Your hug || Jung Nabi x Jeon Jungkook

106 10 0
                                    


Setelah ujian berakhir. Saat yang ditunggu-tunggu dan membuat murid deg-degan adalah

Pengambilan laporan hasil belajar.

Pertama, jika nilai ku tinggi dibuku itu, maka eomma sangat senang.

Kedua, jika nilai ku rendah. Habis lah aku. Eomma tidak akan tinggal diam. Pasti semua fasilitas ku diambil. Dan ketika liburan aku akan mendengar ocehan yang membuat hatiku sakit.

Semoga saja, nilai ku naik.

Uuuh, jebal

Eomma ku sudah datang. Oh, lihat tatapan mengerikannya itu. Aku semakin takut.

" Jung Nabi " panggil guruku.

Ah, rasanya jantungku ingin keluar.

Ku remas ujung baju ku dengan kuat.

" N-ne..." Suara ku bergetar.

Ku gandeng eomma ku ke meja guru, lalu buku laporan hasil belajar itu sudah berpindah ke tangan eomma ku.

" Selamat, Jung Nabi kau berada di peringkat kedua"
Ahn-ssaem tersenyum ramah pada ku.

Tuhan, tolong bantu aku

Ini bukan yang ku harap kan. Apa yang akan terjadi padaku?

Aku menunduk dan keluar kelas bersama eomma ku. Di pintu kelas Jungkook mengintip. Dia berbisik " gwencanha?? "

Aku menatapnya lesu kemudian menggelengkan kepalaku. Dia tampak shock.
Kemudian aku melanjutkan jalan bersama eomma ku.

"Kenapa nilai mu bisa turun?!"

Baru saja sampai dirumah, dan aku masih menggenggam daun pintu, belum sepenuhnya memasuki rumah.

Sudah ku tebak ini akan terjadi.

Aku berjalan mendekati eomma. aku hanya menunduk dan diam. Mendengar ocehannya.

"Sudah ikut bimbel, tapi nilai mu tak meningkat juga!!"

Tak ada yang bisa aku jawab. Aku terlalu takut membuka suara.

" Tidak ada gunanya menjadi peringkat kedua. Yang hanya diingat orang cuma peringkat pertama!!"

Terus, terus, terus saja teriak di telinga ku.

" Semester lalu nilai mu sangat baik. Tapi sekarang kenapa?!"

Eomma, apa tidak lelah terus memarahi ku. Ini sudah 2 jam. Aku lelah.

" Apa karena Jungkook nilai mu turun?! Makanya kalo memilih teman jangan yang seperti parasit!"

Emosi ku seketika memuncak mendengar itu. Aku juga manusia. Aku juga memiliki batas kesabaran.

" EOMMA, AKU LELAH. EOMMA SELALU SAJA MENYURUH KU BELAJAR DAN BELAJAR. Aku manusia, bukan robot" di kalimat terakhir aku sudah tak sanggup dan menitikkan air mata yang sedari tadi ku tahan

" Jungkook lah yang perhatian pada ku. Eomma? Aku makan atau belum, eomma bahkan tak pernah tau. Aku mimisan gara-gara begadang tengah malam untuk belajar, eomma juga tak tau. Semua sudah ku lakukan agar eomma senang " aku tau sebagai anak kita tak boleh membentak orang tua. Tapi aku sudah tak sanggup lagi. Aku juga manusia. Aku punya batas kesabaran.  Yang selama ini sudah ku pendam.

ONE SHOOT FF K-POPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang