02. Rain

47 8 4
                                    

Dihari minggu ini, Zasyya sudah bersiap untuk ke toko buku. Ia mengenakan kaos turtleneck panjang berwarna putih polos dengan celana kulot soft berwarna pink feeds sepanjang mata kaki, tak lupa ia mengenakan kerudung pashmina untuk menutupi rambutnya dengan warna senada dengan celana. Tas ransel pun sudah bersinggah dipunggungnya.

Zasyya menuruni anak tangga. Di anak tangga terakhir Zasyya mengedarkan pandangannya guna mencari Bundanya. Zasyya memasuki dapur dan menemukan sesosok yang dicarinya.

Zasyya izin pada Bundanya untuk pamit, pergi ke toko buku pagi menjelang siang ini. Awalnya Aisyah tidak mengizinkannya karna menuju 60 menit lagi Aisyah juga Zasyya akan ke Rumah Sakit untuk mengecek panas dalam yang diderita Zasyya. Zasyya memang memiliki gangguan di pernapasannya juga tenggorokannya. Setelahnya dari Rumah Sakit merekapun sudah berjanji pada Revan--Ayah Zasyya atau suami Aisyah untuk datang bersama ke acara pernikahan anaknya teman Revan. Namun dengan keyakinan Zasyya yang tidak akan lama pergi ke toko buku karna letak toko buku yang dia tuju juga tidak jauh dari perumahannya, yaitu di perempatan belakang perumahan Zasyya, jadi bisa ditempuh dengan berjalan kaki sekitar 10 menitan, Bundanya pun akhirnya mengizinkannya.

***

Zasyya menggeledah tiap-tiap rak buku, kira-kira buku apa yang akan dia beli. Dari rak satu ke rak kedua dan ke rak-rak buku lainnya, belum ada yang menarik perhatiannya untuk dia beli.

Pukul setengah 11, dia belum juga mendapatkan buku yang akan dia beli.

Jika ada duit yang cukup, Zasyya sering kali menggunakan duitnya untuk membeli buku yang dia suka.

Terlintas dikepalanya tentang musik. Zasyya melangkahkan kakinya ke rak buku-buku tentang musik. Dia menajamkan matanya untuk mencari kira-kira buku apa yang cocok untuk dia beli.

'Cara Menciptakan Lagu' Menarik juga. Zasyya memutuskan untuk membeli buku tersebut.

Ditengah perjalanannya menuju kasir, Zasyya melewati salah satu rak buku yang tidak sengaja terbaca salah satu judul buku yang berjudul 'Apa Itu Cinta?' Yang berhasil membuat dirinya menghentikan langkahnya dan menghampiri buku tersebut.

Sedang membaca awalan buku tersebut. Konsentrasi Zasyya pecah ketika mendengar suara yang familiar baginya yang berasal dari sebelah kirinya.

"Hay Assalammualaikum." Sapa seorang lelaki menunjukan sederetan gigi putihnya.

Zasyya meliriknya sekilas. Yailah ngapa nih cowo sih. Batin Zasyya kesal.

Seketika moodnya untuk membaca sedikit buku itu hilang. Zasyya menutup bukunya dengan keras.

Zasyya memutar tubuhnya mengahadap Harris. "Kenapa?" Zasyya bertanya ketus tanpa membalas salam Harris.

"Perasaan tadi gua ngucapin salam." Heran Harris dengan respon yang Zasyya berikan.

"Makanya jangan pake perasaan." Sewot Zasyya tidak memperdulikan keheranan Harris yang dia tunjukan.

"Lu diajarin kan untuk membalas salam orang yang mengucapkan salam? Ko lu gak bales salam gua? Sesungguhnya menjawab salam itu hukumnya wajib loh" Tanya Harris dengan penjelasan di kalimat akhir.

"Udah."

"Kapan? Gua gak denger?"

"Dalam hati." Jawab Zasyya dan berlalu meninggalkan Harris menuju kasir.

Salam Alaikum CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang