Part 6. Suspicious

396 42 5
                                    


Lima hari sudah Kaoru kerja part time di cafe Mashimaro. Siang dari jam 12 sampai jam 3 dia di cafe, setelah itu siaran di Pinky Radio selama 2 jam. Dan jam 7 dia kembali lagi ke cafe. Kedua orang tua Kaoru belum pulang dari jepang, kemungkinan mereka disana satu minggu. Mengenai kegiatan barunya, Kaoru juga sudah memberitau kedua orang tuanya. Selagi masih dalam hal positif, Kaoru selalu di beri izin asal jangan sampai mengganggu kuliahnya. 

Siang ini Kaoru dan yang lainnya terlihat mulai sibuk karena jam makan siang cafe Mashimaro mulai penuh dengan pengunjung. Kebanyakan diantara mereka adalah pelajar yang baru saja pulang sekolah, beberapa table di isi oleh karyawan yang letak kantornya tidak jauh dari cafe.

Ale terlihat belum datang, karena tadi ada beberapa bahan yang sudah hampir habis dan harus segera di beli agar para pelanggan tidak lama menunggu pesanan mereka. Kaoru yang melihat bagian Cook mulai kewalahan, berinisiatif untuk membantu.

"Kak Agus, sini aku bantu.." Kaoru terlihat memasang apron.

"oke Ru, sini bantuin aku potong buah.. ada yang memesan salad buah.." Agus mengeluarkan beberapa macam buah dan meletakkannya di atas meja. "ini semuanya di potong-potong ya, Nanti kalau sudah selesai, kasi tau aku.. Aku mau nyiapin pesanan Pancake dulu.." 

Dengan cekatan Kaoru mulai memotong buah-buahan yang sudah di siapkan agus dan menatanya di piring saji. Setelah semuanya terpotong, Kaoru memberi tau Agus. 

"Thanks Ru.." Agus mulai menyiapkan campuran Mayonaise dan Yogurt dan menuangkannya diatas potongan buah, Kaoru melihat semua proses yang di lakukan Agus. "Ru minta tolong ya, parut kejunya satu potong saja dan beri beberapa potongan jeruk nipis diatasnya okey, potongnya melingkar ya..."

"Itu saja..?" Tanya Kaoru yang langsung dianggukki oleh Agus. Setelah semuanya selesai, Kaoru meletakkan di atas nampan yang langsung diantar oleh Suci. 

"Ada lagi yang bisa aku bantu..?" Kaoru membersihkan meja dan mengelap tangannya.

"Thanks ya Ru.. semuanya sudah selesai, tinggal menunggu orderan lain.." Agus terlihat lega karena orderan sudah selesai di buat, tidak membiarkan pelanggan menunggu lama. 

"Kamu bisa masak ya Ru..?" Tanya Ren yang entah sejak kapan berada di belakang Kaoru.

"sedikit, aku sering membantu Okaa-san kalau sedang memasak di dapur, maklum Okaa-san mantan Koki.." Jelas Kaoru. "aku cuma bisa masakan jepang sih.." Lanjutnya.

Sebelum Ren kembali bertanya, Suci mengintrupsi karena ada orderan lagi. Kaoru melihat kertas orderan yang di tulis Suci "Biar aku saja yang membuat Salad buahnya.." Agus langsung menacungkan jempolnya.

Kaoru mulai mengeluarkan buah seperti yang disiapkan Agus tadi, menyiapkan piring saji dan mulai memotong buah satu persatu. Saat memotong Jeruk nipis untuk sentuhan terakhir, tiba-tiba jari telunjuknya teriris pisau membuat Kaoru sedikit meringis.

"Hey, ya ampun.. pelan-pelan Ru.." Ren meraih tangan Kaoru yang sudah mengeluarkan cukup banyak darah. Dengan cepat Ren membantu menghentikan pendarahan di tangan Kaoru dengan menghisap jari telunjuknya. 

"Aww.." Kaoru menatap Ren yang terlihat hawatir padahal luka ditangannya tidak terlalu parah, hanya darahnya saja yang keluar terlalu banyak. Ren membantu Kaoru membersihkan tangannya yang berlumuran darah di wastafel.

"Lain kali hati-hati ya.." Ren meraih kotak P3K yang ada di rak dapur dan mencari plester untuk membalut luka Kaoru. Dengan perlahan Ren menempelkan plester di jari telunjuk Kaoru. 

Kaoru yang melihat itu hanya terdiam memandang lekat pada Ren. Baru kali ini dia melihat Ren sedekat ini. Dia gak kalah tampan dengan Ale. Ren terlihat manis apalagi wajah seriusnya. Kaoru membatin. Sebuah senyum terlihat di wajah oriental Kaoru.

"Secret Admirer"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang