Yon {Hana-Chan}

29 3 11
                                    

Ya. Pada akhirnya aku bekerja di restaurant Leo. Mungkin aku bisa belajar banyak dan membaginya dengan Ikumi. Bagaimana kabarnya disana? Sudah 6 bulan kami tidak bertatap muka. Saling bercanda. Bahkan aku tidak mengirimnya surat.

"Hana? Kenapa melamun? Cepatlah! Banyak pelanggan kelaparan disana."

"Maaf Leo. Aku hanya merindukan Jepang."

"Hana."

"Iya?"

"Aku tahu tempat yang bagus agar rindumu terobati. Apa kau ada waktu malam ini?"

"Iya. Malam ini aku kosong."

"Okey. Aku ke apartement mu jam 7 tepat."

^^^^

Kau tahu? Leo adalah orang yang penuh misteri. Bahkan setelah setahun aku mengenalnya, banyak kejutan dari dirinya yang tidak pernah aku pikirkan.

Dan malam ini, ia ingin membantuku mengobati rasa rinduku akan Jepang, Ikumi, dan semuanya.

Aku bukan tipe orang yang suka berjalan-jalan. Hanya berdiam diri dirumah sambil bereksperimen dengan dapur adalah hal yang paling menyenangkan. Bahkan kebiasaanku tersebut kubawa sampai ke paris.

TingTong!

"Iya! Aku akan segera keluar!"

Aku membuka pintu apartementku dan melihat Leo memakai coat hitam dan membuatnya terlihat... tampan (?)

"A...apa udara diluar dingin?"

"Tentu saja! Pakai jaketmu atau kita takkan pergi!"

"Tunggu sebentar."

Aku masuk kembali memakai jaketku. Perasaan apa ini? Kenapa pipiku panas sekali padahal udara cukup dingin.

Aku keluar dengan jaket hitam senada dengan Leo. Setelah mengunci pintu aku berbalik dan Leo langsung menggandengku keluar.

"Kau akan jatuh jika kubiarkan."

"Aku bukan anak bayi Leo." Jawabku datar.

Kami berjalan cukup lama dan sampai disuatu tempat dengan sungai yang tenang dan rumah bergaya Eropa ditepinya.

"Tempat apa ini?"

"Little Venice. Desa kecil kuno yang akan membuatmu bahagia jika berjalan di dalamnya."

"Benarkah?"

"Ayo buktikan dan katakan perasaanmu nanti."

Ia membawaku berjalan di tepian sungai sambil melihat dekorasi rumah-rumah kuno. Aku menceritakan keseharianku di Jepang bersama Ikumi. Udara dingin disini terasa hangat. Tiba-tiba, Leo berhenti di tepian sungai dan menatap kosong sungai.

"Apa ada yang salah Leo? Maaf jika ceritaku membosankan."

"Kau tahu apa yang paling membosankan Hana?"

"..."

"Menunggu kesiapan hati untuk menyatakan perasaan."

"Maksudnya?"

"Aishiteru yo."

...

Aku terdiam. Dan masih menatapnya lekat.

Ikumi. Aku ingin berteriak kencang didepanmu.

-D-

Private Memoirs #TrueShortStoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang