Fatimah semakin tumbuh dewasa, dan ia semakin mengerti dengan perkataan ibunya dimasa lalu. Semakin dewasa Fatimah, semakin ia mempunyai kesibukannya sendiri yang membuat ia sulit untuk membagi waktu. Semakin dewasa, Fatimah merasa semakin terkekang. Fatimah menjadi jarang kerumah ayahnya, karena kesibukannya sendiri.
Fatimah selalu diberi pilihan oleh orang tuanya, untuk memilih ayahnya atau ibunya. Fatimah bingung karena ia sangat mencintai ibunya. Tetapi Fatimah merasa ibunyalah yang paling ia mau, karena semenjak ayahnya menikah dengan wanita lain, Fatimah merasa ayahnya tidak peduli lagi dengannya dan ibunyalah yang selalu mengkuatkan hatinya. Karena sikap ayahnya yang berubah padanya. Fatimah mengerti bahwa ayahnya sudah mempunyai keluarga yang baru, tapi apakah ayahnya harus berubah karena sudah mempunyai keluarga baru?.
Ayahnya sangatlah berbeda, tidak seperti ayahnya yang dulu, semakin ayahnya tidak peduli pada Fatimah. Fatimah semakin kesepian, karena saat ia merasa sedih, karena kesibukan ibunya bekerja saat itu, ayahnyalah yang selalu menghiburnya.
Fatimah percaya bahwa ayahnya tidak akan pernah mengecewakan dirinya untuk kedua kalinya, tapi ayahnya malah menghancurkan kepercayaannya itu. Fatimah sangat kecewa dengan perubahan ayahnya itu. Fatimah sangat sedih karena ayahnya.Didalam hatinya Fatimah berkata "Kenapa ayah berubah? Apa ia berubah karena, ia sudah melupakan aku dan mempunyai keluarga yang baru? Mengapa seperti itu? Apa salahku? Mengapa ayah sangat tega kepadaku?". Terlintas banyak pertanyaan yang ingin ia tanyakan pada ayahnya, tapi ia tidak ingin mengukapkan hal itu. Karena ia takut ayahnya merasa sedih atau tersinggung dengan perkataanya itu. Walaupun ayahnya mengecewakan dia, tapi Fatimah tidak mau bahwa ayahnya kecewa karenanya. Ia selalu berusaha menjaga perasaan ibu dan ayahnya, karena ia tau rasanya dikecewakan oleh orang yang kita sayang dan sangat kita cintai itu sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis Dengan Sejuta Kesedihan
Short StoryTentang seorang gadis yang kesepian dan merasakan kekecewaan terhadap orang tuanya yang selalu sibuk dengan karirnya masing masing