2. Kekasih Palsu?

2.4K 444 65
                                    

Song; ALi - No Way

Bermodalkan seragam Filofrosine High School yang berwarna dark slate grey, tas berwarna hitam dan jangan lupakan sepatu lusuhnya itu. Setiap langkahnya, terdapat bisikkan-bisikkan dari para wanita bermulut besar itu.

"Lihatlah si lusuh itu. Dia masih punya muka juga datang kemari! "

"Dia sungguh manusia paling tidak tahu malu yang pernah aku kenal! "

"Lihatlah sepatunya itu, dia sangat menjijikkan! "

"Kau tahu, berdasarkan rumor yang beredar, di sekolah kita ada seorang Casanova! "

Jihoon tak acuh pada semua perkataan mereka. Tentang sepatunya, tentang dia yang tak tahu diri, tentang dia yang menjijikkan dan tentang seorang Casanova. Dia benar-benar tidak peduli pada apapun di tempat ini.

Disini bagaikan penjara. Semua makhluknya hina. Tidak ada yang peduli padanya. Memandang sebelah mata padanya. Mereka akan menjerit takut atau bahkan menjerit menyesal jika tahu alasan kenapa ia memakai sepatu lusuh itu.

Bumi ini seolah tidak berpihak padanya. Tidak bumi, tidak makhluk sama saja. Jihoon benci. Benci pada bumi dan benci pada dirinya sendiri yang tidak bisa melawan para makhluk hina itu. Jihoon benci kala ia hanya berdiam diri ketika dilemparkan cacian dan makian dari para siswa di Filofrosine High School. Benci kala ia terlalu hebat menyembunyikan segalanya. Ya, segalanya.

Termasuk masalah dan cinta.

Seperti sekarang, para penguasa sekolah akan melintas ke arah Jihoon. Wajahnya datar, tapi hatinya tidak bisa tenang. Degup jantungnya bak kuda yang dipecut. Bergerak cepat. Lelaki dengan surai dark blue yang ia tatan sedemikian rupa hingga menampilkan keningnya yang bersih hampir membuat Jihoon salah tingkah. Sekali lagi, beruntung Jihoon mempunyai wajah datar.

Bersama teman-temannya yang lain yang tidak kalah tampan, Soonyoung melintas dari arah sebaliknya. Ia sempat mendengar bisikkan-bisikkan seperti biasanya. Bisikkan untuk si sepatu lusuh itu.

Mingyu, Vernon, Seokmin, Seungcheol dan juga Jun terus berjalan dengan gagahnya bak seorang pangeran. Soonyoung sempat tertinggal karena terpaku melihat Jihoon. Tidak, bukan suka atau apa, hanya memandangnya dengan tatapan dinginnya. Si ranking satu di sekolahnya. Si sepatu lusuh Jihoon; begitu julukannya.

Bisikkan-bisikkan si sepatu lusuh Jihoon kini berganti dengan si tampan Soonyoung dan para temannya. Sebuah tepukan di bahu lelaki sipit itu menyadarkannya.

"Melihat siapa?" tanya Jun.

Soonyoung menggeleng dan berlalu. Tujuannya adalah rooftop sekolah. Ya, membolos! Tak jarang wanita yang dilewatinya berdecak kagum atau ada yang sampai meneteskan air liurnya kala melihat para pangeran sekolah melintas. Tidak ada acara lambai tangan bak model atau acara mengedipkan mata bak pria penggoda, hanya sekadar lewat, menatap dan tersenyum tipis sudah membuat mereka berteriak tak jelas.

Casanova | SoonHoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang