ILMU MENGENAL ALLAH

763 7 0
                                    

Wahai Allah yang Maha Menatap,Berkahi majelis ini. Jadikan majelis ini, menjadi mejelis yang benar-benar Engkau Sukai. Jadikan pertemuan ini (membuat) kami semakin mengenalMu, semakin yakin padaMu, semakin bersungguh-sungguh padaMu. Wahai yang Maha Tahu semua ilmu, Karuniakan kepada kami ilmu yang membuat hidup kami lurus di jalanMu. Ilmu yang bisa menyampaikan kami (untuk) bisa bertemu denganMu. Kami berlindung kepadaMu dari ilmu amal yang tiada Engkau Sukai. Engkaulah pemilik kebenaran, Ya Allah. Engkaulah pemilik hati kami, Engkaulah yang Kuasa Menghujamkan hati siapapun yang Engkau Kehendaki. Engkaulah yang Melindungi dari setiap ilmu, amal yang tiada Engkau sukai. Cukuplah Engkau bagi kami. Hasbunallah wa nimal wakil, nimal maula wa niman nashir. Amin ya Allah ya Rabbal ‘alamin.

Apakah Allah sedang memperhatikan kita? Pasti… Apakah Allah sedang Menyaksikan pertemuan ini? Wallahu kabirun bima ta malun, “Dan Allah Maha Mengetahui apapun yang kamu lakukan”. Apakah Allah sedang mendengarkan setiap yang terucap? Pasti. Allah sami’un alim. “Allah Maha Mendengar dan Maha Tahu”. Apakah Allah jauh atau dekat? Wahuwa ma akum ainama kuntum. “Dan dia bersamamu di manapun kamu berada”. Laisa kamislihi syaiun. “Tetapi Allah tidak menyerupai dan tidak diserupai apapun”. Siapa yang mengurus diri kita setiap saat kalau bukan Allah? Kita tidak tahu apa-apa tentang tubuh kita ini. Apakah Allah Tahu apapun yang kita lakukan? Apakah Allah Menyaksikan ketika kita berbuat maksiat? Jawab… Kenapa belum diazab? Padahal dosa kita banyak… Allah Maha Pengampun, Maha Sabar, Maha Penyantun. Malah dituntun kita (supaya) bisa berkumpul di tempat ini. Apakah Allah Tahu setiap ongkos yang dikeluarkan (untuk) datang ke sini? Kira-kira diganti tidak oleh Allah? Yang Ngongkosin juga Allah. Ngarep-ngarep ganti (tersenyum). Seperti umroh, Allah Yang Ngongkosin, malah minta ganti. Diongkosin aja udah untung.

Sholat Khusyuk? Kenali Allah
Nah saudaraku sekalian, Man yuridillahu bihi khairan yufaqqihu fiddiin. “Barangsiapa yang dikehendaki Allah kebaikan padanya, Allah akan Memberikan kepahaman di hatinya terhadap agama”. Jadi kalau Allah suka kepada seorang hamba, maka Allah akan membuat hamba ini paham terhadap agama. Dan di antara kepahaman terhadap agama, ada kepahaman yang paling besar, ilmu yang paling agung, kepahaman yang paling utama, kepahaman yang paling hebat, kepahaman yang paling besar adalah kepahaman tentang Allah. Itulah yang termahal. Itulah pondasi. Orang yang paling beruntung adalah orang yang oleh Allah dibuat dirinya kenal kepada Allah, Pencipta alam semesta. Semua ilmu yang lain kalau tumbuh di atas pondasi kenal Allah, yakin Allah, sekecil apapun ilmu (jadi) manfaat. Tapi sehebat apapun ilmu (tapi) tidak kenal Allah, itu ilmu bisa merobohkan dirinya.

Amal sesederhana apapun, asal niatnya benar lillahi ta’ala, di jalan Allah, jadi. Amal sehebat apapun, kalau tidak kenal Allah, tidak jadi. Islam tegak dalam rukun Islam. Yang pertama Syahadat: Asyhadu anlaa Ilaaha Illallaah “Saya bersaksi tidak ada Tuhan selain Allah.” Bagaimana mau bersaksi bisa bagus kalau (ke) Allahnya tidak kenal? Kita kenal uang, kita kenal harta, kita kenal gelar, kita kenal pujian, penghormatan. Bagaimana semua ini tidak jadi Tuhan (uang, pujian, dll)? Kalau tidak kenal Allah. Jadi walaupun kita syahadat, tapi belum kenal Allah, (artinya) masih menuhankan. Kita menuhankan uang, menuhankan penampilan, menuhankan pujian. Di sininya (Aa menunjuk ke hati) Tuhannya masih belum Allah walaupun di sininya (Aa menunjuk ke mulut), Asyhadu anlaa Ilaaha Illallaah. (Itu) baru di sini (Aa menunjuk ke mulut), belum di sini (Aa menunjuk ke hati). Karena ini (Aa menunjuk ke hati) harus kenal kepada Allah. Sholat khusyuk. Apakah kita sudah pernah khusyuk dalam hidup? Jawab… seriiing. Kita ini sering khusyuk di hadapan calon mertua, sampe gini (Aa menyontohkan sikap menunduk sambil angguk-angguk). Di hadapan atasan, khusyuk… Mau pinjam uang, khusyuk… Khusyuk tuh bukan hal yang susah. Khsuyuk itu bukan hal yang jauh, khusyuk itu bukan hal yang rumit. Sodara ini (sambil menunjuk para jamaah) juga sedang khsuyuk. Beberapa khusyuk sekali, saya lihat. Jadi khusyuk itu sebenarnya bukan hal yang aneh bagi kita. Tapi kenapa waktu sholat tidak khusyuk? Kenapa? Karena belum kenal Allah… Kenal dengan manusia (yang) galak saja, khusyuk. Atasan yang galak saja kita khusyuk, takut berbuat kesalahan, karena kita tahu sanksi. Mau melamar anaknya, kita khusyuk, saat bertemu dengan calon mertua karena kita kenal syareatnya (yang) menentukan jadi tidaknya (lamaran diterima atau ditolak) adalah calon mertua. Waktu pinjem uang, khusyuk, karena dia (peminjam uang) yang bisa memenuhi (peminjaman). Bagaimana mungkin tidak khusyuk bagi yang kenal Allah? Jangankan sedang sholat, sedang tidak sholat juga khusyuk. Tiap saat merasa dilihat Allah, pasti jaga diri, nih. Tiap saat merasa didengar Allah, nggak sembarang bicara. Tiap saat merasa tahu Allah Mengetahui isi hatinya, susah. Allah Tahu rahasia, tidak bisa main-main. Jadi kalau ada yang bertanya, “Bagaimana supaya sholat saya bisa khusyuk?” Kenali Allah! Yakin ke Allah! Khusyuk itu akan datang dengan sendirinya. Walaupun kita tahu teori khsuyuk tapi (ke) Allahnya tidak kenal, tetep… susah… Paling berusaha khusyuk, harusnya khusyuk tuh datang sendiri. Iya, kan?! Apakah sodara di depan calon mertua berusaha khusyuk atau khusyuk sendiri? Jawab… khusyuk dengan sendirinya, kan? Kalau kita di depan orang yang kita segani, kita hormati, itu tidak diusahakan penghormatan itu, lahir dari diri. Khusyuk tuh begitu, lahir dengan sendirinya.

Tausiyah Aa GymTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang