Terima kasih pada mas suami yang sudah memperkenalkan saya pada manga dan anime Naruto. Tanpa kamu, saya tidak akan pernah tahu bahwa di dunia khayalan ini ada cowok super hot bernama Hatake Kakashi. Kalau kita nggak pernah berebut remote tv dulu, mungkin saya tidak akan pernah segila ini pada pair KakaSaku. Sebagai hadiah anniversary pernikahan, saya berikan satu chapter yang udah dinanti para KakaSaku addict selama lebih dari satu bulan ini.
Note : Makin nggak nyambung, hahaha. Chemistrynya kok makin ilang. Karena udah buka, rate dewasa hanya boleh dibaca saat malam hari. :p Hampir 6ribu kata, semoga bisa mengobati rindumu. Thanks to Silvershine, saya terinspirasi memakai adegan Kakashi mengukir tato nama di bokong Sakura setelah membaca House of Crows. Buat kalian yang suka KakaSaku, karya Silvershine bagus-bagus di FFN. Kalau ada typo maafin, ditulis seharian ini setelah bosan ditodong terus. :p
Happy reading
***
"Taichou, kau baik-baik saja?"
"Ya. Aku hanya kehilangan banyak chakra saat melakukan mokuton dan Shiki Jijun no Jutsu tadi," sahut Yamato terengah-engah.
"Beristirahatlah. Naruto sedang tertidur sekarang. Efek kelelahan setelah kyuubi mengambil alih tubuhnya tadi." Sakura masih meletakkan kedua tangan di sekitar punggung Yamato sedangkan sang taichou menutup mata sejenak.
Terasa hangat. Aliran chakra Sakura terasa menyenangkan meski gadis berusia enam belas tahun itu juga tampak kelelahan. Sakura nyaris saja menjadi korban amukan kyuubi dalam tubuh Naruto kalau Yamato terlambat menekan chakra kyuubi dan menghentikan tranformasi bijuu Naruto.
"Terima kasih, Sakura."
"Ah, sudah menjadi tugasku, Taichou."
"Kita harus bergegas sebelum matahari terbenam. Sebaiknya kita mencari penginapan terdekat agar Naruto bisa beristirahat dengan tenang."
Sakura mengangguk. "Kau juga harus beristirahat, Taichou. Biar aku saja yang mencari makanan nanti."
Selesai mengulurkan chakra medis, Sakura bergegas mengambil perlengkapan ninja yang tercecer termasuk gulungan misi yang terjatuh tak jauh dari kaki Yamato.
"Sakura," panggil Yamato membuat sang gadis menoleh.
"Ah, Taichou, ada aliran darah di dekat bibirmu!"
Yamato hendak mengusap aliran darah yang terasa amis di bibir kala tangan Sakura lebih gesit mengusap darah tersebut dan mengalirkan chakra di sana. "Setidaknya tidak akan terasa sakit. Sedikit luka lebam akan kita obati nanti di penginapan."
Yamato hanya mengangguk dan menahan bahu Sakura yang hendak pergi lagi. Alis Sakura bertaut saat Yamato melepas rompi jounin miliknya sendiri dan mengulurkan pada sang gadis yang masih tak mengerti.
"Blusmu robek di bagian punggung. Pakailah!"
Semburat merah muda menjalar di kedua pipi Sakura namun gadis itu segera memakai rompi jounin tanpa melihat ke arah sang senior yang sama-sama menahan malu.
"Biar aku saja yang menggendong Naruto."
Sakura hanya mengangguk dan berjalan lebih dulu meninggalkan Yamato yang menarik tubuh Naruto dalam dekapan. Mereka berjalan menuju ke penginapan terdekat sebelum melanjutkan misi kembali ke Konoha secepatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Scandal
FanfictionTsunade dibuat resah dengan fakta mengenai para shinobi yang tersisa di Konoha enggan menikah setelah perang dunia keempat berakhir. Apa yang terjadi? Apalagi para Daimyo membuat peraturan baru seputar syarat menjadi Rokudaime. Sakura pun dipaksa tu...