Bab 4

1.3K 27 0
                                    

Selamat reader.... maaf ya kadang saya klo update belum ada jadwalnya.. insya Allah selajutnya saya akan update setiap senin malam ya....


**********************************************************************************************

Frankenstan menahan nafasnya melihat tubuh gadis yang ingin membunuhnya itu terbuka, perlahan dia membuka jasnya kemudian menyelimuti bagian atas tubuh itu. Berkali kali ia menghela nafas menyingkirkan pikiran kotor yang ada di otaknya.

"Gila..! Aku bisa gila!!" gerutunya. Entah ia merasa tidak mampu menahan hasratnya pada gadis itu. Tapi ia menahannya dengan sekuat tenaga, ia tidak bisa membayangkan betapa murkanya gadis ini seandainya ia tahu Frankenstan mengambil kesempatan menodai kesuciannya di saat gadis itu tidak sadarkan diri.

Baru dicium saja gadis ini sudah begitu murka, apalagi bila ia melakukan hal yang lebih dari sekedar mencium. Frankenstan tersenyum kecil.

Ini adalah pertama kalinya ia menyentuh seorang gadis, Frankenstan adalah vampir yang alergi terhadap wanita, hal itu dilakukkannya bukannlah tanpa alasan, ia dikutuk atas dosanya dimasalalu yaitu akan mati bila membunuh wanita, dan hanya seorang gadis perawan yang mampu membunuhnya. Mengingat hal itu membuat ia memutuskan untuk tidak dekat dekat dengan wanita manapun. Karena khawatir akan kutukan yang menimpa dirinya.

Dan setelah berabad abad lamanya, ini pertama kalinya ia bersentuhan langsung dengan seorang gadis, ya seorang gadis yang ingin membunuhnya.

Frankenstan bangkit berdiri sambil membopong gadis yang masih tidak sadarkan diri itu, dipandanginya gadis  itu lama. Cantik, tapi sayang gadis bodoh ini masih bersikukuh untuk membunuh dirinya, hingga menunggu dirinya di taman yang penuh dengan bahaya itu. Untung saja ia memiliki firasat yang aneh yang membuat ia datang ketempat itu, ya sebuah firasat yang seolah olah menghubungkan ia dengan gadis itu.

Frankenstan menatap langit, perlahan ia menghentakkan kakinya dan mulai terbang melintasi langit malam menuju kediamannya.

Sesampainya dirumah Frankenstan disambut dengan tatapan bertanya tanya anak buahnya Mark dan Dolf yang sedang menunggunya di gerbang rumahnya.

Mark dan Dolf saling berpandangan, dibenak mereka tampak timbul berjuta juta pertanyaan tentang kelakuan bos mereka yang semakin aneh. Aneh sekali rasanya melihat Tuan Frankenstan yang biasanya selalu menjauhi wanita kini pulang dengan membopong seorang gadis cantik.

"Bos....?" panggil Mark pelan.

 Frankenstan tidak menjawab dia berjalan melewati anak buahnya tanpa memeperdulikan tatapan keheranan mereka. Frankenstan bisa memaklumi keheranan anak buahnya.

"Mark... telp adik perempuanmu yang bernama Sierra.. panggil kesini, minta dia untuk membawa pakaian ganti untuk gadis ini... " kata Frankenstan.

Mark sedikit terkejut mendengar permintaan bosnya, tapi melihat keadaan gadis itu yang setengah telanjang dia mulai mengerti keadaannya, walau ia masih belum bisa menduga apa yang sebenarnya terjadi, dan siapa gadis cantik yang tidak sadarkan diri dalam gendongan bosnya itu.

"Baik tuan... saya akan segera menghubungi sierra...."

Frankenstan segera berlalu dan menuju kamarnya.

Dolf membuka pintu kamar Frankenstan, Frankesntan lalu menuju tempat tidurnya yang berukuran besar, direbahkannya tubuh gadis itu dikasurnya dengan lembut, lalu Frankenstan menyuruh Dolf untuk meninggalkannya kamarnya.

Dolf mengangguk dan segera meninggalkan Frankenstan berdua denga gadis itu.

Sepeninggalan Dolf, Frankenstan semakin merasa serba salah. Ia berjalan mondar mandir didepan tempat tidur itu, kadang berhenti sejenak memandangi gadis yang belum sadar juga.

Gadis itu bergerak pelan, membuat selimut yang menutupi bagian atasnya merosot kebawah, sehingga menampakkan bagian dada gadis itu yang tidak tertutup bra sama sekali.

Angel itu membuka matanya pelan, wajahnya terkesiap ketika melihat keadaan dirinya yang polos dan pakaian yang sudah sobek dimana mana.

"Kyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa" Angel itu menjerit kaget, apalagi kemudian dia melihat Frankenstan yang sedang tertegun menatap kearah bagian dadanya. Angel reflek menarik selimut dan segera membungkus tubuhnya.

"Kauuuuuuuuu........ Apa yang kau lakukan padaku?! " teriak Angel kesal.

Frankenstan menghela napas dalam. Bodoh! Bagaimana dia bisa begitu terpana melihat tubuh polos itu. Bodoh! Makinya untuk dirinya sendiri.

Frankenstan tidak menjawab.

"Kau sudah sadar, nona.... syukurlah" Frankenstan mengalihkan pembicaraan. Sambil mendekat kepinggir tempat tidur itu.

"Jangan mendekat.! " teriak gadis itu panik. Wajahnya merona merasa malu karena keadaanya yang tidak karuan seperti itu.

Frankenstan tersenyum tipis.

"Jangan khawatir... aku tidak akan melukaimu... aku hanya ingin tahu apakah kau baik baik saja...." Frankenstan terus mendekati gadis itu, tanpa memperdulikan ketakutan yang terpancar dari mata Angel.

"Kalau aku mau... aku bisa saja melakukan banyak hal ketika kau pingsan tadi..." frankenstan duduk disamping tubuh gadis itu. Gadis itu beringsut mundur menjauh dari frankenstan.

"Aku.. aku harus pergi... " gadis itu berusaha turun dari tempat tidur melalui sisi yang lain. Tapi karena keadaannya yang masih lemah dan selimut yang membelitnya Angel terjatuh karena kakinya terllit selimut itu.

"Bugh........"

"Awhh......" Selimutnya semakin melorot menampakan bagian punggungnya yang putih mulus itu, Frankenstan segera mendekat dan berusaha menolong gadis itu, tapi gadis itu menjerit dan menepis tangan Frank yang bermaksud menolongnya.

"Jangan.... jangan sentuh aku..."

Frankenstan tertawa renyah.

"nona aku hanya ingin membantumu... " katanya lirih, ya walaupun Frankenstan bersusah payah menepis pikiran pikiran kotornya terhadap gadis itu.

"Tok..! Tok..! Pintu kamar diketuk seseorang.

"Bos... baju untuk gadis itu sudah ada bos.." Teriak Mark dari luar.

"Aku akan keluar..." Sahut Frankenstan sambil berbalik badan menju pintu, ia tidak akan membiarkan Mark melihat tubuh gadis itu yang polos.

Dari balik pintu Mark menyerahkan satu stel baju untuk Angel.

"Terima kasih MarK!" Frank segera menutup pintu kamar kembali.

Frank menuju Angel yang masih meringkuk dilantai dengan selimut yang menutupi tubuhnya, ia masih terlalu takut untuk bergerak.

Frank melemparkan baju yang dibawanya ke tempat tidur.

"Pakailah... kau bisa istirahat dan tidur, besok pagi kau boleh pergi...." kata Frank sambil berjalan menuju pintu dan keluar dari kamar itu.

Angel bergerak pelan pelan untuk mengambil baju yang diberikan oleh Frankenstan. Dia agak kaget melihat baju itu, modelnya terlalu terbuka dibagian dada, dan tanpa lengan. Dia lebih terkejut lagi karena roknya sangat pendek sekali.

Angel menghela napas berat, dia tidak terbiasa memakai baju seperti itu. Dia merasa malu bahkan sebelum memakainya. Tapi itu lebih baik dibandingkan saat ini keadaannya yang tidak memakai apa apa.

Angel segera berganti pakain dengan cepat, matanya tidak lepas dari pintu kamar khawatir Frankenstan muncul tiba tiba.

.c�9X�# 


hm.......... kira kira apa yang akan terjadi pada Angel ya... 

mohon dukungannya ya demi kelangsunngan cerita ini... terima kasih

Angel In The DarkWhere stories live. Discover now