Keterangan alur : Neji dan Asuma masih hidup kecuali klan Uchiha. :p Btw, happy new year yakkkkk!
Kalau ada typo, salah logika, apalah itu, maaf yaaa. Saya nggak sabar pengen segera tekan publish sih. Bhuahahahahah.
***
"Astaga, apa yang telah kulakukan semalam?" Sakura bangun dari ranjang seketika dan mengecek seluruh pakaiannya yang masih melekat sempurna.
Gadis itu mendesah lega saat menyadari telah berada di kamar apartemen yang aman. Tapi, siapa yang membawanya ke sini? Oh God, Sakura berlari keluar kamar dan menemukan sosok Kakashi tengah shirtless sedang menikmati secangkir kopi. Beberapa menit, Sakura terpaku di tempatnya.
Kau tak pernah memandang Kakashi dari sisi wanita, Sakura! Sesekali lihatlah dia dari sisi itu! Toh, Hatake Kakashi bukan lagi sensei sejak kau lulus ujian Chunnin.
Ucapan Ino mendadak terlintas di pikiran Sakura dan membuat gadis itu membeku di tempatnya. Dia sering melihat Kakashi memakai kaos ketat tanpa lengan tetapi tidak pernah seterbuka ini. Laki-laki itu terlihat lebih normal dengan tato ANBU di lengan dan bekas luka memanjang di bagian dada hingga perut. Selain itu, rambut berantakan Kakashi yang biasanya tersibak hitai ate kini dibiarkan menutupi sebagian keningnya. Sakura berusaha mengusir setan dalam diri yang ingin mengulurkan jemari pada anak rambut Kakashi. Sialan! Sialan!
"Kau sudah bangun?" tanya Kakashi langsung membuyarkan pikiran konyol Sakura.
"Hnnn. Ohayou, Sensei."
"Tadi malam kau tidak memanggilku dengan sebutan itu lagi, Sakura."
Sakura memejamkan mata. Apa yang telah terjadi semalam? Jangan sampai mulutnya mengatakan omong kosong soal apa pun. Sungguh, ia terlalu kacau saja pasca kegagalan operasi. Kegagalan pertamanya. Anak itu menghembuskan napas terakhir di ruang operasi bersamanya. Ingatan itu kembali menghantam Sakura dan membuat kakinya goyah. Dia masih ingat jelas bagaimana orangtua sang anak menangisi kepergian putra satu-satunya.
"Aku...bukan ninja medis terbaik di desa ini. Aku..."
"Aku membuatkan secangkir teh untukmu. Bergabunglah denganku!"
"Terima kasih. Aku harus segera berangkat ke rumah sakit, sebaiknya...."
Kakashi telah berdiri di samping Sakura dan menarik gadis itu duduk bersama di ruang makan yang menyatu dengan dapur.
"Jadi, semua orang pernah melakukan kesalahan bahkan ninja medis terbaik pun."
"Tetapi, seandainya..."
"Sebagai ninja, kau harus menghilangkan kata itu dalam hidupmu, Sakura. Kata seandainya hanya akan menciptakan rasa bersalah. Tak ada yang lebih buruk dibandingkan rasa bersalah yang menumpuk. Kau bisa mengalami..."
"Depresi, aku tahu. Hanya saja, aku tak menyangka kalau operasi itu akan gagal setelah ratusan operasi yang kulakukan selama ini."
"Kau bukan pencipta kehidupan, Sakura."
"Aku mengerti, Kakashi. Berhentilah menceramahiku!"
"Aku tidak akan berhenti menasehatimu jika kau melakukan kecerobohan seperti tadi malam, Sakura."
Kecerobohan? Tunggu—apa yang telah ia lakukan?
"Tak ada larangan bagi kunoichi dewasa memasuki bar atau minum sake."
Kakashi menatap Sakura yang menghindari tatapan sang mantan guru tersebut. Melihat rona merah di pipi Sakura, Kakashi bisa mengambil sebuah kesimpulan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Scandal
FanfictionTsunade dibuat resah dengan fakta mengenai para shinobi yang tersisa di Konoha enggan menikah setelah perang dunia keempat berakhir. Apa yang terjadi? Apalagi para Daimyo membuat peraturan baru seputar syarat menjadi Rokudaime. Sakura pun dipaksa tu...