Salah Paham

24 6 2
                                    

Vote sebelum baca dan komen di sela-sela membaca say^^
.
.
Minggu pagi ini, jadwalnya Resha lari keliling taman.

Sampai taman, ia melihat seseorang yang selama ini ia cari.

"Aaro," ucap Resha lirih.

Aaro merangkul seorang cewek.

"Bener ya kata quotes wattpad, sakit melihat orang yang kita sayang jalan sama orang lain," gumam nya.

Resha mengeluarkan ponsel lalu menelpon Aaro.

"Kamu dimana?"

Resha langsung to the point.

"Lagi dijalan sama mamah ter-"

"Sama mamah? Mamah muda maksud kamu?"

Tut..tut..tut..

Aaro mengernyit mendengar nada bicara Resha dan omongannya, Mamah muda? Apakah Resha melihatnya?

Ia mengedarkan pandangannya, mencari seseorang. "Kamu nyari siapa Aro?" tanya gadis itu.

"Ah, aku nyari pacar aku kak. Kayak nya dia lihat kita berdua deh-"

"Dan terus dia salah paham? Mengira kalau kakak ini selingkuhan kamu? Kalau ada apa-apa harus direncanain dulu, di kerjain bareng-bareng. jangan sok-sok an buat kejutan dengan kamu menghilang tanpa kabar.

Cari pacar mu itu, lalu jelasin kamu kemana saja dua hari ini. Sepertinya dia sedang cemburu, khawatir dan juga... kangen."

Setelah itu kakak sepupunya pergi. Sedangkan Aaro memutar bola matanya jengah, kenapa semua cewek suka sekali memotong pembicaraannya?

Disisi lain.

Resha terus berlari dengan air mata bercucuran. Dia bodoh!

Sampai di sebuah danau ia duduk termenungi, banyak pertanyaan yang ia sudah siapkan untuk Aaro.

Tapi ia sudah mendapatkan jawabannya bahwa Aaro selingkuh didepan matanya.

Bunyi ponselnya berbunyi terus, dan nama Aaro yang selalu tertampang.

Dengan kesal ia mematikan ponselnya.

"Maaf, aku minta maaf."

Suara seseorang membuat Resha kaget. Ia tau itu suara siapa.

Aaro memeluk pacarnya. Lalu berucap, "Maaf."

Resha mencoba melepaskan pelukannya, tapi tenaga Aaro lebih kuat dua kali lipat darinya.

Resha menangis di dada bidang Aaro. Meluapkan emosi nya serta rindunya.

"Jangan nangis," kata Aaro. "Aku merasa gagal jadi cowok karena sudah membuat gadis yang ku sayang menangis."

"Kamu bukan cowok! Kamu banci! Kamu ngga pantes disebut cowo!" Aaro tidak melawan saat Resha mengata-ngatainya dan memukulnya.

"Tapi,"–Resha jatuh ke pelukan Aaro–"kenapa kamu bohongin aku? Kenapa Aro?!"

Resha terus meraung. Jujur ia tidak suka dengan kebohongan apalagi selingkuh.

Cukup orang tuanya saja, tidak dengan dirinya.

"Apa salah aku? Kenapa kamu nyiksa aku dengan tidak ada kabar tapi tiba-tiba muncul dengan merangkul seorang perempuan lain," ucap Resha lirih membuat Aaro tak sanggup mendengarnya.

"Kata kakak sepupu aku 'kalau ada cewek nangis harus dipeluk' dan itu hanya berlaku buat Bunda, kak Anya, dan kamu." Aaro menoel hidung Resha gemas lalu memeluknya erat.

"Kak Anya?" gumam Resha.

Aaro melepaskan pelukannya, lalu menatap Resha lekat. "Iya dia kakak sepupu aku, dia yang tadi kamu lihat di taman. Aku akrab banget sama dia tapi hanya sebatas sepupuan. Dan kamu jangan salah paham mengira dia selingkuhan aku.

"Karena aku ngga akan selingkuhin kamu. Selingkuhin kamu itu akan menjadi hal terbodoh yang aku alami dan hal terbodoh itu ngga akan pernah terjadi-"

"Awas aja, kalau kamu selingkuh abis sama aku," ujar Resha penuh penekanan.

Lagi-lagi Aaro menghela napas. "Aku belom selesai ngomong."

Resha terkekeh melihat wajah kesal Aaro saat ini. "Maaf, lanjutkan silahkan."

"Maaf, kemarin aku ngga ngasih kabar karena aku pergi menemui ayah kamu di Surabaya dan ibu kamu di Ciamis untuk meminta ijin menjadikan putrinya sebagai istri aku."

Setelah itu Resha menangis dipelukan Aaro, lagi.

Dan itu air mata bahagia.



271217
Salam hangat dari istrinya Cameron

Kumpulan Drabble Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang