Bismillahirrahmanirrahim
Seorang muslim hendaknya melihat segala sesuatu yg telah diberikan oleh Allah kepadanya dengan tiada terhingga, yakni berupa nikmat yg tidak dapat terhitung, terlindungnya dia saat menempel di dalam rahim ibunya ketika berupa nuthfah(air mani), menentukan perjalanan hidupnya, hingga hari bertemu dgn Rabb-nya Azza wa Jalla, maka hendaknya ia bersyukur kepada Allah atas nikmat itu dgn lisannya , yakni memuji dan menyanjung-Nya dgn semestinya, juga bersyukur kepada Allah dgn anggota badan dgn cara menggunakannya didalam ketaatan kepada Allah Azza wa Jalla, maka tidaklah punya adab orang yg mengingkari nikmat, tidak mengakui kelebihan yg diberikan Allah mengingkari-Nya beserta kebaikan-Nya
~Allah subhanahu wata'ala berfirman dalam surat An-Nahl ayat 53
"Dan nikmat apa saja yg ada pada kamu maka dari Allah lah (datangnya) , dan bila kamu ditimpa oleh kemudharatan maka hanya kepada-Nya lah kamu meminta pertolongan"
Dan juga
"Dan jika kamu menghitung hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya, sesungguhnya Allah benar² Maha Pengampun lagi Maha Penyayang" (An-Nahl:18)Seorang muslim juga hendaknya melihat apa yg dilakukan oleh Allah, bagaimana Dia memperhatikan seluruh tindak tandunknya sehingga hati akann dipenuhi dengan keagungan-Nya, jiwanya tunduk dan selalu mengangungkan-Nya maka dia *Akan takut bermaksiat kepada-Nya, Malu untuk menyelisihi perintah-Nya dan keluar dari ketaatan kepada-Nya*ini semua merupakan adab terhadap Allah, sehingga tidaklah memiliki adab (kepada-Nya) seorang hamba yg terang²an bermaksiat kepada Rabb-nya, atau menghadap kepada-Nya dgn berbagai keburukan dan perilaku rendahan padahal DIA menyaksikan dan melihatnya
"Mengapa kamu tidak percaya akan kebesaran Allah?? Padahal DIA sesungguhnya telah menciptakan kamu dalam beberapa tingkatan kejadian" (Nuh: 13-14)
"Dan Allah mengetahui apa yg kamu rahasiakan dan apa yg kamu lahirkan"(An-Nahl:19)Seorang Muslim harus memandang bahwa Allah adalah berkuasa atasnya, DIA lah yg memegang ubun²nya (menguasainya) dan bahwansanya tidak ada tempat berlindung dan lari dari-Nya kecuali hanya kepada-Nya semata, maka hendaknya ia lari menuju Allah, menghambur kehadapan-Nya, menyerahkan seluruh urusan hanya kepada-Nya, bertawakkal kepada-Nya, ini semua merupakan adab kepada Rabb penciptanya
Oleh karena itu, tidakalh beradab jika seseorang lari pada sesuatu yg tidak punya tempat pelarian, bersandar kepada yg tidak memiliki kemampuan apapun, serta bertawakkal kepada yg tidak memiliki daya upaya dan kekuatan
"Sesungguhnya aku bertawakkal kepada Allah Tuhanku dan Tuhanmu, tidak ada suatu binatang melata pun melainkan DIA lah yg memegang ubun²nya" (QS. Hud:56)
"Dan hanya kepada Allah hendaknya kamu bertawakkal, jika kamu benar² orang yg beriman"(QS. Al-Maiidah :23)
Seorang Muslim juga harus melihat kepada kelemah lembutan Allah kepadanya di dalam setiap urusannya, melihat pada kasih sayang Allah kepada dirinya dan seluruh makhluk-Nya, lalu berkeinginan yg kuat untuk mendapatkan tambahan kelembutan dan kasih sayang itu, sehingga dirinya akan selalu merendahkan diri kepada-Nya dgn kerendahan yg murni dan dgn do'a, bertawasul kepada-Nya dgn perkataan yg baik dan amal shalih
Ini semua merupakan adab terhadap Allah yg menguasainya, makan dikatakan tidak memiliki adab orang yg berputus asa dan mencari tamabahan rahmat-Nya yg luasnya meliputi segala sesuatu, berputus asa dari kebaikan Allah yg tak terhingga yg mencakup seluruh amal semesta serta kelembutan-Nya yg tercurah untuk segenap makhluk
Allah subhanahu wa ta'ala berfirman
"Dan rahmatku meliputi segala sesuatu" (Al-a'raaf: 156)
"Allah maha lembut terhadap hamba²Nya"( Asy-syura:19)
"Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah "(Yusuf:87)Seorang Muslim harus melihat bagaimana dahsyatnya siksaan Rabb nya kerasnya adzab dan kecepatan-Nya dalam menghitung, sehingga dia bertakwa(takut) kepada-Nya, menjaga diri terhadap-Nya serta meninggalkan segala kemaksiatan, maka ini pun merupakan bentuk adab kepada Allah, sehingga tidaklah seseorang itu beradab menurut orang yg berakal apabila ia menentang Allah dan berlaku aniaya(dzalim) padahal dia seorang hamba yg lemah namun justru menentang Rabb yg perkasa dan kuasa, Maha Kuat dan Perkasa
Seorang Muslim harus memandang Allah Azza wa Jalla ketika ia berbuat maksiat atau keluar dari keta'atan terhadap-Nya bahkan seakan² ancamannya telah sampai kepadanya, adzab-Nya seakan telah turun dan balasan-Nya telah tiba disekitarnya. Demikian pula ketika dia melakukan keta'atan dan mengikuti syari'at maka seakan² Allah telah membuktikan janji²Nya kepadanya, seolah² keridho'an-Nya telah diberikan, sehingga dengan itu jadilah ia seorang muslim yg berbaik sangka kepada Allah. Dan baik sangka (husnudzan) kepada Allah merupakan salah satu adab seorang muslim kepada Allah, maka bukan merupakan adab kepada Allah jika seorang muslim beburuk sangka (su'udzan) kepada-Nya, mengira bahwa Allah tidak memperhatikannya serta tidak akan memberikan balasan atas dosa yg dia kerjakan itu
Juga bukan adab kepada Allah jika seorang bertakwa kepada Allah dan menta'atinya namun berprasangka bahwa Allah tidak akan memberikan balasan kepadanya atas amal baik yg telah ia kerjakan itu dan tidak memberikan pahala terhadap keta'atan dan ibadahnyaKesimpulan dari pembahasan ini adalah bahwa syukurnya seorang muslim kepada Rabb nya atas nikmat yg diberikan, rasa malu kepada-Nya untuk condong berbuat maksiat, kembali kepada-Nya secara benar, bertawakkal kepada-Nya serta mengharap rahnat-Nya, kemudian takut terhadap siksa-Nya, berbaik sangka kepada-Nya akan kebenaran janji-Nya serta pelaksanaan ancaman bagi siapapun yg dikehendaki diantara hamba²-Nya, maka ini semua merupakan adab² terhadap Allah subhanahu wa ta'ala
Semakin tinggi tingkat tamassuk dgn adab ini dan semakin seseorang menjaganya maka dia akan semakin tinggi derajatnya, makin naik kedudukannya, dan terus menanjak posisinya serta kemuliaannya semakin besar sehingga jadilah ia termasuk diantara orang² yg berada dalam wilayah(cinta dan pembelaan) Allah dalam memelihara-Nya diliputi rahmat-Nya serta berhak mendapatkan kenikmatan² dari Allah
Inilah yg senantiasa didambakan oleh seorang muslim dan menjadi angan² sepanjang hidup
Wallahu a'lam