Part 2. Mashimaro..??

605 59 19
                                    

Kaoru Pov

Akhirnya siaran selesai juga, saatnya bersiap-siap untuk bergegas pulang. Aku bersorak gembira dalam hati. Ku rapikan beberapa barang bawaan ku. sambil sesekali beberapa orang diradio menyapaku yang sedang berlalu lalang. Saat hendak keluar, tiba-tiba si bos memanggil ku dan menyuruhku untuk keruangannya.

"habis ini kamu ada kegiatan lagi gak say..?" Tanya bos Arya.

"tidak ada bos, memangnya ada apa..?" tanya ku balik. Sepertinya ada sesuatu yang harus ku kerjakan, apa jangan-jangan aku harus siaran untuk nanti malam ya..?

"hari ini kita ada liputan disalah satu café di kawasan Renon, tapi sayangnya Koming sama Dani itu ada urusan di luar, sedangkan liputan di café itu harus dilakukan sekarang. Jadi, kamu bisa ya liputan menggantikan mereka.." Jelas bos Arya dengan tampang memelasnya.

Aku menggaruk kepala ku yang sedikit gatal karena melihat Bos Arya yang seperti di gigit semut rabies, eh memangnya ada ya..? aissh, Lupakan!!. "Tapi bos, saya kan baru sekali ikut sama mereka, itu pun saya hanya melihat saja.."

"Please, kali ini ya.. kamu kan pintar tuh dalam bercakap-cakap. Pasti bisalah, kan Cuma mewawancarai pemilik café, menanyakan menu andalan mereka. mencatat apa saja info yang menarik seputar café itu. Kan kamu juga sering membacakan hasil liputan mereka pas siaran.."

Aku berfikir sejenak, di kawasan Renon ya. "baiklah.. tapi aku ada perlu sebentar bos. Tidak apa kan aku perginya jam 7 saja ke cafenya..?" Semoga saja bisa, aku harus mampir ke super market membelikan Okaa-san titipannya dulu.

"okey tidak apa-apa, asalkan kamu harus kesana. Karena saya sudah menghubungi pemilik cafenya. Mengenai alamatnya, nanti saya kirimkan Via chat..." terlihat wajanya begitu sumringah. Sedangkan Aku hanya bisa mencibir dalam hati.

"tempatnya baru beberapa bulan di buka. Oya, kalau pemiliknya cakep, titip salam ya bilang dari Dedek Pinky.." Bos arya mengedipkan matanya dengan gaya genitnya. Ingin rasanya ku berkata....

"siip bos.." aku mengacungkan Jempol dan segera berlalu dari ruangannya. Aku sudah tidak tahan untuk tertawa, dan sepertinya aku sedikit terkena gejala mual. Apaan itu 'dedek Pinky' oh my to the God. Ingin rasanya ku masukan wajahnya kedalam bak mandi agar sedikit waras. Lama-lama aku terkena sindrom kecacatan mata kalau setiap kali berbicara dan melihat tingkah si bos Pinky.

Aku bergegas menuju parkiran. Sepertinya aku harus segera ke super market dulu nih, membeli keperluan Okaa-san, kemudian pulang sebentar untuk mandi dan berangkat menuju café. Semoga saja makanannya enak, karena jujur aku lapar hehe.

Aku segera menjalankan motor ku menuju super market yang tidak terlalu jauh dari Studio Pinky Radio. Saat berada di dalam super market aku berusaha mencari catatan yang diberikan Okaa-san tadi. Aduuh, aku taruh dimana ya tadi. Aku terus membongkar isi tas ku. semoga saja tidak ketinggalan.

Yess.. Ketemu..!!

BRUGG !!

Aissh, sial. Karena terlalu fokus mencari catatan, aku tidak sengaja menabrak orang di depan ku. barang-barang bawaanya langsung berserakan. aku berusaha membantunya mengumpulkan barang-barang belanjaannya. Untung saja tidak ada yang tumpah dari kemasan.

"Maaf, maafkan aku.." Aku berkali-kali menundukkan badan ku untuk meminta maaf pada orang ini. Tapi ternyata dia hanya diam. Apa dia marah ya..? aduuuh teledornya aku ini. Ku beranikan mengangkat kepala ku dan menatapnya. Aku sedikit terperangah dibuatnya. Kenapa wajahnya cute sekali. Dan dia tersenyum begitu manis pada ku.

Setelah itu dia berjalan meninggalkan ku. apa jangan-jangan dia tidak mengerti ya dengan Bahasa Indonesia..? ku lihat wajahnya lebih ke orang bule gitu. Tapi lebih ke campuran sih. Kenapa aku jadi memikirkan orang asing itu..? tapi tunggu, tadi itu tulisan di bajunya...

"Secret Admirer"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang