1-a

5.4K 845 31
                                    

Sosok pucat manis terbangun dari tidur cantiknya. Tubuhnya pegal, sangat. Hampir seperti keram. Ia merasakan kalau kasur yang selama ini ia tempati menjadi lebih kaku dan padat. Tidak seempuk dulu. Apa benar ia tidur di tempat biasa?

Matanya masih setengah terbuka. Sinar matahari yang menyelinap masuk ke celah kamarnya jauh lebih terang dibanding biasanya.

Rasanya sedikit aneh. Seperti, ia bukan di kamarnya sendiri.

Bau selimut yang ia pakai juga lebih maskulin, dan bukan parfum miliknya.

Apa mungkin ini kamar seokjin hyung? Tapi, ia yakin betul kalau aroma hyungnya itu lebih seperti aroma mawar dan juga lembut.

Lantas, aku dimana?

Kedua mata si cantik terbuka lebar-lebar. Mendudukan tubuhnya secara spontan membuat kepalanya berdenyut. Menggelengkan kepalanya cepat karena pandangannya sedikit berkunang.

Pandangannya mengedar ke sekeliling kamar. Memperhatikan satu per satu barang yang tersusun rapih.

Asing.

Itu yang Yoongi pikirkan saat melihat benda-benda di sekitarnya.

Ia menunduk, melirik baju yang ia kenakan. Masih sama seperti saat dia dibawa ke rumah sakit oleh Seokjin hyung. Hanya saja jaket yang ia kenakan sudah teronggok di sisi ranjang.

Sebenarnya ada dimana dirinya saat ini?

Mengapa rasanya asing sekali?

Yoongi, manusia dengan sejuta rasa penasarannya beranjak dari kasur kaku nan padat yang dibalut sprei biru laut.

Entah sudah berapa lama ia tertidur. Ia tidak ingat sama sekali.

Langkah kaki membawanya keluar dari kamar yang ia tempati tadi. Ia kini berada di ruang tamu—sepertinya— minimalis dengan satu set sofa dan meja serta TV yang tidak terlalu besar.

Ada beberapa ornamen kecil yang tergantung di dinding ruangan ini, khas rumah pinggir pantai. Kerang-kerang, bintang laut dan pasir hias yang memenuhi beberapa botol bening, cantik.

Apa selama Yoongi mengalami episode, Seokjin hyung pindah tempat tinggal?

Atau ini memang bukan tempatnya?

Yoongi membawa langkahnya lagi—yang ia duga—menuju halaman belakang rumah minimalis ini. Pintu geser yang ada di hadapannya sedikit terbuka. Ia ragu untuk membukanya lebih lebar, jadilah ia mengintip saja.

Bias mentari yang menyelinap di celah pintu yang sedikit terbuka membuat netranya silau. Kemudian terbiasa.

Sosok pemuda menggunakan kaos hitam tanpa lengan yang memamerkan otot-ototnya yang tidak bisa diremehkan itu memukau Yoongi sesaat. Pemuda itu sangat sibuk memindahkan drum berisi yang diduga ikan—karena aroma asin khas laut— ke bak penampungan yang lebih besar.

Lihatlah saat pemuda itu mengangkat drum-drum berat yang berisi air dan ikan membuat ototnya bergerak dan mengeras. Serta keringat yang mengucur, menjadikan kulitnya nampak licin dan sangat, seksi. Ugh.

Dia benar-benar diciptakan dengan banyak pujian.

Pemuda itu merasa seperti ada yang memperhatikan kegiatannya. Ia menoleh kearah Yoongi yang mengintip, membuat si pelaku terlonjak dan segera menghilangkan tubuhnya dari pandangan mata. Bersembunyi dibalik pintu kayu geser.

Pemuda itu mendengus, merasa geli oleh tingkah Yoongi yang seperti seorang maling jemuran.

"Yaak pucat!! Kau sudah bangun rupanya?!" Si pemuda berseru masih melakukan pekerjaannya.

sleepy boy | pjm x mygTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang