Chapter 2

10 0 0
                                    

Author POV

Di sini,di ruangan yang serba putih ini terdapat ketegangan di dalamnya.Ya,mata berbeda warna tersebut saling pandang dengan tatapan yang berbeda.

"Kau?!...ugh,bantu aku.Aku akan lakukan apapun yang kau mau."

Dan sepertinya itu adalah keputusan yang tidak tepat,jesslyn.Hatinya merutuk kenapa yang keluar malah seperti kata seorang jalang.Bodoh,pikirnya.Tapi,ia juga tak bisa berpikir 2 kali.Entahlah,Jeslyn pun bingung.Saat mengambil keputusan ia tak pernah berpikir 2 kali.Menyebalkan bukan?.

"Oh begitukah???." (Evil Smirk)

Sementara itu diluar ada beberapa perawat yang tengah berlarian sambil mengecek seluruh Ruang Penggolongan.Kenapa,ya karena letak kamar pasien Phobia yang belum didiagnosis berdekatan dengan Ruang penggolongan.Ruangan penggolongan sendiri ada 2 jenis yaitu Ruang Penggolongan A,ruangan bagi pengidap phobia ringan.Bukan ringan jenisnya tapi levelnya.Dan Ruang Penggolongan B,ruangan khusus pengidap Phobia Akut.

Tempat ini biasanya disebut sebagai Rumah Rehabilitasi Pengidap Phobia.Disini juga terdapat beberapa psikolog dan Psikiater dari luar negeri,juga sebuah Pasukan Khusus untuk menangani kekacauan besar.

Adapun ruangan pasien adalah tempat untuk para pengidap phobia yang belum didiagnosis seberapa tinggi levelnya.Setelah di diagnosia mereka akan menjadi penghuni ruangan penggolongan.

Terdapat banyak ruangan disini,seperti namanya tempat ini terdapat ruang rehabilitasi untuk para pengidap.Ruangan ini pun terdapat 2 jenis layaknya ruang penggolongan,yakni ruang pertama untuk penderita phobia ringan dan ruangan kedua untuk para penderita phobia akut.

Di seluruh dunia pasti terdapat phobia yang bermacam-macam,bahkan seorang ahli pernah mengatakan bahwa terdapat 500 lebih jenis Phobia.Sangat banyak kan?.Entahlah mungkin setiap harinya bisa muncul 1 atau 2 jenis Phobia di setiap negara.

Ok,kembali ke cerita...

Beberapa perawat berlarian di lorong ruang penggolongan.Mereka tampak mencari sesuatu...ah,atau seseorang?.Yang jelas mereka tengah kebingungan.Mereka mencari sesuatu tersebut di daerah ruang penggolongan.Tapi...

"He-hei,kau bawa kemana aku?!."

"Diamlah,aku akan membawamu ke sebuah ruangan.Jangan buat rusuh,ok.Percaya padaku."

Ah,ini dia pasien yang tengah dicari oleh para perawat.Upaya kabur,huh?!.Haa...mereka tak tahu hukumannya?.Tapi,meski tahu mereka sepertinya tak takut.Bahkan jika mereka menjalani hukum kejut listrik,atau menjadi penghuni tetap ruang isolasi.

Jika dilihat lebih teliti mereka menggunakan identitas.Jika di tempat-tempat lain,identitas biasanya berisi nama.Tapi,jika disini buakanlah identitas diri melainkan Phobia apa yang di derita oleh pasien.Biasanya identitas tersebut berada di leher,tampak modis sebenarnya.Apalagi berwarna gelap dengan font putih.Elegant.

Tapi,2 pasien itu seolah tak memikirkan gaya.Mereka laki-laki dan perempuan.Si perempuan tak beridentitas dan si laki-laki beridentitas Autophobia (takut sendirian).Perjalanan mereka tertelan waktu,hingga akgirnya sampai di sebuah ruangan dengan lorong yang dipenuhi oleh pintu-pintu.

"Hei,Autophobia!."

"Ugh?!ck,aku juga punya nama.Atley itu namaku."

"Ha,Atley.Kau bawa aku kemana,huh?."

"Kau tahu ini adalah Ruangan tanpa nama."

"Hm?."

"Disini adalah ruangan para penderita Phobia yang aneh.Tapi,aneh dalam beberapa aspek.Misalnya penderita phobia ganda atau lebih.Atau...."

"Atau?."

"Pasien yang mungkin memiliki ganguan jiwa juga."

Pandangan Atley menajam.Ia merasakan aura aneh setiap melintasi ruangan tanpa nama.Ya,seolah ada ruangan yang menyimpan misteri.Sayangnya baru kali ini ia memasuki lorong ini.Menyelidiki pun tak ada waktu.Ia harus fokus untuk keluar dari tempat ini.Bagaimana pun caranya.Ia harus menyusun rencana.

Tapi,saat Atley berpikir keras,ia tak menyadari bahwa laju kakinya membawanya ke ruang isolasi.What the...

"Hei,bagaimana caranya.Ck,aku terlalu terhanyut dengan pikiranku,Oi...Ugh?!."




Beberapa pengetahuan saya mencari tahu di google.Tapi tentang rumah rehabilitasi itu murni pemikiran saya sendiri.Jika ada yang salah atau berbeda dari beberapa sumber,tolong sarannya.

Akhir kata Terima kasih
WiDi

PHOBIA X PSYCHOPATHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang