Ini pertama kalinya ada cewek lain yang mengajakku nonton selain [f/n], apa ini ajakan kencan?
"Sorry—"
"Tobio-chan~ Aku sudah mencarimu kemana-mana"
Orang yang memanggilku itu Oikawa-san dia langsung memegang pundakku, Hitoka-san terlihat kaget dan panik melihat Oikawa-san yang tiba-tiba muncul.
"Eh, Yacchan?"
"Su—sudah dulu, ya, coba pertimbangkan lagi ajakanku ya~"
Hitoka-san langsung pergi begitu saja sebelum aku menjawabnya—sepertinya keberadaan Oikawa-san membuatnya malu, padahal aku mau menolak ajakannya tadi. Oikawa-san menatapku dengan tatapan godaan yang menyebalkan dan membuatku risih.
"Hehe~"
"Apaan sih?"
"Nggak aku jadi bingung, aku kasih tahu kamu gak ya?"
"Makanya apaan?"
"Begini, coba kamu lihat foto di Handphoneku—saat aku lagi main karaoke aku berfoto dengan temanku tanpa sengaja aku memotret [f/n], memang hanya dari foto dan gak kelihatan jelas tapi aku yakin itu [f/n]"
"Oh"
"Cuma begitu saja? Kamu gak mau aku ceritain lagi?"
Mendengar itu membuat aku sedikit syok, kalau yang dikatakan Oikawa-san itu benar—lalu apa yang berubah? Bahkan, meski [f/n] ada di kota ini dia tetap tidak kembali dan aku tidak memiliki hak untuk membuatnya kembali jika seandainya dia sudah memiliki tempat pulang yang lain.
Maka saat itu aku memutuskan untuk menerima ajakan Hitoka-san untuk berkencan—setelah itu aku mencoba menyukai Hitoka-san dan mulai berkencan dengannya untuk beberapa waktu tapi kami tidak benar-benar pacaran.
"Ka—Kageyama-kun sekarang kita mau kemana?"
"Ah? Iya?"
"Bagaimana kalau.."
Aku memang mencoba berkencan dengan Hitoka-san tapi pikiranku tidak pernah ada bersamanya dan hanya mengikuti arus yang harus aku lakukan. Tanpa mendengar ocehan Hitoka-san aku melihat-lihat jalanan sekitar sampai aku melihat sesosok orang yang sangat aku kenali di kerumunan orang banyak.
Rambutnya yang tergerai, topi musim dinginnya, dan mantel musim dingin yang dia pakai—aku tahu itu. Aku memandanginya sampai dia menoleh dan dapat aku lihat wajahnya dengan jelas.
"[f/n].." gumamku.
"Eh?"
Tanpa peduli dengan kencanku dengan Hitoka-san aku langsung berlari agar tidak kehilangan jejak [f/n].
"[f/n]!"
"Ka—kageyama-kun!"
Aku menyusuri jalan yang banyak dilewati orang untuk mengejar [f/n], aku tidak tahu dimana dia karena saat ini aku kehilangan jejaknya. Yang aku yakini hanyalah mengelilingi daerah sekitar untuk mencarinya sampai aku berakhir di sebuah gang dan melewatinya.
Aku melihat [f/n] berjongkok di depan cafe sambil memberikan kucing liar makanan ringan, dia nampak baik-baik saja. Dia mengelus kucing itu dengan pandangan lembut.
"[f/n].." panggilku lirih.
[f/n] menoleh perlahan dengan wajah yang kebingungan, dia langsung menatap nanar diriku yang ada di depannya.
"Tobio?"
[f/n] sejenak hanya memasang wajah kebingungan tapi kemudian dia membuang muka dengan ekspresi murung dan bersalah. Kenapa dia tidak berhamburan memelukku seperti biasanya atau memanggil namaku dengan nada ceria yang manja dan menjijikkan itu—kenapa dia harus berekspresi begitu ketika melihatku?
KAMU SEDANG MEMBACA
Missing Love
FanfictionIsi hati Kageyama Tobio Selama bertengkar, [f/n] akan selalu kabur dari rumah. Tetapi aku tidak pernah mencarinya, karena untuk beberapa dia pasti kembali sendiri. Namun, saat aku menemukannya menghilang dan hanya meninggalkan sebuah memo perpisahan...