SIKAP ANEH JAKE

11 2 0
                                    

Jake selalu berjalan sambil berbicara sendiri. Bahkan dia menjadi murid yang diabaikan para guru karena saat jam pelajaran terus berkomat-kamit. Jake selalu hidup sendirian karena teman-teman sekelas Jake tidak menyukai sikap anehnya itu.

Bill, Eric, dan Jack memperingatkan Jake kalau dia sangat berisik.

"Aku tidak bisa. Bess selalu mengajakku berbicara. Jadi , aku harus menjawabnya."

"Siapa itu Bess?""

"Dia adalah teman yang selalu bersamaku kapan pun...." Bill dan teman-temannya langsung menyuruh Jake untuk diam.

"Tidak bisa. Bess akan marah kalau aku tidak menjawabnya. Kalau Bess marah, sesuatu yang buruk akan terjadi." Setelah mendengar jawaban itu, Eric mengikat tangan Jake dengan tali dan membungkam mulutnya dengan pita perekat.

Beberapa jam kemudian setelah Erik melepaskan pita perekat di mulut Jake, Jake menatap Erik dan berkata, "Bess sangat marah. Sesuatu yang buruk akan terjadi padamu."

Bill dan teman-temannya tidak memperdulikanperkataan Jake. Mereka langsung pulang ke rumah.

Keesokan harinya, Eric terguling dari tangga. Salah satu kakinya patah.

Saat Bill dan Jack datang menjenguk Eric, Eric mengeluhkan sebelah kakinya yang di gips, "kemarin malam ada seseorang yang mendorongku di atas tangga."

"Kamu tahu itu siapa?"

"Aku tidak bisa melihatnya dengan jelas , tapi dia berbadan gemuk dan besar mirip Jake."

Setelah mendengar cerita Eric, Billy dan Jack segera mencari Jake.

"Jake, ini ulahmu, kan? Kamu mendorong Eric dari atas tangga..."

"Aku tidak tahu. Sudah kubilang kan kalau Bess akan marah?"

"Jangan bercanda! Pasti kamu yang melakukannya!"

Bill dan Jack sangat marah. Mereka memukul Jake.

Dengan wajah babak belur terkena pukulan, Jake berkata, "Bess akan lebih marah dari yang kemarin. Lebih baik kalian bersiap-siap."

Jack mengabaikannya. Dia malah memukul Jake lagi. Keesokanharinya, Jack masuk rumah sakit akibat tertabrak bus tingkat saat perjalanan menuju sekolah.

Bill mnejenguknya dan melihat Jack terbaring di tempat tidur dengan dibalut perban hampir di seluruh tubuh.

"Tadi pagi, ada yang mendorongku dengan kencang. Aku tidak bisa lihat dengan jelas karena kabut yang tebal, tapi aku yakin dia adalah Jake. Aku dengar, bocah itu berkata bahwa selanjutnya adalah giliranmu, Bill,"  ujar Jack

Perkataan Jack membuat Bill gelisah. Malam itu juga, Bill diam-diam meminta Jake ke atap sekolah. Lalu, dia mendorong Jake dari atas sana.

"Sekarang tidak akan terjadi apa-apa padaku."

Bill segera pulang ke rumah dan berbaring di tempat tidur. Tiba-tiba Bill mendengar suara bisikan di telinganya hingga membuatnya terbangun.

Di depan Bill ada sesosok makhluk hitam besar yang sedang duduk,

"HALO, BILLY? AKU BESS! SEKARANG GILIRANMU"  ucapnya.

SHORT HORROR STORIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang