5

18 2 0
                                    


"Sometimes you need to give up on people, not because you don't care but because they don't"

---------------------

[Author POV]

Malam telah berakhir dan digantikan oleh matahari yang mulai merangkak, menerangi dunia. Sabtu merupakan hari yang tenang bagi Gema dan Cetta karena sekolah mereka libur, mereka pun bisa bermalas - malasan pada hari ini, kalau tidak ketahuan papa mama mereka. Gema masih berbaring di kasurnya bahkan masih di alam mimpinya, begitu juga dengan Cetta. Padahal, sang mama sudah membangunkan mereka daritadi dan akhirnya mamanya pun menyerah dengan kedua anaknya itu, mereka susah dibangunkan.

Ting

Ada pesan masuk ke ponselnya Cetta, Cetta terganggu dengan hal itu. Ia lupa mematikan ponselnya semalam, ia pun bangun untuk mengecek ponselnya.

Rachelh : ngedate kuy

Rachelh : gue tunggu di tempat biasa jam 10.

"Ini gue gak mimpi 'kan?" gumam Cetta lalu ia menampar pipinya sendiri, ia pun meringis kesakitan.

AdelardoC : okay

Sesudah membalas pesan dari sang kekasih, ia pun langsung beranjak berdiri mengambil handuk dan pergi ke kamar mandi. Hanya menyita waktu sekitar 20 menit untuk bersiap - siap, ia pun turun ke bawah dan menjumpai sang adik tersayang beserta papa mamanya yang sedang berada di ruang makan.

"Bang, mau kemana?" tanya Gema, Cetta tersenyum

"Ada deh"

"Kagak sarapan dulu?" tanyanya lagi, Cetta menggeleng.

"Nanti gue telat, udah yah gue pergi dulu! Pa, Ma, Cetta pergi dulu!"

"Iya ati - ati!" ucap sang ayah yang terkenal pendiam, jarang berbicara dengan anak - anaknya.

"Jangan pulang malem - malem!" kali ini, sang ibu yang berbicara.

-----------------------

Cetta telah tiba di tempat yang biasa mereka datangi, yaitu Cafe Nada. Ia memasuki cafe tersebut, disambut dengan pelayan yang biasa melayani para pelanggannya. Seluruh pelayan wanita di cafe tersebut memandangi Cetta, akibat wajah tampannya itu. Cetta pun menemukan sosok Rachel yang sudah berada di posisi yang nyaman, meja yang dekat dengan jendela cafe tersebut.

"Udah lama nunggunya?" tanya Cetta setelah ia duduk di hadapan Rachel, Rachel tersenyum dan menggeleng.

"Gue yang kecepetan datengnya, mungkin..karena gue kangen banget sama lo, Ta" ucap Rachel yang membuat Cetta terkekeh. Sebelum mereka melanjutkan percakapan, mereka berdua pun memesan minuman yang sama seperti biasanya. Tidak ada yang berubah dalam diri mereka, hanya saja hubungan mereka mungkin akan berbeda dari sebelumnya. Tidak lama kemudian, pesanan mereka pun datang.

"Semalem gue pengen banget ngobrol sama lo, tapi lo udah pulang duluan" ucap Rachel, Cetta tersenyum dan tidak membalas perkataan sang kekasih, ia membiarkan Rachel untuk berbicara terlebih dahulu.

"Lo tau kalo gue cinta sama lo, kan?" tanyanya, Cetta pun menatap Rachel.

Ia mengangguk, "gue tau" ucapnya, ia pun menyeruput minumannya dengan santai.

"Kalo lo tau gue cinta sama lo, kenapa lo gandengan sama adek lo kemaren?" ucap Rachel yang membuat senyuman yang mengembang di wajah Cetta pun memudar.

"Emangnya kenapa? Emangnya ada yang ngelarang kakak adek buat gandengan tangan?" jawab Cetta.

"Ya gak ada, tapi lo itu cuman kakak tirinya"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 20, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Step BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang