Kaoru Pov
Siang ini lumayan panas, aku bingung harus melakukan apa, rasanya bosan. Enaknya kemana ya..? Aku mengetuk-ngetuk dagu ku, berusaha berpikir kemana tujuan ku siang ini agar gak bosan sendirian di rumah. Ku lirik jam di pergelangan tangan ku, jam 1 siang. Masih lama waktunya untuk siaran. Mashimaro juga gak hubungin aku siang ini, apa dia sedang sibuk ya..?
"oh iya..." Aku menyjentikkan jariku saat menemukan tempat yang asik untuk mengusir rasa bosan ku. Kenapa gak kepikiran dari tadi ya. Aku bergegas meraih jaket dan tas ku yang tergantung di belakang pintu. Tak lupa aku merapikan penampilan terlebih dahulu di depan cermin, meraih kunci motor, dan melesat menuju TKP.
"Pak Made, saya keluar sebentar ya.." Pamit ku ke Pak Made.
"Iya Non, Hati-hati.." Aku mengangguk dan mengacungkan jempol ke Pak Made.
Setelah menempuh jarak yang gak terlalu jauh, akhirnya aku sampai juga di depan sebuah cafe. Tanpa membuang waktu dan berpanas-panasan, takut kulit item..eh, gak ding, aku orangnya gak terlalu memperhatikan warna kulit, bagi ku warna kulit orang indonesia itu eksotis, apalagi di bali ini.
Aku langsung masuk, seorang pegawai menyapa ku. Ku lihat kesekeliling cafe, ternyata belum terlalu ramai pengunjung. Bagus deh. eeeh, gak itu maksud ku biar nanti malam saja ramainya, kalau pun ramai sekarang, biarin aku dapat tempat duduk yang strategis dulu dong.
"Kaoru..?" Ku lihat Ale sedikit terkejut dan bingung saat aku berjalan menuju table yang biasa ku tempati, mungkin karena tumben aku mampir siang-siang ke Mashimaro cafe.
"Hai Ale.." Aku menghampirinya yang baru saja keluar dari dapur. "kenapa masang tampang kayak gitu,.?"
"ya heran aja, tumben mampir siang-siang gini.. gak kuliah..?" Ale melepas apron yang menempel di tubuhnya.
"Aku baru saja balik dari bandara, bosan di rumah sendirian.. kan udah libur semester.." Kami masih asik ngobrol sambil berdiri "gak dipersilahkan duduk nih.."
"oh iya, sorry..sorry, duduk dulu ru, ya ampun.." Aku melihat Ale sedikit kikuk. Kami pun duduk di tempat biasanya.
"Ren kemana..? tumben gak keliatan..?" Aku mengedarkan pandangan ku kearah bar, mencari sosok Ren. Biasanya dia yang selalu muncul duluan, tumben kali ini batang hidungnya gak keliatan.
"oh, Ren.. dia lagi ada keperluan tadi, sekalian ambil kopi dan beberapa bahan di bar.." Jelas Ale "oya, ngapain ke bandara..?"
"Anterin Bunda sama Ayah pergi ke Jepang, Paman disana menikah.." Jelas ku, mengingat itu membuat ku lesu. Andai bisa cuti, aku kan bisa ikut juga sekalian liburan. Nasib gak dikasi cuti sama bos Pinky.
"Kenapa kamu gak ikut..? dan itu wajahnya kenapa di tekuk gitu, cantiknya hilang loh.." Ale tersenyum, sepertinya mencoba menghibur ku.
Aku sedikit menghela nafas "Maunya ikut, karena ini juga acara yang cukup penting, tapi karena harus siaran dan gak bisa cuti, jadi yah nunggu rumah deh.." Ale mengangguk mendengar penjelasan ku, kayak yang ngerti aja.
"ko' gitu, kan acaranya penting, kenapa kamu gak di kasi cuti sama bos kamu..?"
"Ada yang sudah cuti duluan, gak mungkin kan aku juga ikutan. Gak apalah, mungkin bulan depan aku ke Jepang sendirian sekalian nengok Kakek dan nenek ku, dan memberikan selamat untuk paman ku yang sudah menikah.." Jelas ku, lagi-lagi Ale hanya mengangguk.
"Ya sudah, aku kasi kamu menu spesial, kebetulan aku lagi coba bikin menu baru nih.. tunggu sebentar ya.." Ale kembali masuk menuju dapur sebelum aku sempat berbicara apapun. Aku hanya menggelengkan kepala melihat Ale yang terlihat hampir kejedot pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
"Secret Admirer"
RomanceKaoru,.. Menjadi seorang penyiar radio adalah tantangan baru baginya dan dari sinilah berawal,.. dia memiliki penggemar rahasia, yg awalnya di anggap orang yang sekedar iseng, tapi lama kelamaan membuatnya penasaran dan ingin tau siapa dia si pen...