Part 9

23 0 0
                                    

Dirumah arkan...
"Bro gua masih mikirin deh... entah kenapa yaa gua berat banget..." celetuk azka.

"Hahahahahahah... dibawa santai aja, ga usah takut-takut, kalo emang jodoh mah kan ga kemana..." sahut arkan.

"Iyaa juga sih, tapi asli dah, gua beneran takut." Azka masih saja mencurahkan isi hatinya.

"Gini deh... belajar dari kisah gue bro... gue 4 tahun ke mesir, Ldran sama aisyah, tapi gua akhirnya nikah juga sama dia. Gua 4 tahun lho dan lo cuma 3 minggu." Ujar arkan.

Apa yang dibilang Arkan memang ada benarnya juga...
Dia bisa melewati 4 tahun bersama aisyah dengan kondisi berbeda.
Tapi ia hanya 3 minggu, khawatir nya sudah setengah mati.

"Ps kuy" ajak arkan.
"Weehh lo punya?" Tanya azka.
"Punya dong, gua kan suka main sama istri." Jawab arkan.
"Aisyah bisa main ps?" Tanya azka.
"Bisa lah. Istri gue tuh ajaib." Jawab Arkan.
"Kuyy lah." Jawab azka menerima ajakan arkan.

Sementara di lain sisi aisyah masih terus menyemangati azizah bahwa kepergian azka itu hanya sebentar...

Aisyah juga sibuk smsan dengan arkan. Yaa mereka kan Ldran 4 tahun yaa, jadi wajar aja kalo mereka bisa melalui semuanya. Hahahaha.

Keesokan paginya, azizah tetap ngantor seperti biasa. Namun tanpa kehadiran azka. Azizah merasa sepi tanpa azka. Tak lama kemudian, adik azka datang.

"Permisi, apa anda sekretaris bang azka?" Tanya erfan.

"Iyaa saya sendiri. Nama saya Dzikra Azizah. Saya sekretaris bapak azka sudah jalan 2 tahun." Sahut azizah memperkenalkan diri

"Yayaya... perkenalkan nama saya erfan gustiansyah, saya yang akan memimpin perusahaan ini 3 minggu kedepan. Untuk menggantikan abang saya yang sedang dinas ke mesir. Semoga anda terkesan menjadi sekretaris saya." Ujar erfan.

"Iyaa pak." Jawab azizah, ia bingung mau bilang apa lagi.

"By the way, umur kamu berapa?" Tanya erfan.

"Saya 23 tahun pak" jawab azizah.

"Ohh berarti nggak salah." Celetuk erfan.

"Nggak salah apa nya pak?" Tanya azizah.

"Engga... yaudah kerja kerja... kalo ada apa-apa, ke ruangan saya aja" kata erfan.

"Hmmm iya" jawab azizah.

Azizah memang pendiam. Orangnya irit bicara terkecuali kepada orang-orang yang telah lama ia kenal.
Untuk orang baru seperti erfan, ia hanya bisa menjawabnya dengan anggukan atau berbicara sekenanya saja. Selain karena menjaga pandangan, ia juga menjaga hati. Menjaga hatinya untuk azka. Seperti apa yang aisyah bilang sebelum mereka tidur
'Inget zah, kalo azka aja bagus perawakannya, berarti adiknya juga. Disitu kamu benar-benar diuji apakah kamu setia menjaga hati kamu untuk azka, atau malah berpaling ke adiknya.'
"Astagfirullah..." azizah beristighfar
Kemudian melanjutkan pekerjaannya.

Ketika tiba waktunya makan siang...
Erfan keluar dari ruangan, dan mengajak azizah untuk makan siang bersama.

"Ekhemm... azizah sekarang waktunya makan siang, ayo kita makan siang!" ajak erfan.

"Bapak duluan aja, nanti saya nyusul." Ucap azizah dalam keadaan menunduk.

"Kamu kenapa nunduk begitu? Kamu takut sama saya? Atau kamu lagi jerawatan? Atau muka kamu takut saya liat? Hahahahahahah." Tanya erfan.

"Gapapa pak" jawab azizah.

"Yaudah ayok" ajak erfan sekali lagi.

"Bapak duluan aja." Jawab azizah

"Sekretaris itu harus ikut kemana bosnya pergi, jadi kalo di kantin ada klien, bosnya itu ga kebingungan." Ujar erfan.

"Yaudah" jawab azizah.

Kemudian erfan berjalan didepan azizah, tentu saja dengan azizah ada di belakang erfan.

Terus terang aja, erfan penasaran dengan azizah. Tingkah laku azizah yang menurut erfan itu lucu. Membuat erfan penasaran seperti apa azizah. Kalau dilihat-lihat tipikal semacam azizah adalah cewek yang menyimpan banyak rahasia. Plusnya, kalo diliat dari penampilan azizah, cewek kaya azizah ga pernah ninggalin solat dan bener-bener taat agama.

"Kayanya cocok buat jadi istri aku." Gumam erfan yang tentu saja tidak terdengar oleh azizah.

Setelah sampai kantin sambil menunggu pesanan makanan, erfan masih saja mengajak azizah ngobrol, dan azizah hanya menjawab sekenanya.

Ia benar-benar takut, takut ia akan terbawa kenyamanan bersama erfan dan melupakan azka. Kalau saja ia bisa menanggapi erfan mengobrol pasti ia mudah sekali tertawa.

Selesai makan azizah izin duluan untuk menyelesaikan pekerjaannya.
Dan tinggallah erfan sendirian.

"Hufffttt... azizah... azizah... kamu menyimpan banyak misteri... semenit aja kamu ngobrol normal sama aku emang engga bisa apa... hufftt... ga habis pikir..." gumam erfan.

KindnessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang