Bahagian 1

58 3 0
                                    

Suasana pagi ini masih begitu sepi, Aku melangkahkan kaki ku menuju ruang kelas. Waktu masih menunjukkan pukul 06.45. Wah terlalu pagi rupanya. Sesampai di kelas aku pun segera menaruh tas dan bergegas keluar untuk menikmati udara segar di depan koridor yang langsung menghadap ke taman yang berada di tengah- tengah sekolah ku yang berbentuk persegi panjang, lengkap dengan pohon-pohon hijau yang menambahkan suasana pagi ini cukup rimbun dan sejuk. Pantas saja sekolah ku di sebut sekolah rujukan/model di langsa.

Ku tutup mataku sambil ku rentangkan kedua tangan ku ke samping. Aku bisa merasakan angin sejuk seakan mengalir lembut di belakang telinga ku,hingga akhirnya aku tersadar dan kembali membuka mata ku. Mata ku tertuju kepada seorang gadis yang sedang berjalan dikoridor didepan ruang sarana yang masih sepi. Gadis itu sangat cantik, kepalanya di balut dengan kerudung putih yang membuatnya semakin terlihat berseri seri, serta matanya yang teduh ditambah lagi dengan bulu mata yang lentik membuatnya sangat mempersona.

Aku segera bergegas menghampirinya, lumayan ada teman ngobrol dari pada harus sendirian dikoridor.
Hai, sendirian aja..?? Tanya ku. Ia hanya tersenyum dan matanya kembali menerawang kedepan. Kemudian aku kembali memberanikan diri untuk menyodorkan tangan ku untuk mengajak berkenalan. Dan dia pun membalas tanpa sepatah kata.
Kamu kelas 10 juga..? , kenalin nama ku Abid Aqila Pranaja. Ucap ku
Dan lagi lagi ia hanya tersenyum sambil mengambil sebuah note kecil dan pulpen yang ada di sakunya, kemudian menulis namanya lalu di tunjukkan kepada ku dan di situ tertulis
Nama ku sabrina rafailla
Kamu kelas 10 juga..?? Tanya ku sekali lagi.
Sabrina tidak menjawab, matanya kemudia bergerak dan melirik kearah ruang kelas yang ku tahu itu adalah kelas inti.
Oh anak kelas inti ya.?? Tanya ku.
Ia hanya mengangguk dan tersenyum lagi. Sumpah senyumnya sangat menawan sekali, seperti bunga di taman yang baru bermekaran.
Tanpa ku sadari, koridor sekolah sudah mulai ramai siswa siswi dan guru guru. Aku pun pamit untuk kembali ke kelas ku dan sabrina membalas dengan anggukan dan senyuman.

Kekasih BayanganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang