" People said you're a damn trouble, I said, you're a miracle."💙💙💙
Bungkus-bungkus makanan, Botol akhohol dan putung rokok pun berserakan di ruang tamu. Pemilik ruang tamu tersebut tadi memang tengah mengadakan pesta bersama teman-temannya. Dan sekarang tersisalah pemilik apartement tersebut, dan ia sekarang tengah meringkuk disofa dan tengah memegang botol alkohol.Dia adalah min suga, seorang trouble maker di kota jakarta, semua penjuru jakarta pasti tau siapa itu suga. Keluarga suga termasuk jajaran orang kaya di jakarta, banyak perusahaan yang dimiliki oleh keluarga min. Tapi sayang, suga tidak mendapat kasih sayang hingga ia menjadi seperti ini.
Suga pun tertawa hambar meratapi nasibnya, suga pun berdiri menanggung sakit yang menghantam kepalannya. Suga pun mencari barang haram yang ia pesan tadi kepada temannya, dengan sempoyongan suga pun mendapati barang tersebut tergeletak di meja makan.
Suga pun menatap barang haram tersebut dengan lekat. Menimbang-nimbang apa dengan menggunakan barang tersebut ia akan terbebas dari semua permasalahan, walaupun sebentar.
"Emang siapa yang peduli sama gue.... hahahaha" racau suga
Memang sekarang kondisi suga sudah mabuk, jadi pikirannya hanya hal-hal yang negatif. Ia tak memikirkan siapapun sekarang, yang sekarang ia pikirkan hanya bagaimana menghilangkan permasalahan semua ini.
Teman suga pun memang sudah menyiapkan segalannya tadi, jadi suga hanya tinggal menyuntikan barang tersebut pada nadi pergelangan tangganya.
"SUGA....."
Seorang perempuan masuk dengan menyerukan nama suga. Perempuan itupun menghela napas lega, ia akhirnya datang disaat yang tepat. Perempuan itupun berjalan mendekati suga yang tengah berdiri dekat meja makan. Perempuan itu pun berhenti tepat di depan suga melirik sekilah pada wajah suga, dan...
Grep
Perempuan tadi adalah wendy, yang memeluk erat pacarnya. Iya wendy dan suga memang menjalin hubungan, bahkan hubungannya berjalan sudah satu tahun.
"Apa yang kamu lakuin ga...." ucap wendy semakin mengeratkan pelukannya
Suga pun tersenyum dan menenggelamkan wajahnya di bahu wendy. "Aku jahat banget ya sama kamu " lirih suga
Wendy pun melepaskan pelukannya, dan menatap suga intens "Jahat, jahat banget sumpah. Gimana tadi kalau kamu overdesis, terusan kamu meningg..."
Cup
Wendy pun berhenti mengomel, karena tadi ia mendapatkan ciuman singkat tepat di bibirnya. Rona merah pun terlihat di pipinya, dan semakin memerah tatkala suga memeluknya.
"Aku tuh khawatir sama kamu."
"Iya maaf."
"Nggak percaya aku sama kamu, kamu aja punya sebutan troubke maker. Gimana aku mau tenang"
Suga pun menghela napas, memang benar apa ucapan pacarnya ini. Suga setiap malam pasti akan pergi ke arena balap liar, kalau nggak ia akan pergi tubir ataupun pergi pesta-pesta kayak tadi.
"Tapi aku bahagia punya pacar kayak kamu, setiap hari pasti ada aja yang kamu lakuin. Dan setiap hari juga kamu bikin aku khawatir, dan bikin setiap hariku bewarna"
Wendy pun melepas pelukan suga, dan tersenyum manis. Membuat suga tak tahan untuk segera menjadikannya sebagai masa depannya kelak. Ya karena memang wendy satu-satunya orang yang mengerti dengan baik sifat suga.
"People said you're a damn trouble, I said, you're a miracle." Bisik wendy
[...]
Chapter 1 akhirnya selesai
Tolong respon dengan baik ya
KAMU SEDANG MEMBACA
Challenge : 25 Days Of Flash Fiction
Random"As human beings we can only get hurt..." [...] On progress