Sekali (lagi) Jatuh Cinta

Prolog

Aku tak pernah sekalipun menyesal mengenalmu. Menjadikanmu seseorang yang terakhir ku miliki sebelum aku jatuh dari roda kehidupan.

Kamu lelaki yang kusukai sejak pertama kali bertemu. Lelaki yang mampu membuatku mematung walau hanya memandang dari jauh. Lelaki yang tak pernah bisa kulupakan meski bertahun-tahun lamanya.

Jika aku tau waktu yang kumiliki sesingkat itu, aku akan berusaha yang terbaik untuk membahagiakanmu. Itulah yang aku sesali.

Tujuh tahun berlalu sejak kita saling mengucap kata pisah... Dengan suara serak karna menahan air mata, dan tatapan matamu yang sendu, dengan saling memandang aku berkata,

"ayo berpisah!!"

Hampir semua orang didunia ini pasti memiliki seseorang yang berharga dalam hidupnya. Entah itu seseorang yang ada dimasa lalu ataupun masa kini. Seperti aku yang memiliki seseorang yang berharga dari masa laluku. Masa lalu yang satu-satunya jadi kenanganku. Satu-satunya yang kumiliki. Dan satu-satunya yang paling membekas dihati. Tak termakan jarak dan waktu. Tak peduli seberapa keras aku menggantikannya dengan membuat sesuatu yang baru dia tetap satu-satunya bagiku.

Namun, takdir begitu lucu. Aku seolah sedang dipermainkan oleh takdir. Hati manusia yang tidak selalu sama, aku yang meyakini bahwa dia adalah cinta pertama dan terakhirku, aku yang meyakini bahwa aku tidak akan mengulang rasa itu lagi, takdir membawaku pada cinta yang tak kukira. Cinta yang tak pernah kuharapkan. Dan cinta yang membuatku merasa menjadi gadis paling bahagia didunia ini. Membuatku merasa bersyukur akan keberadaannya.

Kisahku. Kisah yang tak semanis khayalan. Tak seindah dunia fantasi. Kisah yang kukira sudah berakhir. Yang kukira tak akan terjadi lagi. Aku... jatuh cinta(lagi) padanya.