Part 5

36 5 0
                                    

Arkan dan Aisyah telah sampai dirumah mereka. Namun aisyah masih memikirkan azizah, apakah dia sudah pulang kerumah, aisyah takut kalau-kalau abi azizah datang kerumah nya untuk mencari putrinya itu dan ia bingung apa yang harus ia katakan pada abi azizah.

"Bang..." panggil aisyah kepada Arkan
"Hm..." jawab arkan. Ia tau istrinya itu sedang memikirkan azizah, ia pun sama, apa yang aisyah takutkan, itu juga yang membuat ia takut. Takut kalau abi azizah datang dan menanyakan perihal keberadaan putrinya.

"Bang..." panggil aisyah sekali lagi.
"Apa sayang?" Jawab Arkan untuk kedua kalinya berusaha mencairkan suasana.
"Ai mau tau dong, emang tadi abang sama pak direktur ngomong apa sih sampe ai harus keluar sama azizah dan akhirnya kaya gini azizah nya melumpung ga tau kemana" kata aisyah.

"Hahahahahahah... ga ngomong apa-apa kok cuma bahas kerjaan aja." Bohong arkan.

"Abang gak bohong kan sama ai?" Tanya ai tak percaya.

"Enggak kok" jawab Arkan sambil mengelus kepala aisyah.
'Maafin aku ya syah harus bohong sama kamu' batin Arkan.

Di sisi lain azka sibuk memikirkan percakapan nya dengan Arkan tadi...
'Aku salah bicara ga sih tadi?' Batin Arkan bertanya-tanya. Ia mengingat kembali apa yang ia katakan. "Ya allah aku jahat banget ya ke azizah, intan berlian yang mahal aku bilang emas lama." Gumam azka.

Ia memang bukan pria baik-baik seperti arkan. Ia bahkan masih sering pergi ke club-club malam untuk menemani teman-teman kantornya. Tapi walaupun begitu, ia tak pernah menyentuh minuman keras, karena ia berpikir bahwa jiwa yang sehat adalah tanpa minuman keras.
Azka juga masih suka jail. Malah kelewat jail.
Katakanlah tadi Arkan menuduhnya ingin melakukan sesuatu terhadap azizah, padahal ia sama sekali tidak punya niat seperti itu. Ia hanya ingin menjaili azizah, dan mengetes apakah azizah akan menurutinya meski diluar kantor.

Tapi arkan malah menuduhnya yang tidak-tidak. Jelas ia mengucapkan kalimat seperti itu. Ia marah.

Ia jadi memikirkan azizah. Dimana azizah sekarang? Bagaimana jika sesuatu yang buruk terjadi pada azizah? Bagaimana bila azizah mendengar dialognya dengan Arkan tadi?
Ia terus terbayang wajah azizah. Sekretarisnya itu memang selalu menjaga diri. Tak seperti sekretaris-sekretaris lama nya. Azizah sopan. Pakaian nya pun tidak terbuka. Dan yang paling istimewa. Azizah selalu mengenakan hijab panjang yang membuat azka kagum padanya.

Azka lekas bangun dan mencopot selang infusnya toh dia juga sudah merasa baikan. Hanya kaki nya yang sedikit sakit. Ia kemudian kabur dari rumah sakit untuk mencari azizah. Dengan berkilah ia akan pergi ke taman.

Setelah berhasil keluar dari gerbang rumah sakit, ia segera menuju rumah Arkan.

Tok... tok... tok...
"Assalamualaikum" salam azka.
"Waalaikumussalam" terdengar jawaban dari dalam
"Lohh pak direktur?" Tanya aisyah terkejut.
"Hahahahahahah biasa aja kali liatnya. Ada Arkan ga?" Tanya azka to the point.
"Bentar..." kata aisyah sambil masuk ke dalam kamar.

"Abang diluar ada pak direktur" jelas aisyah.
"Apa? Azka maksud kamu?" Tanya Arkan.
"Emang siapa lagi? Iyaa lah" jawab aisyah.
"Tuhh anak emang ga abis-abis cari gara-gara" kata Arkan penuh kekesalan.

Diluar...
"Lo kabur dari rumah sakit? Terus aja cari gara-gara. Terus aja bikin masalah. Terus aja sono." Kata Arkan penuh amarah.

"Elah lo gua baru nyampe juga. Lagian gua niat baik lo nya malah kaya gini" kata azka.

"Hahahahahahah tumben lo punya niat baik. Akal lo kan picik." Hinaan dari Arkan. Arkan masih kesal dengan azka.

"Astagfirullahalazim kan. Demi allah niat gua suruh azizah ke rumah sakit ga seburuk yang lo kira. Sadar kan... pikiran lo lagi dipenuhin setan. Istighfar,,," kata azka berusaha menyadarkan arkan.

"Jadi ngapain lo dateng kesini?" Tanya Arkan tidak mau banyak basa-basi. Karena basa-basi bikin semuanya jadi makin basi.

"Temenin gua cari azizah yuk" ajak azka.

"Hah?" Tanya Arkan melongo.
"Ayuk ntar keburu malem banget nih, gua khawatir" ajak azka untuk kedua kalinya.

Azka dan Arkan mencari azizah keliling jakarta. Sampai waktu telah menunjukkan pukul 7.30 malam.

"Mau cari kemana lagi, kita udah keliling jakarta tapi ga ketemu-ketemu." Kata arkan.
"Ke rumahnya aja yuk, kita tanya in" kata azka.
"Dasar lo, kenapa baru bilang sih. Kan kalo dari tadi lo bilang mungkin bensin gua utuh." Racau arkan.
"Berisik deh. Marah-marah mulu lo. Lagi pms ye? Hahahahahahah. Ntar bensin nya gue ganti dah gampang."
Jelas azka.
Arkan bungkam.

Dirumah azizah...
Abi azizah mengecek kamar azizah apakah azizah sudah pulang atau belum. Beliau mendapati putrinya itu tertidur sangat pulas.

"Zah, bangun zah solat" kata abi membangunkan azizah.
"Hemm..." sahut azizah berusaha bangun dan mengumpulkan kesadaran nya.
"Kamu kapan sampe? Kok abi ga tau?" Tanya abi.
"Tadi sore bi, jam 4, abi lagi solat"
Jawab azizah.
"Berarti kamu bablas banyak dong solatnya?" Tanya abi.
"Azizah lagi engga solat bi" jawab azizah.
"Yaudah sekarang kamu bersih-bersih terus siap-siap makan malem ya" kata abi.
"Iyaa bi." Jawab azizah.

Azizah pun bergegas dari tempat tidur untuk mandi dan membersihkan dirinya.

KindnessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang