Terluka

61 0 0
                                    

Rintik hujan mulai menyentuh pipiku. Ia mengalir bak air sungai. Terus mengalir tanpa henti. Hingga kusela air itu. Ia masih saja mengalir.

Dingin. Hawa dingin itu mulai menyerang ragaku. Aku bergetar. Seraya angin kencang pohon itu menyapa ragaku.

Aku tertunduk. Menahan sakit hatiku akibat ranting pohon itu. Seketika hujan lebat kembali datang. Membasahi bumi yang mulanya gersang.

Kucabut ranting itu perlahan dengan hujan yang mulai meninggalkanku. Ku bangkit. Dengan bekas luka dihatiku.

Sunyi Dan Sepi Adalah Teman TerbaikkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang