Part 14 Penyimpangan

107 10 6
                                    

Author pov

Sekolah berjalan seperti biasa dengan anak anak yang malas belajar dan hukuman dari guru yang marah marah dan suara kebebasan ketika bel pulang dibunyikan hari ini

Sherry berjalan menyusuri lorong menuju gerbang sekolah tanpa bersama Vio

Sherry ingin mencari angkutan umum untuk pulang sampai MW berhenti di depannya

"Butuh tumpangan?" Tanya MW dari balik helm nya

Sherry hanya melongo dan mengganguk antusias

Sherry naik dan memakai helm yang diberikan MW dan memeluk pinggang MW sangat erat (modus)

"Umm.... bisakah kau tidak terlalu erat memelukku? Aku tidak bisa bernafas" Ungkap MW yg sedikit sesak

"Oh.. maaf aku hanya terlalu senang! Tunggu! Kita pakai aku-kamu an ni?!" Sherry sedikit Geer

"Iya.. kenapa emang?"

"Kamu sama Vernanda pakai Gw-Lo an padahal kalian pacaran kan"

Sepeda motor dijalan kan meninggalkan sekolah menuju jalanan

"Iya! Aku sama Vernanda tu lebih nyaman pake Gw-Lo" Jawab MW yang tetap fokus menyetir

"Kesempatan" Bisik Sherry pelan

"Eh! Aku laper ni! Makan dulu ya!" Ucap Sherry manja

"Duh! Gak bisa! Aku ada janji ni sama Vernanda!"

"Yah... ayo dong! Sekali kali juga! Nanti kamu kan bisa undur janji nya" Kata Sherry sambil menggoyang

"Gak bisa, hari ini 1 bulanan kami pacaran!"

"Yaelah cuma 1 bulan juga"

"Tetep aja kan harus dirayain"

"Please dong" Sherry memelas melaskan suaranya

"Kalo lo tetep maksa mau gw turunin di jalan?" MW sedikit jengkel dengan Sherry yang memaksa

"Loh? Kok lo jadi kasar sih!? Padahal kan lo yang nawarin gw tumpangan!" Kzl itu yang dirasakan Sherry karena tidak bisa membujuk MW

"Ya maksud gw kan baik nawarin tumpangan daripada lo naik angkot"

Suasana mendadak hening tidak ada percakapan diantara mereka sampai di rumah Sherry

"Nih udah sampai, turun" ucap MW sambil mengerem sepeda motornya

"Hmm!" Sherry turun dari motor dan langsung menuju rumah tanpa menoleh

"Apaan sih" ungkap MW jengkel

Sampai di depan pintu masuk Sherry menoleh dan dia melihat MW sudah pergi meninggalkan rumahnya "Kok dia gak bujuk aku sih? Gak minta maaf gitu?! Ih! Bete! Bete!"

Sherry memasuki rumah dan langsung menuju kamarnya dan merana rana patah hati

Disisi lain

MW memarkirkan sepeda motor di depan rumahnya

Dia mengganti baju dan menuju sepeda motor nya lagi dan menelpon pacarnya

"Gimana udah siap?"

"Udah nih"

"Yaudah gw jemput sekarang ya"

Tutt- tut- telpon dimatikan

Mw segera menaiki motornya dengan memakai baju santai berlapis jaket menuju rumah Vernanda

MW sampai di rumah Vernanda dan Vernanda menaikki sepeda motor MW

Mereka langsung pergi ke suatu tempat

30 menit kemudian

Mereka sampai di tempat tujuan dan tempat itu ternyata adalah.. pantai!

"Akhirnya sampai juga" ucap vernanda sambil turun dari motor

"Yaudah, ayo!" Mw langsung menggandeng tangan Vernanda menuju pantai

"Kayaknya kita kesorean deh" kata vernanda sambil melihat matahari akan segera terbenam

"Udah gpp, sini duduk" Mw duduk di pasir sambil menepuk nepuk tempat di sebelahnya tanpa mengalihkan pandangan nya dari hp

"Udah main hpnya? Gw gak dipeduliin nih?" Dingin itulah yang ditunjukan Vernanda

"Bentar, ni gw lagi tanding ML nih!! Udah duduk aja" Ucap MW sambil menggerakan jarinya diatas layar hp

Vernanda duduk dengan jengkel dan langsung diprotes oleh MW

"Kok duduk lo jauh amat sih, deket an sini dong." Jarak MW dan Vernanda yg 2 meter jauhnya

"Gak!" Vernanda memalingkan wajah

"Dih, kenapa sih?"

"Gpp tuh!"

"Oh, yaudah gw pikir kenapa kenapa" ucap MW

"Ugh... dasar gak peka!" Vernanda yang kzl menoleh ke arah berlawanan dari tempat MW

Saat MW bingung apa salahnya. Dan Vernanda hanya menggerutu kzl

Sebuah kalung dengan bentuk hati terjuntai dari arah belakang. Menggantung indah di leher Vernanda.

Kaget? Pasti
Vernanda menoleh ke belakangnya dan disanalah MW. Dengan mata teduhnya

Senang tapi Vernanda baru sadar bahwa ada sesuatu yang aneh. "Tunggu! Ini kalung?"

"Yup!" Jawab MW tersenyum

"Tapi..."

"Kenapa gak suka ya?" MW menyadari raut wajah Vernanda

"Bukan itu, ini bentuk hati kalungnya?"

Mw mengganguk

"Kok cuma setengah sih hatinya?!?"

"Oh itu! Karena cinta aku ke kamu tuh kan cuma setengah" balas MW

"A.. apa?!?, Setengah nya buat Si pelakor itu?!"

"Pelakor? Ada emang?" Tanya MW sok polos

"Siapa lagi kalau bukan Sherry"

"O" MW membulatkan mulutnya

"Nggak setengah hatinya kan di gw, jadi hati kita gak bakal utuh jika gak bersatu" ucap MW gak ada romantis romantis nya

"Ih, so sweet! Terus tu pelakor?"

"Udah lah gw hanya main main sama dia, lucu tau nggak sih liat cewek mudah baper gitu" tampak MW tersenyum jahat

"Iyadeh, dasar buaya"

Disisi lain

Sherry membaringkan tubuhnya di atas kasur "Argh! MW kok lebih milih Vernanda sih daripada gw!"

Sherry membuka hp nya dan melihat lihat sosial media

"Loh?! Kok gw nge stalker Steven sih?" Sherry melihat layar yang berisi wajah Steven di instragram

"Eeh tunggu MW ngepost gambar ni di instagram" Kata Sherry sambil meng scroll hp nya

Nampak ada foto MW dan Vernanda sedang tertawa di pantai dengan me mamerkan kalung couple mereka

"Hm... awas aja, Gw ada kejutan buat kalian"
Seringai Sherry
.
.
.
Wih udah lama banget gak next. Thx ya di part sebelumnya udah sampai target walaupun lama
Apa? Gk ada yang kangen?
Ya sudah :")

See you next part~

Kisahku BerbedaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang