Part 8. Rasa Yang mulai tumbuh

667 51 12
                                    

"Ale AWAASS..!!" 

BUGGG..!!

BRAAK..!!

Seseorang meringis karena terkena pukulan di bahunya. Dia sedikit tersungkur di atas aspal. Di sudut bibirnya terlihat darah segar keluar karena perkelahian beberapa menit sebelumnya. Laki-laki yang memukuli nya menyeringai. 

"Jangan ikut campur dengan kesenangan kami, kalau kamu mau ikut tunggu giliran lah.." Terlihat laki-laki itu kembali lagi ingin melayangkan tendangan. Namun kali ini dengan sigap dia bisa menghindar dan segera berdiri. Dan dengan satu kali tendangan balik, dia membuat laki-laki itu tersungkur. Di tariknya kerah baju laki-laki itu dan menghadiahinya beberapa kali pukulan hingga akhirnya dia kabur, lari terbirit-birit meninggalkan tempat itu. Dan teman laki-laki yang satunya lagi sudah lari entah kemana. 

"Kamu gak apa-apa kan..?" Gadis yang diselamatkan itu yang tak lain adalah Kaoru langsung menghampiri orang yang menyelamatkannya. Ternyata Ale lah yang menyelamatkan Kaoru. 

"Tenang, aku gak apa-apa, luka gini mah kecil.." Ale terlihat sedikit menyombongkan diri, namun saat di pegang bahunya, dia malah meringis.

"katanya kecil, gimana sih.." Kaoru dan Ale berjalan menuju motornya. "Luka kamu harus segera di obati... tapi motor ku gimana ya..?" Kaoru terlihat begitu bingung bagaimana caranya membawa motor matic kesayangannya yang kempes. 

"Tunggu sebentar.. Awww.." Sepertinya tangan Ale yang sebelah kiri sedikit terkilir, Ale berusaha meraih ponselnya dan menelpon seseorang. Setelah beberapa menit dia berjalan mendekati Kaoru.

"Tunggu ya, nanti ada teman ku yang ambil  motor kamu buat di bawa ke bengkelnya.." Mulai terdengar suara gemuruh di langit, sepertinya tak lama lagi akan hujan. Kaoru terlihat hawatir karena malam semakin larut, dan dia belum sampai di rumah. Takut orang tuanya nanti hawatir.

"Tenang, nanti aku akan mengantar mu.." Seperti bisa membaca ke gundahan dari wajah Kaoru, Ale berusaha menenangkannya. Setelah menunggu beberapa menit, terlihat dua orang datang mendekat kearah mereka. Ternyata mereka adalah teman dari Ale. Berbincang-bincang sebentar, dan menunjukkan motor Kaoru, akhirnya teman Ale membawa motor Kaoru ke bengkel mereka untuk di ganti Ban-nya. Dan motor baru bisa di ambil besok.

Hujan mulai turun, membuat Ale dan Kaoru bergegas memasuki mobil. Tiba-tiba terdengar suara rintihan kesakitan dari Ale. "Hey.. tuh kan, kita langsung ke rumah sakit saja ya..." Ale terlihat memegang bahunya. 

"Gak usah, aku antar kamu pulang aja.. Nanti aku bisa obati dirumah.." Ale bersikeras menolak ajakan Kaoru untuk di bawa ke dokter. Suara petir tiba-tiba menggelegar, membuat mereka terkejut terutama Kaoru. 

"Pelan-pelan aja Ale, hujannya makin deras.." Hujan semakin deras di sertai suara petir. Ale menjalankan mobilnya perlahan. Suara petir kembali terdengar semakin keras, membuat Ale langsung mengijak rem mendadak. Keduanya begitu terkejut, karena hampir saja terkena pohon yang tumbang. 

"Kita kerumah ku saja ya lebih dekat.." Tawar Ale. Kaoru terdiam, terlihat dia berpikir sejenak. Kemudian mengangguk sedikit ragu. Dia terlihat hawatir karena belum mengabari orang tuanya. Sedangkan Ale, memutar balik sedikit kemudian kembali melanjutkan perjalanan menuju rumahnya.

Tak perlu waktu lama, mereka sampai di sebuah rumah yang cukup besar. "Yuk turun,.." Ale mengajak Kaoru masuk ke rumahnya. Dia masih terlihat menahan sakit di bahunya. Dengan langkah pelan, mereka memasuki ruang tamu.

"Pelan-pelan, nanti Bunda ku bangun.." Ale sedikit berbisik dan berjalan sangat pelan seperti mau mencuri di rumahnya sendiri. 

Klik..!!

Mereka berdua langsung berdiri terdiam saat lampu ruangan menyala. Terlihat seorang wanita paruh baya berdiri di samping saklar lampu ruang tamu. Ale langsung nyengir dan berbalik menghadap wanita yang tak lain adalah bundanya. Mereka terlihat seperti orang yang baru saja tercyduk maling jemuran anak kost. 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 17, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

"Secret Admirer"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang