ENAM

6.2K 460 77
                                    

"Permisi.." Seorang pria menekan bel rumah Ainun dengan membawa sebuah barang terbungkus plastik hitam.

"Permisi.." Tak hentinya pria itu bersuara.

Tak butuh waktu lama. Akhirnya, Ainun keluar lalu berjalan ke gerbang dan membukanya.

"Permisi, dengan Mbak Ainun?" Tanya pria itu.

"Oh ya, ada apa?" Tanyanya.

"Ini mbak ada kiriman" Lalu menyodorkan barang yang sejak tadi digengamnya. Dan Ainun menerimanya. Ukurannya tidak terlalu besar, pun terlalu kecil.

"Tanda tangan disini, mbak.." Pinta pria itu lagi.

Tanpa membalas, ia langsung dengan sigap menuruti.

"Terimakasih pak" Kata Ainun. Pria itu hanya menangguk dan sedikit membungkukan badannya. Lalu, pergi. Dan setelah memastikan pria itu tak ada. Ainun menutup gerbangnya, lalu kembali masuk ke rumah.

Sekarang ia berada di kamarnya. Ia benar - benar merasa penasaran siapa pengirimnya. Dan lagi, jika itu dari kerabat dekat atau keluarga, pasti akan ada pemberitahuan, atau pesan terlebih dahulu.

Ia dengan cepat membuka plastik yang membalut barang didalamnya. Sekarang, setelah plastik hitam, barang masih terbungkus dengan map kertas bewarna coklat tidak transparan. Lagi - lagi, ia bersegera membukanya.

Terdapat satu buku resep - resep masakan khas Indonesia. Dan tak lupa, pada buku itu terselip kertas hvs A4 yang dilipat menjadi dua. Ainun lalu membukanya lipatannya menjadi satu hvs A4 utuh. Dan terdapat tulisan tangan.

Minggu, 7 Januari 2018.

Dengan Hormat,
Saya selaku pacar dari :

Nama : Ainun Helva Faradilla
Sekolah : SMA Pelita Nusantara
Kelas : XI MIPA 5

Memberitahukan bahwa pacar saya tersebut akan mulai menjadi pacar saya pada hari ini, Minggu 7 Januari 2018 dikarenakan saya mau. Oleh karena itu, saya memohon pada kamu untuk memberikan izin.

Demikian yang dapat saya sampaikan. Atas perhatian kamu, saya ucapkan terimakasih.

Hormat saya,
Ahmad.

(Tanda tangan di materai kalau kamu mengizinkan saya)

Pada bagian akhir, Akbar menempelkan dua buah materai 6000 dengan disertai tanda tangannya pada satu materai dan satunya lagi itu sebagai persetuan Ainun jika ia mengizinkan Akbar menjadi pacarnya.

Ainun membacanya dengan seksama. Tak lupa di sela - sela ia membaca, ia sedikit tersenyum entah dengan maksud apa.

Lalu, selesai membaca, ia merapihkan lagi dengan melipat kertas menjadi dua, dan memasukkan ke sela - sela buku resep itu.

Setelah itu, ia membuka ponsel. Karena ada sebuah pesan masuk.

Tertera, Ahmad.

Sudah sampaikah?

Ainun membalas cepat.

Maksudnya ngasih ini apa?

Tak lama balasan dari Akbar pun sampai juga.

Ya itu kan bukan kode, itu tertera jelas. Jadi kasih izin ga?

Ainun kebingungan, akhirnya ia tak membalas. Hanya sampai membaca saja.

Lima belas menit dari itu, Akbar mengirim pesan lagi.

Ai? Sibuk?

Ainun hanya membalas dengan mengirim sebuah file audio. Sebuah lagu dari Yura Yunita - Buktikan.

Berawal Dari AhmadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang