05.

174 8 2
                                    

"Ada banyak alasan untuk pergi, tapi aku tetap memilih untuk tidak. Sebab untukku, kau adalah luka sekaligus penyembuh yang paling aku suka."
-mbeeer

------------------------------------------------------------------------

"Pulang sekolah nanti, lo mau nonton basket?"

Beberapa detik telah berlalu, Iqbaal masih tak menanggapi perkataan sahabatnya itu. Melihat hal tersebut, Aldi yang kesal pun menarik headset yang bertengger di kuping Iqbaal.

"Paan si Di. Orang lagi fokus juga," kata Iqbaal sinis. "Siniin headset gue."

"Heh, kata Bu Sri, kalau orang ngomong itu dengerin."

"Kalau orang lagi konsentrasi juga nggak boleh diganggu kata Bu Ria."

"Iye lah terserah Iqbaal ganteng idaman para janda aja."

"Somplak lu," potong Iqbaal sambil menahan kesal sekaligus tawa. "Yang bagusan dikit, dong."

Aldi cengengesan. "Iqbaal ganteng idaman para selebriti tapi boong, pulang sekolah lo mau nonton basket ga di Gor Gorila?"

"Hari ini?"

Aldi mengangguk sambil meneguk es jeruk sampai tak tersisa setetes pun.

"Gue pikir-pikir dulu, lah."

"Ah. So-soan sibuk, lo."

"Males."

"Ga asik."

"Akhir-akhir ini gue badmood, Di. Bawaannya males ngapa-ngapain."

"Nah, biar lo ga badmood lagi, lo harus menyibukkan diri." Aldi berbicara panjang lebar. "Kalau lo diem terus ya badmood lo nggak akan kelar-kelar."

Iqbaal terdiam sebentar. "Ya udahlah."

"Ikut?!"

Iqbaal tak berniat menanggapi, ia kembali memasang headset yang sempat dilepas Aldi dan kembali tenggelam dalam alunan lagu mellow di telinganya.

"Yes! Gue bisa nebeng!"

"Hah?" tanya Iqbaal kaget. "Lo maksa-maksa gue biar bisa nebeng?"

Aldi memperlihatkan deretan gigi putih bersihnya.

Iqbaal berusaha meredam amarah yang dibuat-buat dengan meminum air mineral dalam botol yang tinggal seperempat miliknya.

"Makasih, ya, Bos."

"Bas bos bas bos," desis Iqbaal. Setelah itu, ia pun berdiri.

"Eh, mau kemana lo?!" teriak Aldi ketika melihat Iqbaal berjalan pergi.

"Biasa!"

Setelah berjalan selama kurang dari satu menit, Iqbaal sampai di depan toilet pria terdekat. Ketika hendak masuk, ia berpapasan dengan seseorang.

"Eh, Baal."

"Eh, Ki."

"Baru aja gue mo nyamperin lo sama Aldi."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 31, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kamu [IDR]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang