Dave seorang king werewolf mengepalkan tangannya, kemarahan semakin menjadi jadi saat tahu bahwa, gadis cantik yang bernama Angel yang ia perintahkan untuk membunuh frankenstan seorang bangsawan vampir gagal total.
Bagaimana mungkin Angel tidak mampu membunuh Frankenstan, Dave tahu kelemahan terbesar Frankenstan adalah tidak mampu membunuh seorang wanita, Frank memiliki pantangan membunuh seorang wanita, jadi seharusnya Angel bisa dengan mudahnya membunuh Frank, dan Frank hanya bisa dibunuh oleh seorang perawan suci.
"Maafkan hamba tuan.. hamba gagal membunuh tuan Frankenstan..." Angel nama gadis cantik itu bersimpuh dihadapan tuan Dave. Ia sungguh takut tuan Dave akan murka karena kegagalannya.
Sebastian salah satu orang kepercayaan tuan Dave menghampiri gadis itu. Dipegangnya kedua bahu gadis itu dengan keras, lalu mengguncangkan dengan kasar.
"Kau tahu balasan atas kegagalan mu nona..." seru sebastian menakutkan,
Angel menatap memelas pada wajah tuan Dave..
" Maafkan hamba tuan.. kali ini saja.. hamba akan segera membunuhnya.. hamba harus mempersiapkan strategi yang baik untuk membunuh frankenstan tuan..." mohon Angel terisak, wajahnya yang basah oleh airmata menangis sedih.
" Bagaimana bisa kau gagal, Angel..? kau tahu kan Frankenstan tidak akan bisa membunuhmu... dia tidak akan membunuhmu..." teriak Dave keras.
Tubuh Angel gemetar ketakutan, apalagi saat ia melihat wajah tuan Dave mulai berubah perlahan lahan menjadi serigala.
"Dia.. dia bilang ingin membunuhku dengan cara yang nikmat.. aku sungguh takut.. sungguh..." isak Angel sedih.
Tuan Dave tertawa keras...
"hahhaha..... Gadis bodoh... itu adalah kesempatanmu membunuhnya, sebelum kau bercinta dan kehilangan kesucianmu kau harus membunuhnya"
Angel tak percaya mendengar perkataan tuannya itu. Jadi dia harus jatuh kedalam pelukan pria itu sebelum membunuhnya.
"Tapi.. tuan Dave.. aku tidak bisa melakukan hal itu.. itu. Itu sangat memalukan.. itu bisa merusak harga diriku sebagai seorang wanita Tuan... " kata Angel terbata bata.
Dave king werewolf tertawa dengan keras, pria yang juga tampan itu menatap Angel dengan tatapan tajam, taringnya mulai tumbuh diantara bibirnya yang seksi.
" Harga diri... ??! Kau tahu.. betapa aku menahan hasratku untuk tidak menyentuhmu karena kalau kau sudah aku sentuh, kau tidak akan berguna lagi untk membunuh Frankenstan..." Wajah tampan Dave mengeras. Angel menuduk menahan tangisnya.
" baiklah tuan... hamba mohon diri"
Angel pergi dari hadapan king werewolf, dia sedikit lega karena tuan Dave masih memberinya kesempatan untuk membunuh Frankenstan. Masih terbayang di benaknya kehidupannya yang bahagia bersama dengan keluarganya yang ia cintai, bersama orangtuanya dan kedua adik adiknya yang masih kecil.
Flash Back..
Angel sedang berada dihalaman rumahnya memetik bunga untuk diletakkan di dalam rumahnya sebagai hiasan, ketika datang segerombolan pria berbaju hitam hitam menangkapnya, dan menangkap keluarganya, ia tidak mengerti kenapa tiba tiba ia dan keluarganya di tangkap, orangtuanya yang lemah dibawa paksa dan dimasukkan kedalam penjara. Sementara ia di bawa kehadapan Dave.
Masih terbayang peristiwa yang sangat ia takuti yaitu saat ia memohon Dave untuk tidak membunuhnya dan keluarganya.
Tubuh angel didorong masuk kedalam sebuah kamar yang sangat besar, kemudian orang yang membawanya meninggalkannya dan menguncinya didalam kamar sendirian.
