Bintang Jatuh

49 16 1
                                    

Motor besar yang dikendarai June, terparkir di depan rumah besar yang bernuansa putih abu-abu. Perempuan yang sedari tadi menatap kosong jalanan yang ia lewati, segera turun dengan melepas helm yang sedang ia kenakan kepada June.

"Thanks ya, udah ngajak gue jalan." Ucap Nata sembari memberi helm yang segera diterima oleh June.

June terkekeh. "Gapapa, gue seneng Kok lo masih mau gue ajak jalan".

"Yaudah gue masuk ya, lo harus langsung pulang ini udah malem." Ucap Nata yang melangkahkan kakinya kedalam rumah.

"Nat!" Panggil June. "Kalo lo tidur baca doa biar bisa mimpiin gue" Cetusnya.

Nata tertawa mendengar ucapan itu. Ia menatap motor June yang keluar dari halaman rumahnya. Fikirannya kembali mengingat dimana dirinya mendapati mimpi buruk. June yang rela tengah Malam datang kerumahnya hanya untuk menenangkan Nata. Ketika Nata membukakan pintu untuknya ia langsung merengkuhnya dan membisikkan "Kalo tidur tuh baca doa, biar mimpiinnya gue".

Nata merebahkan tubuhnya ke kasur, melihat ke arah jam dinding yang menunjukan pukul 9.30. ia menggadahkan kepalanya menatap bintang-bintang dari kertas origami dilangit-langit kamarnya. Nata menyukai Benda apapun yang Ada dilangit. Terlebih lagi Bintang.

Ketika ia kecil ia pernah mempunyai keinginan, ketika dewasa nanti ia ingin menjadi Unicorn agar bisa terbang menangkap Bintang yang paling terang dilangit.

Kriuk..kriuk..kriuk..

Nata memegang perutnya yang terasa lapar. Ia melangkahkan kakinya ke arah dapur. Membuka tutup saji yang Ada diatas meja makan.

"Gila emak gue maksudnya apa coba, didalem tutup saji piring Kotor doang, makanan gada".

                             ***
Hanbin tengah memainkan gamenya dikursi belajarnya, dengan menganggurkan buku fisika yang sedari tadi terbuka dimejanya.

"Bin"

Hanbin menghentikan gamenya, untuk membalas notifikasi dari Nata.

                                          "apa say.ton".

"Gue laper,bonyok lagi ke Jakarta, Stok mie abis, didalem tutup saji adanya piring Kotor, mau kedepan takut, udah malem".

                                         "Bikin telor".

"Gamau".

                          "Yaudah, gue jemput".

"GC!".

Hanbin mengeluarkan Mobil berwarna hitam yang dihadiahkan orang tuanya dihari ulang  tahunnya. Sebenernya Mobil itu tidak dipergunakan untuk Hanbin sebelum usianya menginjak 17 tahun. Karena saat ini sudah jam 10.00 malam ia akan menggunakannya untuk mengantar Nata. Toh, mau Hanbin memakainya atau tidak orang tuanya tidak bakal tahu. Mereka hanya sibuk dengan urusannya. Sampai lupa Dia juga punya anak yang membutuhkan perhatiannya.

"Mau makan apa?" Tanya Hanbin yang sedang menyetir.

"Mau nasi Padang Bin".

"Lo ngidam, apa gimana?" Tanya Hanbin.
"Jam segini nyari masakan Padang udah pada tutup lah curut" Lanjutnya.

"Terus jam segini adanya apa!" Seru Nata.

"Mana gue tau".

Lampu Merah menyala, Hanbin menoleh ke Nata. Nata hanya menatap kendaraan yang berlalu lalang dijalanan, sambil mengerucutkan bibirnya.

"Kita ke Mcd aja ya, masih buka kayaknya".

"Gak laper". Ucap Nata.

Hanbin menoleh kearahnya. "Lo gimana si katanya laper, Kalo laper ya makan. Jangan sok"an boong kayagitu".

"Kok jadi lo yang emosi si! Orang gue galaper!".

Hanbin mendengkus. "Iya iya maaf, sekarang lo mau kemana?" Tanya Hanbin.

"Gaktau".

"Yaudah, Kita ke Mcd dulu aja, gue juga laper, tadi gue juga cuma makan pisang goreng dikasih ama tetangga sebelah" Ucap Hanbin.

"Bukannya sebelah lo kosong?".

"tadi Ada keluarga yang baru  pindah gitu".

                                 ***
Setelah mereka mengisi perutnya, ia tidak langsung pulang. Hanbin memarkirkan Mobilnya ditengah-tengah lapangan yang Luas.

Sudah 20 menit, Hanbin duduk dikursi pengemudi dengan membuka lebar-lebar kaca Mobilnya. Sedangkan Nata duduk diatas Mobil Hanbin.

Mungkinkah kau juga sama rasa...
Rasakan yang kurasa..
Haruskah Ku ungkap yang kurasa...
Bahwa sesungguhnya kucinta dan kusayang
Oh malam..
Sampaikan sayang Ku untuk Dia...

"Suara lo bagus juga" Ucap Hanbin.

"Lo Baru Sadar?" Kekeh Nata sambil menatap benda-benda yang Ada dilangit.

"Balik yuk, lo pasti ngantuk".

"Nanti bin, gue mau nunggu Bintang yang jatuh".

"Lo tu ngaco mulu ta, mau lu tungguin ampe  tiang listrik nabrak orang juga gak akan Ada yang namanya Bintang jatuh" Ucap Hanbin sembari keluar dari Mobilnya.

"udah deh sini lo duduk disamping gue dulu" Ucap Nata dengan tangan yang mengisyaratkan Hanbin untuk duduk disampingnya. "Lagian lo belum pernah duduk diatas Mobil lo sendiri Kan" Cetusnya.

"Liat deh masa dibulan ada gambar kelincinya" Nata terkekeh sambil menunjukan tangannya keatas.

"Ngga".

Nata mendekatkan kepalanya ke Hanbin untuk memberitahu apa yang ia lihat. " itu tuh bin, masa lo gak liat si".

"Ah ngarang deh lo, udah ah balik yuk" Ucap Hanbin.

"Tunggu, gue mau ceritaa ni" Ucap Nata. "Jadi menurut dongeng-dongeng Jepang, dewa langit tuh suka ngambilin kelinci-kelinci dari bumi gitu, karena menurutnya kelinci itu hewan yang baik dan tulus gitu, makannya dibulan tuh kayak Ada kelinci lagi megang kue" Nata tertawa.

Tawa Hanbin meledak ketika Nata berbicara itu. "Udah ta, jangan dongeng mulu lo percaya".

"Ta?" Panggil Hanbin. "Kalo nanti ada Bintang jatuh lo mau minta apa?" Tanya Hanbin.

"Gue mau minta satu orang yang pernah hadir dihidup gue, hadir lagi di kehidupan gue." Ucap Nata sambil mengedarkan pandangannya.

"Maksud lo?" Tanya Hanbin.

"June" Ucap Nata.

Deg.



JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT GUYS.., JANGAN JADI SIDERS LAH, AKU MAU TAU KALIAN SUKA APA NGGA SAMA CERITAA INI, YANG SUKA VOTE YA.. TERIMAKASIH:)











Rotating LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang