< 1 >

2.4K 200 5
                                    

"yang itu tuh seoyeon," yeri nunjuk ke arah sekumpulan murid kelas 10 yang duduk di sudut kantin.

"yang duduk di tengah itu?" tanya saeron.

"hmm," gumam yeri.

tanpa berpikir panjang, saeron langsung berteriak, "SEOYEON!" membuat seisi kantin menoleh ke arah mereka.

yeri menutup wajahnya karena malu dilihat seisi kantin, "gausah teriak anjir malu-maluin. uda ah gue cabut aja," yeri pergi gitu aja ninggalin saeron yang ga tau malu.

pas yer lagi di tangga mau balik kelas, dia ketemu jeno, "jeno! jangan salahin gue kalo ada apa-apa sama adek lo ya,"

"kenapa?"

"tadi si saeron teriakin nama dia di kantin,"

"ah biarin lah gue kira dia pingsan ato apa,"

yeri baru mau lanjut jalan balik ke kelas, tangannya ditarik sama entah siapa, "apaan sih jangan ditarik tangan gue -" yeri memutarkan badannya untuk melihat orang yang menarik tangannya, "mark?!"

"yer, bantuin gue ya ngerjain tugas fisika," mark malah nyengir-nyengir.

"yer, bantuin gue ya ngerjain tugas fisika," mark malah nyengir-nyengir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'ambyar sudah kalo disenyumin cogan gini,' batin yeri.

"mau ya yer?" tanya mark sekali lagi.

"tugas yang mana? materi kelas gue sama kelas lo kayaknya beda," yeri nyari-nyari alasan buat ga ngerjain tugasnya mark.

"dikit doang kok yer, tentang momentum. kata jeno lo jago fisika,"

yeri ngasih death glare ke jeno, "yaudah siniin buku lo. tapi kalo ada yang salah gue ga tanggung jawab ya,"

"yeay makasih yer," mark buru-buru masuk ke kelasnya dan ngambil buku fisika buat dikasih ke yeri.

habis ngambil buku fisika dari mark, yeri masuk ke kelas dan ngeliat materinya mark.

"yeri! kok ninggalin gue sih?" -saeron.

"habisnya lo malu-maluin ron," -yeri.

"anjir. eh lo ngapain ngerjain fisika? rajin amat,"

"bukan punya gue,"

"lah jadi? lo ngerjain tugas buat mark lagi?!"

"ya begitulah,'

"yer, lo mau sampe kapan ngerjain tugas dia terus? lo kan bukan siapa-siapanya dia, lo kayak diperbudak tau ga,"

"heh jaga mulut lo, gue cuma kasian kalo nanti tugas dia ga siap terus dihukum sama guru 'mati aja kamu' itu," yeri merunjuk ke guru fisika mereka.

"alah terserah lo dah yer, jangan nangis-nangis aja kalo ternyata dia udah suka sama cewe lain," saeron ninggalin yeri yang masih fokus ngerjain tugas fisika milik mark.

f o o l

yeri berjalan ke kelas sebelah dengan buku fisika mark di tangannya.

'sial si mati aja kamu udah masuk lagi,' batin yeri sebelum ngetuk pintu, "permisi pak, saya mau ngantar buku fisikanya mark,"

"kenapa buku fisikanya bisa sama kamu?!" yeri malah dibentak sama guru fisika itu.

"ehhh," otak yeri mulai mencari alasan, "tadi dia ngerjain di kelas aku pas jam istirahat tapi lupa dibawa balik," yeri terlihat tidak perduli lagi alasan ini masuk akal atau tidak, yang dipikirkan sekarang cara supaya dia ga dihukum.

"oh baguslah mark masih bergaul sama anak-anak kelas sebelah yang pinter-pinter. buruan ambil buku kamu mark," guru fisika nunjuk arah pintu pake spidolnya.

mark langsung melangkah cepat ke arah yeri, "kenapa baru dianter sekarang? gue hampir mati," bisik mark.

"ya maaf, gue mana hapal jadwal lo kapan. lo juga ga ngasih tau tadi," balas yeri.

"yaudahlah makasih ya,"

"traktir,"

"gapunya duit, balik sana," usir mark.

f o o l

untung gurunya bisa dibohongin -mark

apa bener ya kata saeron ttg mark? -yeri

fool || yeri x jeno〈✓〉Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang