Enam

304 11 0
                                    

"Prilly... Lo mau kemana?" Tanya Mila.

"Gue mau sendiri dulu deh ya.. gue lagi pusing ni.."

"Iya.. tapi mau kemana? Biar nanti gue gampang nyari nya" greget milla melihat sahabatnya yang kesal.

Bagaimana tidak? Pagi pagi Prilly  sudah mendapatkan hadiah hujatan dari seluruh siswa. Kesal? Tentu saja.. masa hanya duet sama Ali, sorry ralat duet sama SUAMI nya sendiri dia dibully. Astaga Prilly bisa gila. Beruntung pernikahan nya tidak tersebar. Bagaimana jika tersebar? Mungkin dia bakal di penggal sama fans Ali.

"Udah mil, Lo gausah cari gue. Macem gue anak TK aja. Gue bisa pulang sendiri kok. Gue masih inget jalan pulang kok". Ucap Prilly makin ngawur.

"Yaudah terserah elo. Tpi Lo kabarin kak Ali ya, gue mau pergi dulu.. nanti gue izinin Lo aja".

***

Bel istirahat kedua sudah berbunyi 10 menit yang lalu, namun Ali dan Kevin tidak menemukan Prilly dan milla di sekitar kantin. Ali mulai bertanya pada teman2nya sekelas Prilly. Namun mereka bilang kalau Prilly sudah pulang sejak istirahat pertama. Ali memutuskan untuk mencari tahu dimana Prilly sebenarnya.

Ali melangkahkan kakinya ke kelas Prilly, namun ia hanya melihat seorang cewek disana, cewek itu melipat tangannya diatas meja dan menelungkup kan kepalanya.

"Mill,?" Dengan perlahan ali memanggil milla.

Gadis itu adalah milla, ia merasa tidak enak badan hari ini, ia merasa pusing.

Milla mendongak kan kepalanya melihat Ali, "kak Ali? Kenapa kak?" Tanya milla

"Ehem, sebentar..." Ucap Ali mulai mengeluarkan hpnya yang ada didalam sakunya.

"Halo"  ucap seseorang diujung sana.

"Vin cepetan ke kelas milla, dia lagi sakit nih.."

"Apa!! Oke gue otw"

"Oke Mill, mumpung nunggu cowok Lo, gue mau nnya" ucap Ali sambil membetulkan dasinya yang rada miring.

"Apakak? Prilly?" Tanya milla balik.

"Iya mil, mana Prilly, perasaan gue rada Gak enak dari tadi".

"Tadi sih dia bilang nya mau sendiri dan Gamau di ganggu. Terus dia pergi kak, ga tau kemana. Terus gue bilang jangan lupa kasi tau kak Ali kalau mau kemana. Ya aku pikir emang dia udah izin sama kakak." Ujar milla sambil memposisikan kepalanya yang mulai berat.

"Tapi dia gaada izin sama gue mil. Lo tau gak tempat2 kesukaan dia?

"Biasanya sih kalau gak ketauan di suka pergi ke rooftop kak, katanya sih dia bisa ngerasa lebih tenang" ucap milla.

Brakk

"Mill, kamu gapapa?" Tanya Kevin panik sambil meletakkan tangannya ke dahi milla. Milla hanya tersenyum melihat tingkah Kevin yang menggemaskan menurut nya.

"Aku gapapa kak, oiya makasih tya kak Ali udah telfon Kevin". Ucap milla yang mendapat anggukan dari Ali.

"Yaudah mill, Vin gue mau cari Prilly dulu."

Belum sampai keluar kelas Ali malah mendengar suara orang jatuh, dan tentu saja milla pingsan.

"LI, BANTU GUEEEE, MILLAA PINGSANNNNN.. YA ALLAH GI MANA NIH GUE BINGUNG...."

Ali hanya bisa mengusap wajahnya dengan kasar, bagaimana bisa ia memiliki sahabat dengan tingkah seperti itu. Milaa pingsan h? Kevin cuma mondar mandir didepan tubuh milla yang lunglai.

"Bego!!! Angkat milla ke UKS bego!"

"OH IYAAAAA, AYOKK BANTU GUE LII"

"Astaga bisa GK si loh gausah triak2, "

Mereka membawa milla ke UKS dengan tergesa-gesa. Ali terlihat bingung, ia ingin mencari Ali namun bagaimana pun Mill sahabatnya terlebih sahabat istrinya itu.

"Sorry sorry ya Vin, gue gabisa nunggu milla sadar nih, gue juga mau nyari Prilly. Dia pergi entah kemana." Curhat Ali pada Kevin yang tengah duduk di samping milla yang terbaring di berangkar UKS.

***

Ali berjalan tergesa-gesa ke arah rooftop sekolah, manamuh hasilnya nihil. Tak ada siapapun disana.

Ia bahkan sudah menelfon Prilly berpuluh puluh kali, namu gak ada hasilnya, panggilan dari Ali tak ada yang dijawab. Hal itu tentu saja membuat Ali sangat khawatir apalagi kondisi Prilly yang akhir-akhir ini sering jatuh pingsan.

"Prill kamu dimana sih?" Gumam Ali sambil melajuka mobil nya ke arah taman. Ya! Taman adalah tujuan Ali selanjutnya.

Ali sudah sampai taman, Bahkan ia sudah mengelilingi taman itu sebanyak dua kali. Namu tidaj ada hasilnya, Prilly tidak ada disana.

"Ayo dong Prilly angkat telfon aku" ucap Ali pada dirinya sendiri.

Nomor Anda sedang dialihkan

"Aggrrrhhhh"

Akhirnya Ali memutuskan untuk pulang, mana tau Prilly sudah berada dirumah.

***


Ali sampai dirumah, ia mencium aroma yang sangat menggiurkan dari arah dapurnya.

"Apa jangan-jangan--" belum selesai ia berbicara pada dirinya sendiri ia langsung berlari menuju dapur. Disana terlihat gadis mungil sedang berkutat di depan kompor dan kawan-kawan nya. Ali pun langsung berjalan dengan perlahan dan dengan sigap Ali memeluk Prilly dari belakang.

Yang dipeluk tentu saja di terkejut. Ali memeluk Prilly dengan sangat kuat seakan tak ingin kehilangannya. Ia meletakkan dagunya di bahu kiri gadis itu.

"Kamu kemana aja sih? Aku khawatir pas tau kamu udah pulang pas istirahat pertama. Aku nyari kamu kemana mana ke rooftop ke taman. Aku khawatir sayang" cerocos Ali panjang lebar membuat Prilly hanya tersenyum tipis dan membalikkan badannya menghadap Ali setelah mematikan kompor nya.

"Maaf yaa, aku tadi lagi enggak mood jadi aku ke rooftop kantor papa, "

"Hmm, kamu kenapa? Ada masalah? Atau karena kamu di bully sama anak anak di sekolah?" Tanya Ali yang membuatnya menegang,

"E--enggak kok a--aku huffttt aku gapapa sayang"

"Kamu engga bisa bisa bohong sama aku Prilly, ". Ucap Ali sambil menatap Prilly dalam.

"Huffttt udah udah nanti aja ya bahasnya.. sekarang kamu makan dulu, aku tau pasti kamu cabut kan?". Ucap Prilly,pria itu hanya menunjukkan deretan giginya.

"Ya kamu bikin aku panik ya aku cabut lahh".

"Yaudah gih makan".

***

Tbc

@gitajuwita11 follow ya

Cinta Gila Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang