3 : Pingsan

1.7K 122 1
                                    

Pagi,jakarta.
Selasa.

"Morning." Ucap seseorang berdiri disamping kasur adiknya itu.

"Kakak ngapain si masuk kamar aku?".

"Kamu kan mau kampus. Ada kelas pagi kan?katanya ada dosen baru tuh kata lisa." Ucap kakaknya menarik tangan adiknya yang masih tertidur.

Kenalin. Dia kakak seulgi namanya Kang daniel. Prfoeseinya model,megang perusahaan papinya juga,daniel itu tipe orang yang sayang banget sama keluarganya,humoris,suka banget usilin adiknya tapi dia langsung minta maaf meskipun dia gak salah.

"Yaudah seul bakal mandi tapi 5 menit lagi".

"Nggak. Ayo sayang bangun terus mandi,pake baju,sarapan. Mami udah buat makanan".

"Ck. Iya iya!". Lalu seulgi berdiri dan masuk kedalam kamar mandi. Daniel tersenyum menatap sang adik yang sudah masuk itu. Ia turun kebawah menemui ibunya yang sedang memepersiapkan makanan di meja makan.

▪▪▪

"Seul,nanti malam papi mau kenalin kamu sama anak temen papi". Ucap papi kang ha Neul.

"Siapa pi?dimana?jam berapa?". Tanya seulgi sambil melahap roti bakarnya.

"Park hyunsik,temen papi. Anaknya siapa duh papi lupa. Kita bakal ketemunya di restaurant mami,jam 8an."

"Aduh pi. Kayanya seulgi gak bisa deh,soal--".

"Gak ada penolakan seul. Papi udah bilang lohh sama keluarganya bakal ngenalin kamu,kakakmu juga ikut".

Seulgi mendengus kesal. Ia akhirnya mengangguk.

"Udah sayang. Intinya nanti malam kamu harus berpenampilan cantik." Ucap mami Kang Han Na.

"Iya mi."

"Adik kakakkan belum pake make-up aja udah cantik kok". Ucap daniel dengan senyuman manisnya.

"Ihh kakak!". Ucap seul dengan mengerucutkan bibirnya.

▪▪▪

Lisa menatap seulgi yang disampingnya dengan raut wajah bertanya. Sedaritadi seulgi hanya diam dan seperti sedang memikirkan sesuatu.

"Gi,lo kenapa si?kayanya lo ada pikiran yang ganggu otak lo deh. Cerita napah biar beban lo sedikit berkurang".

"Nggak. Gue gapapa". Ucap seulgi tanpa melihat kearah lisa. Lisa menghela nafas pelan lalu ia memberhentikan langkahnya,otomatis seulgi pun berhenti dan menatap lisa dengan raut wajah bertanya.

"Gue tuh sahabat lo gi. Gue sebagai sahabat gak suka ngeliat sahabat gue sedih dan banyak pikiran,katanya lo bialang gue sahabat able,taunya lo nyembunyiin sesuatu dari gue dan gak mau curhat sama gue. Terus posisi gue disini gak guna gitu?".

"Lis--".

"Lo tuh kenapa si?akhir akhir ini selalu aja pendiem,terus nangis marah,lo tuh kenapa si?!". Ucap lisa kesal.

"Lis deng--".

"Gue gak tau harus ngomong apa sama lo lagi. Mungkin menurut lo gue gak guna ya jadi sahabat lo?yaudah kalo persahabatan kita sampe disini aja,gue rela. Meskipun gue masih akan tetap menggap lo sebagai sahabat,gue membuka hati gue kapanpun buat lo gi".

Lisa lantas pergi dari sanah.  Seulgi ingin sekali berlari mengejar lisa namun ada tangan yang menahan tanganya. Seulgi lantas menoleh kearah itu.

DAMN.

Dia adalah Hyungwon,si kapten bulu tangkis. Dia dapat penghargaan sebulan berturut turut gimana gak jadi kebanggan kampus coba?

"Apasi lo!". Ucap seulgi menangkis tangan hyungwon. Hingga terlepas namun dnegan cepat hyungwon memegang tangan seulgi lagi. Seulgi ingin melepaskannya namun cekalan tangan hyungwon lebih kuat dari pada dirinya.

"Gue bukan ikut campur tapi--". Ucapan hyungwon terhenti ketika tangan seulgi lepas dari tanganya. Hyungwon menatap seulgi dingin.

Ia menarik seulgi dan menabrakan punggung seulgi ketembok,hyungwon sekarang sudah berada dihadapan seulgi,mengunci pergerakan seulgi dengan sisi kanan kirinya dihalangi oleh tangan kekar hyungwon.

Seulgi menatap kaget kearah sorot mata hyungwon.

"Tapi,gue hanya memberi tau  lo, bahwa sahabat sejati itu gak akan bisa ditemuin lagi. Camkan itu". Setelahnya hyunwon pergi dari hadapan seulgi dengan tatapan dinginya.

Seulgi kaku ia menatap kedepan dengan lurus. Nafasnya tercekat ketika ia membayangkan kejadian tadi,nafas hyungwon menerpa wajah cantiknya.

Seulgi mengibaskan tanganya dan mulai berlari dimana lisa tadi pergi. Disisi lain,dibalik tembok,hyungwon menatap seulgi dengan senyuman evilnya.

▪▪▪

Lisa duduk di tribun,sambil melihat kearah lapangan basket. Ia menatap sedih kearah sanah,ia sungguh kasar tadi berkata seperti itu pada seulgi.

Tak lama jihoon datang menepuk pundak lisa.

"Kenapa lo lis?sakit kepala?butuh koyo?". Lisa belum menatap jihoo yang berada di sisi kanannya.

"Gue kasar ya mbul?".

"Hah?kasar?nggak,kapan lo kasar coba shhh".

Lisa membalikan badan menatap jihoon.

"AAAA--kepala lo kenapa mbul?". Tanya lisa kaget. Pasalnya kepala jihoon sisi kanan kirinya dipasang koyo putih.

"Sialan emang si guanlin. Gue nih kena bola basket sama tuh anak". Ucap jihoon dengan memegang kepalanya.

"Pusing jadinya gue." Sambungnya.

"Yaampun gue kira lo nawarin koyo boongan. Taunya lo pake koyo".

"Lo kenapa dah lis?gebetan lo jalan sama cewe lain".

"Gebetan apasi lo mbul. Gue tuh tadi keterl--".

"LISA!".

Lisa menoleh dengan refleks kearah kirinya. "Seulgi?".

Seulgi berjalan kearah lisa dengan slowmotion. Sampai akhirnya.

BUKKK.

PAKKKK...

"SEULGI!". Teriak jihoon dan lisa berbarengan. Seulgi terkena bola basket oleh guanlin. Seulgi ambruk jatuh pingsan.

▪▪▪

(TBC)

Dosen ▪PCY▪ [Revisi] [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang