Jarak antara sekolah - rumah Ainun cukup jauh, mungkin bisa menghabiskan 30 - 45 menit perjalanan menggunakan kendaraan roda dua. Dan selama 15 menit pertama, yang mereka lakukan hanya diam saja. Seperti ojek dan penumpangnya.
"Mau makan dulu, gak?" Akhirnya Akbar memulai pembicaraan.
"Hah??! Ga kedengeran.." Kata wanita itu, karena terlalu bisingnya kendaraan.
"MAU MAKAN DULU GA, SAYANG???" Nada Akbar dinaikan agar terdengar.
"NAMA AKU AINUN, BUKAN SAYANG.." Katanya, dan Akbar tersenyum.
Beberapa detik kemudian...
"Hahahaha.." Akbar tertawa. Akhirnya... Ia tahu juga nama wanita itu.
PLAK!!!
Ketika Akbar sedang enak - enaknya tertawa, Ainun memukul helmnya dari belakang.
"Aw.." Ringis Akbar.
"APAAA??!" Lanjutnya, sambil sedikit kesal.
"Pelan - pelan!!!" Kata Ainun.
"Ini tuh udah standar, kalau mau lebih lama sama saya, ajak saya kerumah, jangan lama - lama di motor, pegel" Akbar malah melancarkan sebuah candaan.
"Pelanin ihh.." Ainun memaksa.
Tanpa menjawab apa - apa. Akbar menurunkan kecepatan motornya. Bahkan setengah dari kecepatan biasanya. Lalu di rem sekaligus. Otomatis tubuh keduanya sedikit tersontak ke depan.
"Apa lagi?" Kata Ainun.
"Hehehe, laparr..." Jawab Akbar cengegesan.
"Suka makan apa?"
"Kenapa ga sambil jalan aja, ga perlu berhenti juga" Alih - alih menjawab, Ainun malah semakin kesal dengan tingkat Akbar.
"Kalau saya berkendara nih sambil ngobrol. Sayang, soalnya saya ga bisa liat muka kamu. Mending berhenti aja.." Jawabnya datar.
"Terserah!" Jawab Ainun singkat.
"Jadi, mau makan dimana?"
"Terserah!" Lagi, lagi, jawabannya sama.
"Mau makan apa?"
"Terserah!"
"Mau pacaran sama saya?" Kata Akbar menggoda.
"Apaaan sihhh.."
"Yaudah, makanya tinggal jawab aja. Ga susah ko" Kata Akbar lagi.
"Lagi mau seafood" Jawab Ainun.
"Siap bos!" Lalu Akbar menjalankan motornya.
Tak butuh waktu yang lama, sampailah ia di warung seafood pinggir jalan. Sebab, menurut Akbar menghemat itu perlu.
"Sok pesen" Kata Akbar.
"Ya peseninlah.." Jawab Ainun kesal.
"Yaudah.." Akbar pasrah.
"Mang, mau pesen makanan yang dia suka" Lanjut Akbar berbicara kepada pria yang sedang melayani pembeli itu. Karena, tidak perlu pelayan untuk memesan makanan.
Ainun memandang Akbar tajam - tajam. Sekarang, ia benar - benar naik pitam.
"Ihhh!!!" Katanya.
"Apa lagi?" Jawab Akbar polos.
Ainun tidak menjawab sama sekali.
"Ya, makanya pesen sendiri. Kan saya ga tahu kamu maunya apa" Jelas Akbar.