🚩Prolog

207 28 5
                                    

Alicia Ghea Anandita.Gadis yang sering disapa Ghea ini sedang bersiap untuk pergi ke sekolah,setelah memakai seragam SMA lengkap,Ghea seperti biasa mengucir rambut panjangnya dengan gaya ponytail atau kucir kuda.

Setelah selesai bersiap Ghea keluar dari kamarnya dan turun ke bawah untuk sarapan pagi bersama keluarganya.Setapak demi setapak kakinya menuruni anak tangga,Ghea mendengar suara gaduh yang berasal dari lantai bawah yang membuat dirinya memincingkan mata ke arah meja makan dan bola matanya menangkap kedua kakak kembarnya yang sedang bertengkar.

"Tidak usah berebut, roti isinya masih banyak, " ucap Fatma sambil menyodorkan roti isi kepada anak kembarnya tersebut.

"Danish-Danial cepat habiskan,sekalian Ayah antar ke sekolah, " sambung Hasan untuk menghentikan kegaduhan yang disebabkan oleh kedua anak kembarnya itu.

Ghea pun duduk dan bergabung untuk sarapan. Fatma memberikan roti isi dan segelas susu untuk anak perempuanya itu.Setelah selesai sarapan Ghea dan kedua kakak kembarnya itu diantar oleh Hasan menuju sekolah, kebetulan umur Ghea dan kedua kakaknya hanya berjarak satu tahun dan mereka bersekolah di SMA yang sama.Ghea duduk dikelas XI IPA 2 dan kedua kakaknya kelas XII IPS 3.Setelah sampai di depan gerbang sekolah,mereka turun dan berpamitan kepada Hasan.

"Dah Ayahh~" ucap mereka bersamaan. Merekapun segera masuk dan pergi menuju kelasnya masing-masing.Saat Ghea berjalan menuju kelasnya Ghea memandangi kedua sepatunya.Ghea tertawa geli, ia berpikir "Sepatu aja punya pasangan, masa aku ngga?"

*Brruukkk*

"Maaf, " anak laki-laki tersebut mencoba membantu Ghea untuk berdiri dan langsung pergi meninggalkan Ghea.

"Weh? Udah gitu doang? Sakit euhh, " ucap Ghea pada dirinya sendiri dan berusahan untuk tak peduli.

Ghea segera masuk kedelam kelas ternyata kedua sahabatnya,Rina dan Cellia,sudah sampai di sekolah terlebih dahulu.

"Ghea!! "teriak Cellia yang berlari dan kemudian memeluk Ghea.

"Kamu kenapa Cell? "tanya Ghea.

"Ngga papa,kangen. "

"Aduhhh kirain, iya udah lepas ih sesek nih akunya. " Ghea memutar bola matanya malas.

"Iya ih Cellia,orang baru dateng tuh biar duduk dulu, "sahut Rani.

Ghea pun meletakkan tasnya di bangku bagian depan,tepatnya pojok paling dekat dengan pintu kelas. "Aku tadi ngga sengaja nabrak orang, " ucap Ghea secara tiba-tiba.

"HAH! " Rani dan Cellia terkejut. "Lha kamu lecet ngga? Nabrak orang? emang kamu naik motor? Emang kamu diboleh naik motor sama Ayah kamu? "tanya Cellia bertubi-tubi.

"Bukan,Cell.Dengerin aku ngomong dulu lah. "

"Hehehe, apa apa? " tanya Cellia tertarik.

"Aku tadi jalan ke kelas karena waktu itu aku liatin bawah,tiba-tiba ada cowok nabrak aku. Dia cuma nolongin aku buat berdiri terus bilang 'Maaf'habis itu pergi. Kesel ngga sih? "tanya Ghea kepada kedua sahabatnya.

"Ngga sih, kalo cowoknya ganteng, " jawab Cellia.

"Halah! kamu mah genit,Cell, "ucap Rani kepada Cellia,"Kalo aku jadi kamu sih biasa aja kan dianya udah nolongin. "

"Tapi kan aku udah jalan di tempat yang bener, bisa-bisanya nabrak orang, "jawab Ghea kesal.

"Hahaha ngga papalah,Ghe.Maafin aja, "Rani membujuk Ghea untuk memaafkan anak yang menabraknya tadi.

Tidak lama kemudian bel jam pelajaran pertama berbunyi, Ghea mengikuti jam pelajaran Bahasa Inggris seperti biasa.Dikarenakan Ghea menyukai pelajaran Bahasa Inggris tak terasa sudah waktunya istirahat. Ghea, Rani, dan Cellia pergi ke kantin untuk mengisi perut mereka yang lapar.Dari kejauhan Ghea melihat anak laki-laki yang menabraknya tadi,cowok tinggi berambut sedikit panjang dengan kedua bola matanya yang berwarna coklat ditambah jika tertawa terlihat gigi taring yang unik dan menambah kesan manis untuk dirinya.Ghea dan dua sahabatnya itu menuju kantin Bu Edi untuk memesan bakso,disebelahnya ada anak laki-laki yang menabraknya tadi dia sedang berkumpul dengan teman-temannya. Ghea berusaha untuk tidak melihatnya.

"Kuda! " tiba-tiba anak laki-laki itu memanggil dan menatap Ghea dengan suara berat sedikit serak,"Kuda! " ulang anak laki-laki tersebut sambil menunjuk Ghea.

DisasterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang