pelangiku~chapter 2

7 0 0
                                    

"Bersandarlah dipundakku sampai kau nyaman, sudah keharusan bagiku membuatmu nyaman''

Sejak hadirnya fahri, aku merasakan lebih berwarna di banding sebelumnya. Fahri memang dari keluarga yang ada, tapi kesederhaan nya yang membuatku tak risih bertema dekat dengannya. Dia juga care dan sering jadi orang pertama kali muncul ketika aku terpuruk. Seperti suatu ketika, ketika aku datang terlambat ke sekolah dan pak supri (satpam) menghukum ku lari putar lapangan.
" pak supri.. Keyla salah apa?" tanya nya
" biasa terlambat masuk, jadi terpaksa bapak hukum", jawab pak supri
" gilee.. Nggak gitu juga kali pak hukumannya", ujar fahri.
"Kamu masuk key, biar aku yang gantiin kamu" sambung fahri
"Kamu aja yang masuk, kan aku yang di hukum" jawab keyna.
" udah, ini terlalu berat untuk kamu." ucap fahri dan memaksaku masuk.
" serius ni " tanya pak supri meyakinkan
" berapa kali pak?" tanya fahri sembari memulai lari.
"5 kali saja" teriak pak supri

Aku pun masuk ke kelas ."permisi bu'' tak lupa ku ketuk pintu .
" hai key. Kamu terlambat lagi?" ucap guru keyna
"Hmm maaf bu, karena tadi..,"
"Udah masuk dan kerjakan paket halaman 99" ucap guru keyna .

(Istirahat)
Krinngggggg
Kringgggggg
Aku segera keluar mencari fahri. 4 jam dia rela tidak masuk kelas. Entah kemana, aku begitu khawatir. Pikiranku dia pingsan dan berada di UKS. Namun, terlihat UKS kosong. Lalu, aku melanjutkan langkah mencari fahri. Fahri terlihat sedang minum air putih di kantin.ku hampirinya
" fahri.. Maaf banget ya gara gara aku, kamu jadi kecapekan" ( ku usap keringat fahri)
" udah lah key. Santai aja. Itung itung latihan daya tahan" jawab nya dan senyum manisnya.
" aku traktir jajan ya?" tawar keyna.
Fahri hanya menganggukan kepalanya.
Keyna segera memesan makanan dan selang beberapa menit kemudian datang dengan makanan pesanannya.
"Kuy makan," ucap nya mempersilahkan fahri makan
" tau aja makanan kesukaan ku," ujar fahri rada ngejek
Canda tawa saling di lontarkan diantara keduanya.

" pelangi bukan saja sekedar menghiasi bumi, melainkan melengkapi dan mengisi hari yang gelap dan sepi."(Rts)

Simfoni HitamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang