Part V : 'something'

10 4 5
                                    

Hujan turun dengan derasnya sore itu. Langit yang mulai gelap membuat lampu-lampu jalan menyala. Sinarnya yang temaram bersama dengan butir-butir percikan air hujan menjadi pemandangan yang menenangkan.

Sebuah payung berwarna biru muda tersandar di dekat pintu rumah Bara. Beberapa butiran air menetes membentuk bekas tanda air. Mungkin beberapa saat lagi payung itu benar-benar kering.

"Hei.. apa kau baik-baik saja?"

"Kau cemas ya.. hehe"

"Ee... Eum.. i..iya"

Kata kata itu tiba tiba terngiang dalam pikiran Bara. Dengan tubuh terbaring santai dan kedua tangannya menyilang di bawah kepala menjadi bantal, Bara tersenyum mengingat hal itu. Sederhana namun entah mengapa terasa manis.

"Mika.." ucap Bara dalam hati.

"Hanya satu hari?"

"Kenapa rasanya seperti kita telah saling kenal.. kenapa begitu nyaman"

"apa aku telah berubah, atau... kau yang istime...."

"Haiissh!! Apa apaan ini..." Bara membuyarkan pikirannya

"Haahf.. sudahlah" Bara memejamkan mata lalu tertidur.

***

Deras hujan membuat udara semakin dingin, kaca jendela kamar Mika bahkan sedikit berembun di bagian dalamnya. Di bagian luarnya bulir-bulir air mulai mengalir membuat jejak-jejak kecil.

Sambil memandang ke luar, Mika berdiri di dekat jendela kamar dan memegangi segelas coklat panas. Telapak tangannya berusaha menyerap hangat darinya.

"Kau siap mendengarkan ceritaku?"

"Tentu.."

".......aku jarang sekali bercerita panjang pada orang lain sebelumnya......."

Seraut senyum mengembang di wajah Mika, saat mengingat yang terjadi sore tadi.

"Bara... Benarkah ini?" ucap Mika dalam hati.

Masih jelas ketika kemarin sore ia berucap dalam hati.

"...mungkin tidak sekarang, aku rasa pada waktunya kau mau menjawab pertanyaanku. Aku ingin menunggu waktu itu datang"

Lalu sore ini Bara bahkan bercerita panjang tentang dirinya pada Mika, tentang alasan mengapa ia sering berkelahi. Sesuatu yang cukup lama menjadi tanya dalam pikiran Mika.

Mika menarik nafas dalam, lalu dihembuskannya dengan penuh harap.

"Bara.. semoga saja.." ucap Mika pelan.

***

#vote
#Comment
#adalah_motivasi

Student's DiaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang