Sstt.. Rahasia..

17 5 18
                                    

Harusnya, kertas putih hanyalah kertas putih..

Tapi menurut Mutia, kertas yang dia bawa ini, ada sesuatu di dalamnya..

Jadilah kami, meneliti kertas ini. Di teras rumah Kirana, sore hari, ditemani hujan menggerimis..

Kirana mengambil lup, kaca pembesar. Memindai setiap senti, berharap menemukan sesuatu yang disembunyikan Mutia di kertas itu..

Seruni mengibas-ngibas kertas di tangannya. Mungkin dia berpikir akan ada yang berjatuhan dari usahanya yang absurd itu..

Aku, hanya menatap kertas di hadapanku. Menunggu keajaiban..

Mutia terlihat sangat menikmati. Entah mana yang lebih dia nikmati, coklat panas dalam mug di tangannya, atau melihat kami yang belum juga berhasil memecahkan misteri si kertas putih..

Menit-menit berlalu..

Shinichi Kudo.. kamu dimana..?

Mutia menghirup aroma coklat panasnya dengan suara keras. Berlebihan. Lebay Mut, lebay..

Tapi anehnya, aku ingin melakukan hal yang sama, pada kertas di hadapanku..

Samar-samar hidungku menemukan sebuah aroma, asam..

Kirana sependapat, tapi dia lebih spesifik..

Sesaat setelah Kirana menyebutkan jeruk nipis, Seruni langsung melesat ke dalam rumah. Tak lama dia kembali dengan membawa lilin dan korek api..

Kadang aku bingung, ini sebenarnya rumah siapa ya..? Kami sudah begitu nyaman, dan mama Kirana juga senang anak perempuannya bertambah tiga orang..

Seruni menyalakan lilin, kemudian mendekatkan kertasnya pada nyala api..

Benar saja, dari kertas Seruni muncul garis-garis kecoklatan. Dia jadi semakin bersemangat. Lebih mendekatkan lagi kertasnya ke api, dan tak sengaja malah terbakar. Hanya sedikit. Beruntung Seruni punya refleks yang luar biasa..

Selesai Seruni, Kirana dan aku mengikuti caranya. Pesan rahasia Mutia perlahan-lahan muncul..

Misteri terselesaikan..

By the way.. mau tahu isi pesannya..?

Hmm maaf yaa.. rahasia..

***

SpectrumTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang