"Dua Ciri Khas Pecinta Dunia"

373 6 0
                                    

Ciri khas pecinta dunia yang paling sederhana ada dua. Satu, senang dipuji. Dua, takut dicaci. Apa pun yang kita lakukan, tanya pada hati kita. Apakah yang dilakukan karena hanya ingin dipuji orang

Ciri khas pecinta dunia yang paling sederhana ada dua. Satu, senang dipuji. Dua, takut dicaci. Apa pun yang kita lakukan, tanya pada hati kita. Apakah yang dilakukan karena hanya ingin dipuji orang dan takut dicaci, atau benar-benar lillahi taala?

Semakin kita bebas berkeinginan untuk dipuji orang, semakin lepas cinta dunia, akan semakin nyaman hidup ini. Kita akan terpuji, karena yang membuat rontoknya akhlak seseorang adalah mempunyai keinginan dipuji orang. Membuat kita jadi munafik. Segala dibeda-bedakan. Semata-mata karena ingin dilihat orang. Tidak ada gunanya.

Pujian orang tidak ada artinya sama sekali. Yang berarti hanyalah pujian penguasa alam semesta. Allah semata. Tidak usah takut dihina orang kalau kita melakukan hal yang benar. Tidak apa-apa orang menghina, mencaci, atau pun memaki. Tidak ada apa-apanya sama sekali. Hanya getaran udara saja yang terjadi.

Kita sakit hati bukan karena dihina atau dicaci orang. Tapi kita sakit hati karena ingin dihargai orang. Barang siapa yang lepas hatinya dari rasa takut terhadap manusia, dan dia berbuat benar di jalan Allah, lurus dan bersih, insya Allah akan sampai ke Allah. Tapi sepanjang masih berkutat dengan pujian dan cacian manusia, cenderung akan munafik. Bicaranya akan dibagus-baguskan hanya karena ingin dipuji manusia. Nada bicara sengaja dibeda-bedakan. Kata-katanya pun sengaja dipilih hanya untuk mendapatkan pujian manusia.

Buat apa semua itu? Allah tidak akan menerima sesuatu yang dipersekutukan dengan-Nya. Periksa terus hati kita. Tanyakan pada hati, buat apa melakukan ini? Buat apa membeli ini? Buat apa mengatakan ini? Tanya hati nurani. Hati nurani tak pernah bohong. Nanti hati yang akan menjawab kalau kita sedang ria, pamer, dan hanya mengharap pujian orang.

Memang ada ria mubah, yaitu hal-hal yang mubah diriakan. Ada yang sunnah diriakan, jika dilakukan akan hilang pahalanya. Ada yang wajib diriakan, dan itu dosa. Berpakaian itu mubah. Salat sunnah menjadi sunnah. Saum sunnah menjadi sunnah. Kalau ria, maka tidak akan ada pahalanya. Tapi salat fardu yang wajib kemudian ria, maka itu menjadi dosa karena itu adalah hak Allah.

Selalulah bertanya dan jujur ke hati sendiri. Hati nurani tidak pernah berbohong. Semakin sering kita bertanya ke lubuk hati, semakin nyaring suaranya. Dan semakin berpengaruh pada sikap kita.

Percayalah, orang ikhlaslah yang tidak akan mempan digoda setan. Orang ikhlaslah yang istiqamah dalam amalnya. Orang yang ikhlaslah yang akan merasakan kenikmatan berbuat amal. Dan hanya orang ikhlaslah yang amalnya diterima Allah. Pilihan kita hanya satu. Harus menjadi orang ikhlas. Bukti iman adalah ikhlas. Semoga kita menjadi orang ikhlas.
Wallahu ‘alam bishawab.

Tausiyah Aa GymTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang