sampah

32 1 0
                                    

Hosh..
Hosh..
Hosh..
Kali ini aku berlari sekuat tenaga menuju kelas. Ku raih sebuah buku dan kembali berlari menuju lapangan.

"Kau terlambat azusa."mata tajam itu membuatku terdiam.
"Aku hanya mengambil buku, tadi aku sudah tiba disini sensei,"jawabku pelan, tak memperdulikan bisikan tawa.
"Baiklah kalau begitu masuk barisan."aku berjalan pelan.
"Sensei!tidak bisa begitu! Dia harus dihukum. Tadi kami hanya duduk kau suruh lari 3 keliling,"sahut salah satu anak kelas. Aku menatap tajam pada gadis itu.
"Maaf azusa kau harus berlari cukup 2 keliling." Aku hanya diam dan memulai lari.

1 menit selesai berlari 2 keliling. Semua terdiam melihat wajahku yang memerah. Aku duduk dibawah pohon , menatap semua yang sibuk bercerita. Gerimis mulai turun, seakan tau isi hati ini. Semua murid berlarian kekelas, sekali lagi aku hanya menatap. Hujan begitu indah mengguyuri tubuhku. Aku masih mengenang ngenang masalalu, yang membuatku benci.Seketika hujan didekatku berhenti, aku gegabah dan binggung ads apa ini?. Tatapanku tertuju pada langit. Aneh, langit berwarna hijau,kuning,biru. Baru kusadari, aku menatap kebelakang.

"Apa yang kau lakukan disini? Hujan asam ini tidak baik untuk kesehatan mu." Shiroi, ketua kelas 11 special. Anaknya memang baik slalu menolong ku dikala kesendirian.
************
Masa orientasi siswa. Andai saja aku tak bertemu dengannya disekolah ini. Mungkin dunia ini akan berpihak pada diriku. Aku hanya diam, duduk ditepi lapangan. Kepalaku benar benar terasa sakit. Panasnya matahari seakan menyengat isi otakku.

"Azusa apa kau lelah??"tanya seseorang. Aku menatap tenang, lalu pergi dengan rasa benci.
"Hei kau ingin kemana? Ceritakan padaku bukan kah kita sahabat dari kecil?!"ucapnya smbil menggenggam tanganku.
"Sahabat kau bilang??! setelah kau menjauhiku?! Ingat jaakuna ya kau yang meninggalkan ku." Itu terakhir kalinya aku berteriak.
Seorang senior menatap kami.
"Hey ada apa ini! Bukankah kalian murid baru?! Cepat ambil makan siang. Dan kamu tinggal."ucapnya sambil menunjukku. Ja pergi dengan menatap senior itu sinis. Laki laki itu mengajakku duduk ditaman yang teduh.
"Ada apa?" Bingungku
"Kau azusa bukan?" Aku mengangguk.
"Perkenalkan aku shiroi joba oji." Kenalnya.
"Azusa tsukiakari."singkat ku.
"Aku mendapatkan ini saat akhir smp." Ia menyodorkan sebuah buku. Aku menatap lama.
"Ngak nyangka kita akhirnya bertemu." Senyumnya. Aku masih tetdiam memegang erat buku itu.
"Kalau ada masalah kau bisa ceritakan padaku, anggap aku abang mu." Tanganku gemetar. Aku berdiri dan beranjak dari kursi itu.
"Azusa kau ingin kemana?" Bingunggnya.
"Jangan ganggu aku,"kataku pelan.
*************
Itu awalku bertemu dengan sensei (Kakak kelas) yang selalu hadir dihadapanku.

"Tinggalkan aku,"ucapku pelan.
"Tidak kau akan sakit.. kau ingat aku ini sudah mengganggapmu adikku kau harus tetap ku jaga,"pelannya.
"Kalau kau mau menjagaku menjauh dariku. Aku ini tak ada gunanya. Aku tak sehebat perempuan lain, sedanglan lau laki laki populer. Karna kamu terus ada aku jadi sasaran. Tolong jauhi aku." Aku menunduk, biasanya dialah orang yang kucari dikala sedih. Dia mengangguk.
"Baiklah kalau itu yang kau mau tapi kalau kau membutuhkan sesuatu hubungi aku aku tetap kakakmu." Jelasnya sambil menancapkan payung ketanganku, lalu pergi dengan cepat menembus hujan.

Pelangi sudah tampak menghiasi langit. Adakah seseorang yang mampu melukis pelangi dihidupku? Aku berjalan ditepi trotoar dengan payung shiroi. Mataku tertuju pada sebuab cafe. 'Bisakah aku seperti mereka?'. Aku tertegun teringat sesuatu.

"Kak rai!"

Aku berlari dengan cepat menuju rumah. Ku tatap sebuah layar besar.
On, aku memakai kacamata khusus. Start, permainanpun dimulai.

MIMIKO: kak rai aku sampah disini aku ngak betah. Untung aja main game ini jd punya teman kak rai.
GREENZERO: sabar aja ya.. kamu gak sampah kok dek.
RAMON: ciah.. ada yang pdkt cuy
FUCKYOU: woi green zero lu curang
MIMIKO: 😓 apa nie??
GREENZERO: udhlah dek pindah char aja yuk.
MIMIKO: ya
RAMON: ciah pasangan marah
FUCKYOU: polos bgt lu mimiko
MIMIKO:?
GREENZERO: ayolah mimiko pindah kacangin aja mereka
MIMIKO: iya iya bang

^-^-^-^-^-^-^

the gamers Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang