CHRISTMAS 3

26 0 0
                                    

Jakarta, 24 Semptember 2017

      Setelah 5 tahun berada di bangku kuliah kedokteran, kini waktunya James dan Rubby menjalani kegiatan Kepanitraan Klinik (Coschaap), kegiatan ini untuk mendapatkan gelar dokter umum.

      James dan Rubby melakukan Coschaap di tempat yang berbeda. Sudah 2 tahun mereka menjalani kegiatan ini. Dan selama 2 tahun itu pula mereka jarang bertemu. Mereka hanya bisa bertemu di hari minggu, itu pun hanya sebentar, hanya saat kebaktian minggu di gereja, setelahnya mereka akan kembali ke rutinitas mereka masing-masing.

      Bukan perkara mudah untuk menjadi dokter, mereka di tuntut untuk mengabdi kepada masyarakat. Tak hanya waktu yang banyak di habiskan di rumah sakit, bahkan waktu libur pun tidak tentu.

"ekhem bagaimana dengan Coschaap mu?" tanya pria mengagetkan Rubby

"James?" Rubby terkejut melihat siapa yang duduk di sebelahnya.

"haha, aku libur hari ini, aku akan mengantarmu kemanapun kau mau." Jawab James dengan senyum.

"aku tugas hari ini." Rubby terlihat murung.

"yaa gak jadi masalah, aku anter, kalo perlu aku tungguin, hehe." Goda James.

      Ruby hanya tersenyum dan mengangguk kecil. Mereka melanjutkan ibadah minggu mereka.

                               ***

Jakarta, 1 November 2017

"selamat pagii.." sapa Rubby kepada orang tuanya di ruang makan.

"pagi.." Mami nya mencium pipi Rubby begitu juga dengan Dady nya.

      Pagi ini Rubby terlihat ceria, salah satu hal yang membuatnya ceria adalah, masa Coschaap nya sudah berakhir, dan kini hanya tinggal mengikuti Ujian Kompetensi untuk mendapatkan surat izin prakteknya.

"oh iya tadi James telfon, dia mau kesini katanya." Beritahu sang Mami.

"hmm? Kok dia gak bilang Rubby ya Mam?" tanya Rubby

"mungkin pas dia telfon kamu, kamu nya masih tidur."

"hmm,, mungkin."

      Tak mau berfikir lama Rubby langsung mengambil makanan dan ikut makan bersama orang tuanya.

      Jam 10:00 James sampai di rumah Rubby. Setelah menyapa Mami Rubby yang sedang berada di taman, James masuk kedalam rumah.

"Rubby, aku bawa kabar baik." Seru James saat akan duduk di samping Rubby.

"kabar baik apa?" tanya Rubby penasaran.

"kita kepilih jadi panitia natal di gereja, dan kita di divisi acara. Akhirnya kita bisa nyiapin natal lagi." Ucap James senang

      Wajah Rubby yang tadinya senang berubah menjadi cemberut. Rubby masih membenci natal. Walaupun dalam kurun waktu 5 tahun saat masih di kampusnya dia selalu menjadi panitia natal tetap tidak merubah kebenciannya terhadap natal.

"kok cemberut? Seneng dong.. udah 2 tahun selama kita Coschaap enggak pernah ngurus acara natal dan sekarang kita bisa urus acara natal lagi." Seru James.

"James, aku kan udah sering bilang, aku benci natal, aku gak suka natal, natal itu Cuma bawa bencana." Jawab Rubby dengan nada tinggi.

"bencana apa? Selama ini baik-baik aja kan? Gak pernah ada masalah apapun. Kamu tuh aneh."

"oh jadi aku aneh? Terus kenapa masih mau sama orang aneh?"

      Ruby pergi ke kamar nya, James mengikutinya namun terhenti begitu Rubby masuk ke kamarnya dan menutup pintu serta mengucinya.

"Rubby, buka dong.. Rubby." James terus berusaha sambil mengetuk pintu kamar Rubby.

      Tak ada jawaban dari Rubby. Dirinya hanya duduk di dekat jendela menghadap keluar rumahnya.

"apa aku aneh karena benci natal?"

                              ***

      Sudah 2 minggu Rubby dan James tidak saling komunikasi, bahkan jika bertemu di gereja, Rubby selalu menghindar dari James. Sampai akhirnya James kesal pada sikap Rubby.

"Rubby, kamu kenapa?" James menghampiri Rubby.

      Tanpa jawaban Rubby hanya pergi. Kali ini James mengikutinya hingga akhirnya kesabarannya pun habis. James menahan tangan Rubby agar tidak pergi.

"Rubby, kamu udah bukan anak-anak lagi kan? Kalo emang ada masalah itu baiknya di bicarain, bukan kabur-kaburan kaya gini." Nasehat James.

"oke, aku minta maaf soal perkataan aku waktu itu, aku minta maaf aku udah bilang kamu aneh." Sambung James

      James memegang erat kedua tangan Rubby, menariknya kedalam pelukan dan memeluknya erat.

"aku Cuma minta satu, kamu coba buka diri kamu. coba buat untuk sukain natal walau hanya sedikit. Mengerti apa itu natal.."

      Belum selesai James bicara Rubby mendorong pelan tubuh James.

"James, udah berapa kali aku bilang. Aku benci natal, sampai kapanpun, aku benci natal."

      Ruby langsung pergi tanpa mau mendengarkan perkataan James lagi. Dan James hanya bisa terdiam.

                               ***

      Ruby pergi kesuatu tempat. Ke tempat dimana banyak kenangan untuknya. Ruby duduk di bangku taman yang ada di sana. Tangannya menggenggam sesuatu.

"hamper tiba waktunya, kita akan bertemu lagi. Aku harap kau datang dan tidak meninggalkanku lagi." Rubby bergumam sendiri.

      Air mata mengalir di pelupuk matanya. Rubby mengingat masa lalu nya, dan membuat tak bisa menahan air matanya terjatuh.

"menunggu sesorang?" tanya seorang pria.

     Rubby langsung menghapus air matanya dengan tangannya. Ruby membalikan badannya mencari tahu siapa orang yang bertanya padanya.

"James?" Rubby terkejut "darimana kamu tau.."

"jadi pergi diem-diem, ninggalin aku sendirian, diemin aku selama 2 minggu itu karena kamu mau ketemuan sama seseorang?" kata James sambil melirik kearah Rubby.

"dari mana kamu tau aku di sini?" tanya Rubby acuh

"hey aku itu selalu tau tentang kamu." James duduk di sebelah Rubby.

"jangan berbohong, kau pasti mengikuti ku kan?" telisik Rubby.

"haha, sudah tau masih bertanya."

      James merangkul Rubby dan menggeser badannya agar lebih dekat pada Rubby. Rubby menyenderkan kepalanya ke bahu James.

"ceritalah." James membuka suara pertama.

"hmm? Cerita apa?" tanya Rubby bingung

"semuanya, semua yang tidak aku tau. Kamu selalu bilang kamu benci natal, kamu bilang natal pembawa bencana."

"kamu yakin mau denger?"

"yakin lah, emang nya apa yang salah?"

"ini soal masa kecil aku."

TO BE CONTINUED >>>

CHRISTMAS ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang