Hari selalu berlalu, tak terasa sudah berminggu-minggu mereka masih saja tidak mau berteguran satu sama lain. Hingga banyak orang bertanya-tanya layaknya wartawan,hal tersebut membuat Mia kesal karena mereka terlalu kepo akan masalah sahabatnya.
Terutama pada kejadian kemarin yang mungkin tidak bisa dilupakan oleh Mia.
Flashback on
Pagi yang cerah, disertai nyanyian burung yang merdu, seharusnya merupakan pagi hari yang diinginkan oleh banyak orang, tapi tidak bagi gadis yang bersurai hitam ini.
Mia berjalan menuju kelasnya dengan sangat kesal dan sedih, kemudian datanglah sahabatnya iyalah Olivia dan Sinta mereka menghampiri Mia,mereka bingung melihat Mia yang tidak seceria biasanya."Mia apa kau baik² saja?" tanya Olivia
"Eh iya aku baik² saja" kata Mia
"Kamu tidak sakit kan?"kata Sinta
"Ti..tidak kok aku sehat. Eh udah yuk masuk kelas lagi udah bel tu"kata Mia
"Baiklah"Bel istirahat pun berbunyi, Olivia dan Sinta masih berada dikelas, sedangkan Mia pergi kekelas Karin.
Saat itu Mia mengajak Karin untuk duduk didepan kelasnya, Karin pun mengikutinya, Mereka berbincang² seperti biasa tapi tak lama terdengar ditelinga Mia sindir-menyindir antara Karin, Olivia dan Sinta.
Setelah merasa jengkel Karin pun memasuki kelas Mia dan menghampiri Olivia dan Sinta
"Arrgh.. Kalian sudah membuat ku sangat kesal, aku sudah menahan rasa sabar ku dasar kau PENGKHIANAT !!!" bentak Karin dengan penuh penekanan pada kata pengkhianat.Alangkah terkejutnya Mia ia tidak pernah menyadari kalau akan seperti ini.
"Justru kami yang seperti ini karena kau!!. Kau bilang kami payah lah gila segala macam kami juga udah bersabar menghadapi kau!!. Salah kami juga apa sama kau?!" bentak plus tanya Sinta
Bagaimana dengan Olivia?
Dia sedang menangis, dia tak sanggup menahan air matanya, bahkan ia sampai-sampai membuat orang² yang ada dikelas prihatin samanya terutama Mia."Diam kau!. Kau tidak pernah menyadarinya, kau telah merebut Olivia dari aku, dulu aku sangat dekat dengan Olivia, tapi ketika kau datang kau merusak semuanya,gara² kau Olivia jadi jarang bersama ku lagi, karena dia lebih memilih kau dari pada aku!!!. Dan kau Olivia baru gitu aja kau sudah menangis, kau hanya berani dari belakang saja, giliran aku datang kau malah menangis, dasar cengeng!!!!." ucap karin kemudian pergi meninggalkan kelas.
"Huh....dasar!" dengus Sinta
Mia berada dikelasnya karena dia masih menenangkan Olivia yang sedang menangis.
Banyak orang yang bertanya² mengapa Olivia menangis, tetapi Mia dan Sinta hanya menjawab tidak apa², karena mereka tidak ingin masalah ini tersebar sampai ke guru , karena teman² mereka, apalagi yang laki-laki sangat pengaduan sekali.Setelah tinggal mereka bertiga dikelas Olivia sempat berkata dalam tangisannya.
"Hiks...hiks...sayang aja aku tak bisa tahan emosi aku, hiks....hiks aku akan melawannya kalau aku tidak menangis hiks...hiks".
"Sudalah Olivia kan masih ada kami jadi kau tenang aja, sudah ya nangisnya" kata Sinta
"Iya itu benar Olivia" sambung Mia
Mendengar semangat dari sahabatnya pun akhirnya Olivia berhenti menangis.
Kejadian yang menegangkan, tak pernah disangka-sangka oleh mereka terutama Mia. Dari masalah kecil , masalah sepele sekarang menjadi masalah yang besar bagi mereka bertiga.
Flashback off
Mencoba melupakan kejadian itu tapi Mia tidak bisa, entah mengapa ia tidak bisa melupakan kejadian itu. Mungkin menurutnya itu adalah kejadian terburuk yang pernah dialami nya bersama sahabat²nya.
Jeng...jeng...jeng
Saya kembali (gak nanya)
Gimana seru tidak ceritanya?
Kalau seru terima gajih eh salah terima kasih maksudnya.
Kalau tak seru saya minta mangap prfff minta maaf sorry typo.Jangan lupa vote dan komen ya😊
Don't be dark readers!!!
Thanks ya atas votenya 🙏
See you next part👋
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Friend
FanfictionBerisi tentang cerita 4 orang sahabat gadis remaja yang memiliki permasalahan yang susah diselesaikan. Karena setiap masalah yang mereka hadapi sudah selesai, maka akan timbul masalah baru lagi. Bagaimana