Ia menggedor gedor pintu kamar itu, dan berteriak memohon untuk dikeluarkan, tapi apa daya hingga suaranya hampir habis pintu itu tidak terbuka.
Tubuhnya merosot kebawah sambil masih bersandar dipintu kamar itu
"ku mohon... siapapun... buka pintu ini, kumohon.. hiks.. hiks.." Angel terisak isak
" Kau sudah lelah nona...? kau sudah selesai berteriak..?" sebuah suara yang agak berat terdengar dibelakang tubuhya. Angel tersentak kaget, dia segera membalikkan tubuhnya.
Tampak dihadapannya seorang pria dengan wajah tampan sedang menatapnya dari tempat tidur yang ada di kamar itu.
"Kau... siapa kau? Sejak kapan kau berada disini...?" kata Angel sambil menghapus airmatanya, jantungnya berdebar ketakutan.
Pria itu tersenyum kecil.
"Aku Dave.. aku adalah Raja dari para serigala, dan ini adalah kamarku... aku berada disini sejak kau berteriak teriak tadi.."
Angel kembali terkejut. Berada satu kamar dengan seorang pria yanng tidak dikenalny sudah membuatnya merinding ketakutan. Tubuhnya semakin menempel ke pintu, ia begitu keakutakan saat Dave mendekatinya.
" Jangan bunuh aku.. ku mohon..." isak Angel saat Dave sudah berada dekat dihadapannya. Dave berjongkok di hadapan gadis itu.
Tangan Dave menyentuh pipi Angel halus, kemudian jari jarinya menyentuh bibir angel yang gemetaran. Dave menelan ludah, ingin sekali rasanya ia merasakan bibir gadis itu, tapi dia khawatir tidak mampu menahan hasratnya hanya sekedar mencium bibir gadis itu.
Airmata gadis itu terus mengalir tanpa suara, ia hanya takut pada Dave.
"hmmmmm" Dave menghela napas dan berdiri.
"Baiklah... aku tidak akan membunuhmu atau keluargamu... tapi ada satu syarat yang harus kau penuhi.. "
Wajah Angel menengadah menatap wajah Dave.
"Apakah itu Tuan...."
" Kau harus membunuh seorang yang bernama Frankenstan... kau harus bisa membunuhnya...." kata kata Dave mengguncangkan jiwa Angel saat itu.
Sampai dirumah frankenstan segera masuk kekamarnya, beberapa pengawal pribadinya dipanggil olehnya ke ruangan kerjanya.
" Ada seorang gadis yang ingin membunuhku...." kata Frank pelan. Pengawal pribadi frank tampak terkejut.
"Apa yang terjadi Bos? " Tanya Mark
Ia tak habis fikir bagaimana bisa bosnya yang tak terkalahkan terlihat galau ketika diserang oleh seorang gadis.
"Apakah gadis itu sangat kuat bos, seperti wanita iblis Electra yang pernah mencoba membunuhmu dulu " tanya Dolf antusias.
Frank terkekeh.
" Bukan itu masalahnya Mark... bukan itu.." Frank menggeleng gelengkan kepalanya.
" Gadis itu bahkan tidak bisa menggunakan pedang, lantas apa yang ada dipikirannya sehingga mau membunuhku.... "
Frank meminum kopi yang sudah dibuatkan oleh Mark tadi.
" Baiklah.. coba kau selidiki siapa gadis yang ingin membunuhku itu..... cari tahu, kalau bisa temukan gadis itu, ada banyak hal yang ingin aku tanyakan padanya." Frank tersenyum kecil mengingat kejadian saat betapa marahnya gadis itu saat dia hanya mencium bibirnya saja.
Mark dan dolf saling berpandangan melihat kelakuan bosnya yang melunak padahal biasanya temperamental .
" kami akan membunuhnya bos.."
Frank melotot kearah Mark.
"Aku tidak menyuruh kalian membunuhnya.. aku minta kalian membawanya kemari hidup hidup tanpa cedera sedikitpun... mengerti" perintah Frank
Mark dan Dolf mengangguk mengerti, lalu setelah izin untuk pergi, mereka meninggalkan Frankenstan yang masih memikirkan gadis cantik itu.
SwvV
Pleasa. kasih dukungannya donk... pleas........