Part 16 ....

106 11 6
                                    

Sherry pov

Aku berlari tak menghiraukan tatapan aneh dari banyak siswa yang kulewati

Yang kupikirkan sekarang adalah aku akan mencari tempat yang sepi dan menangis sekencang kencang nya disana

Aku berlari menuju taman belakang tepat di belakang gedung sekolahan ku, aku tak ingin ke atap, aku takut disaat ku rapuh seperti ini dengan gila nya aku malah mencoba menjatuhkan diri dari ketinggian. Saat ini taman ini yang cocok untuk ku berdiam diri

Setelah aku berlari menyusuri lorong lorong panjang ini sampailah aku ke taman

Aku menangis sejadi jadinya, tak dapat kubendung air mata yang sudah kucoba tahan dari tadi

'Bodoh' pekik ku pelan
Aku pikir MW berbeda, aku harap dia bisa mengerti aku dan sebagai jalan keluar ku melupakan Steven.

Author pov

Gadis itu menanggis sendirian ditaman, tunggu! Bukan sendirian tepatnya ada seorang laki laki berdiri 4 meter di belakang si gadis

Laki laki itu tak bergerak hanya menatap si gadis yang sudah tak dapat menyimpan keluh kesahnya

Semakin membesar rasa bersalah dalan hati laki laki itu, dia mendekat. Perlahan. Dengan sangat pelan sampai tak terdengar.

1 meter jarak mereka terpaut. Laki laki itu berhenti mendekat, seperti banyak rantai yang mengikat kakinya. Berat untuk melangkah

Si gadis sudah mulai mereda sepertinya dia cukup tenang setelah menangis beberapa menit tadi, tapi posisinya tetap tak berubah, duduk dengan ke dua kaki yang dipeluknya

Belum selesai dia puas menangis. Tiba tiba ada 2 buah tangan memeluk leher nya dari belakang.

Si gadis tak merubah posisisnya. Dia hanya diam, tapi terbesit pertanyaan dalam benak nya 'siapa?'

Dan ternyata laki laki itu yang memeluknya. Laki laki itu menenggelamkan kepalanya pada punggung si gadis. 'Maaf' ucap laki laki itu pelan

Gadis yang bukan lain adalah Sherry, terkejut tapi dia tetap tak merubah posisinya. Ragu. 'Apakah Steven? Benarkah dia?' Ucap Sherry dalam hati

"Maaf" ucap laki laki itu sekali lagi "Ya. Ini aku." Ucapnya seperti bisa memabaca pikiran Sherry

Sherry berbalik dia melihat orang yang disayangi nya selama ini, yang selalu membencinya, yang selalu dia perhatikan selama ini. Ada disini, yaa dia ada disini

"Steven?" Kata Sherry tak percaya

"Iya, ini aku. Maaf, maaf, maaf. Ini semua salahku! Aku gak tau harus melakukan apa untuk menebus kesalahanku" Steven masih menunduk

"Kamu gak salah apa apa! Ini hanya tentang ku, keegoisanku, semua hal buruk yang terjadi ini semua karenaku. Semuanya! Aku memang hanya pembawa masalah! Perusak hubungan orang! Cewek gak tau diri! Dan..." Sherry yang tak bisa mengontrol dirinya dengan baik

"Ssst!" Ucap Steven sambil memeluk Sherry. Erat dan Hangat.

"Gak semua manusia di dunia ini sempurna, kamu juga manusia dan pasti akan melakukan kesalahan. Tapi jika kamu menyadarinya dan mau memperbaikinya. Kesalahan itu akan jadi pelajaran berarti buatmu ke depan!" Kata Steven lembut ala ala Mario Teguh

"Alay woy" Sherry tersenyum sambil mengahapus kasar air matanya

"Jadi?" Tanya Steven yang penuh makna

"Apanya?" Sherry tidak mengerti dan dengan menampilkan ekspresi bloon nya

"Kamu masih suka sama aku?"

"Gak tuh! Kayaknya kita lebih cocok temen an kayak gini !

"....."

"Kok diam?" Tanya Sherry yang mengguncang guncang kan badan Steven

"Oh.. gpp kok, ke kelas yuk!" Steven tiba tiba berdiri dan berjalan ke arah kelas tanpa menunggu Sherry

"Eeh tungguin dong!" Teriak Sherry sambil berjalan cepat menyusul Steven

Mereka berjalan ke kelas

"Eeh ven, kamu kok bisa tiba tiba ditaman sih?" Tanya Sherry

"Ya gitu deh" Saut Steven cuek

"Gitu gimana? Yang jelas dong! Penasaran nih..."

"Aargh! Berisik lo!" Steven mempercepat jalan nya meniggalkan Sherry

"Loh?! Tadi dia hangat banget kok sekarang kayak kutub utara gitu sih? Kepribadian ganda mungkin ya tu orang"

Steven pov
Aku berjalan menuju kelas, jujur aku sedikit kecewa. Oh! Bukan sedikit tapi sangat kecewa!
Bukan salahnya sih, salahku!
Dasar Steven bodoooh!
Sekarang harus bagaimana?
Jujur, aku menyukainya! Iya! Aku menyukai nya! Sangat! Uuh... kenapa malah jadi begini... Malah sekarang dia yang tak suka padaku
Ya wajar sih, tapi segitu mudahnya kah melupakan cinta nya kepaku?
Apakah aku harus berjuang?
Atau mengubur perasaanku, agar tak dapat membuatnya lebih sakit?

Sherry pov
Aku memperlambat langkahku, masih binggung dengan banyak pertiwa hari ini
Tadi Steven memelukku?
Sikap hangat nya apakah itu sungguh sungguh?
Aku... masih menyukainya, bahkan sekarang lebih besar dari dulu
'AKU MENCINTAINYA'
Tapi aku rasa mungkin cinta tak harus memiliki, aku akan berusaha membuatnya bahagia!
Mungkin ini lebih baik, aku akan menjadi teman nya. Dan pura pura tak merasakan cinta ini
Sudah banyak orang yang tersakiti karenaku
Setidaknya aku akan mencoba bahagia tanpa merebut kebahagian orang
.
.
.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 23, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kisahku BerbedaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang