"Bagaimana kemajuan misi rahasiamu?" tanya Ino saat Sakura sengaja mampir ke toko bunga milik Yamanaka.
"Hmmm, mereka memang dekat."
"Kau menyerah?" tanya Ino mendekatkan diri pada Sakura yang duduk di sofa.
"Memisahkan dua orang yang saling mencintai rasanya sangat jahat, Ino."
Ino mendengus. "Kau benar. Tetapi, aku tidak mau menciummu, Sakura."
"Heh?"
"Ya, jika para laki-laki tampan tak tersisa lagi di dunia ini. Mungkin aku akan memilihmu sebagai pasangan."
Sakura menghadiahkan Ino tatapan mengerikan yang membuat gadis klan Yamanaka itu berpura-pura menutupi wajah dengan satu buket mawar merah.
"Kau bilang, Yamato-san pergi misi hari ini."
"Ya, kami baru saja makan siang dan aku mampir ke sini, Pig."
"Berarti kau memiliki banyak kesempatan untuk mendekati Kakashi-sensei."
"Ino, aku hanya ditugaskan untuk mengubah orientasi seksual Kakashi bukan membuatnya tertarik padaku!!!"
Ino merengut. "Bagaimana caranya kau mengubah kenyataan itu jika tidak berusaha membuatnya menyukai seorang gadis misalnya?"
"Ya, cara yang bisa membuatnya berubah tanpa harus jatuh cinta padaku."
Ino terkekeh. "Aku tidak memintamu membuat Kakashi-sensei jatuh cinta, Sakura. Jangan-jangan kau memang berharap bisa bersama Kakashi-sensei."
"Ino, kau terlalu ngawur! Dia adalah senseiku."
Ino beranjak dari kursi kasir, mendekati Sakura yang tengah memejamkan mata. "Jidat! Lupakan fakta bahwa Kakashi-sensei adalah gurumu. Ingat! Dia hanya seorang mantan pembimbing tim 7. Lagi pula, kalian telah memiliki level yang sama."
"Aku tidak bisa, Ino."
"Kau bukan gadis kecil lagi, Sakura! Kita bahkan telah diperbolehkan minum sake atau menentukan jalan hidup sendiri. Kita sudah berumur lebih dari dua puluh tahun, Sakura."
"Lagi pula, Kakashi-sensei tidak akan tertarik dengan gadis sepertiku. Yamato-taichou adalah pribadi yang ramah dan lembut. Kurasa, jika Kakashi menyukai seorang gadis maka Hinata adalah tipe idamannya. Lembut dan hmmm...seksi."
Ino tertawa terbahak-bahak. "Hei, aku baru kali ini mendengarmu tak percaya diri begitu. Ada banyak laki-laki di luar sana yang suka membicarakanmu, Sakura!"
"Kau bercanda."
"Aku telah berkencan dengan selusin laki-laki dari Konoha, Sakura, baik sesama rekan ninja hingga golongan sipil. Aku tahu apa yang mereka bicarakan."
"Ino, apakah sebaiknya kita berkencan dengan laki-laki biasa saja? Maksudku, bukan golongan shinobi jelas lebih meyakinkan."
Ino mendesah. "Mereka memang menyenangkan. Namun, aku lebih tertarik dengan golongan shinobi yang lebih memahami dunia ninja dibanding warga sipil. Mereka terlalu banyak menuntut saat kau menjalani misi, Jidat! Terlalu cemburu. Berbeda dengan para shinobi yang jelas mengerti tuntutan profesi."
"Sayangnya, semua laki-laki shinobi telah keluar jalur!"
"Itulah kenapa Tsunade memerintahkanmu menjalani misi penting ini. Aku tidak ingin membayangkan jika Kakashi yang menjadi Rokudaime dan... dan..."
"Dan?"
"Bisa saja ia melegalkan hubungan seperti itu." Ino mendesah berat.
"Sebenarnya, bukankah hal itu telah menjadi urusan pribadi masing-masing?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Scandal
FanfictionTsunade dibuat resah dengan fakta mengenai para shinobi yang tersisa di Konoha enggan menikah setelah perang dunia keempat berakhir. Apa yang terjadi? Apalagi para Daimyo membuat peraturan baru seputar syarat menjadi Rokudaime. Sakura pun dipaksa tu...