8#

5.4K 612 96
                                    

Author POV

Taeyong sedang berkutat dengan lembar-lembar kertas yang lagi-lagi menumpuk di atas mejanya. Jika di suruh memilih antara duduk dengan berlembar-berlembar kertas dan menggambar rancangan bangunan yang rumit, ia akan lebih memilih pilihan terakhir. karena menjadi CEO bukanlah cita-citanya. namun keadaanlah yang menjadikannya harus meneruskan perusahaan keluarganya ini.

Brakk

percayalah jika Taeyong adalah tipe orang yang tenang, tapi baru saja ia terlonjak karena suara bantingan pintu yang sangat keras. Ia melihat siapa yang berani-beraninya membanting pintu ruangannya itu.

"Aku akan benar-benar mengganti posisimu dengan Mo--" kalimat Taeyong terputus karena Jimin memotongnya.

"Ini gawat!!" Jimin terengah-engah, sepertinya ia ke ruangan Taeyong dengan berlari.

Taeyong mengernyitkan alisnya, ia kebingungan.
"Ada apa?"

Jimin menatap Taeyong dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Dia kembali" katanya masih agak terengah.

Taeyong semakin tidak mengerti dengan apa yang dikatakan Jimin.

"Jimin, bicaralah yang jelas" titahnya.

"Joo Kyulkyung, dia ke kantor kita." jawab Jimin cepat.

Seketika Taeyong berdiri dari kursi kebesarannya itu. raut wajahnya berubah.

"Bagaimana dia bisa kesini?? brengsek."

Baru saja Taeyong akan melangkahkan kakinya keluar ruangan, sosok yang pernah membuatnya hampir gila dan bisa dibilang salah satu penyebab ibunya dulu sakit, sekarang sudah berdiri di ambang pintu dan sedang menatap Taeyong.

Baru saja Taeyong akan melangkahkan kakinya keluar ruangan, sosok yang pernah membuatnya hampir gila dan bisa dibilang salah satu penyebab ibunya dulu sakit, sekarang sudah berdiri di ambang pintu dan sedang menatap Taeyong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seketika nafas Taeyong tercekat. wanita ini sekarang benar-benar ada di hadapannya.

"Oppa, kita bertemu lagi" ucapnya dengan bahagia.

Joo Kyulkyung, dia berdiri di depan Teyong dengan senyuman manisnya. membuat siapa saja jatuh dengan pesona alaminya.

dengan santainya Kyulkyung berjalan masuk ke dalam ruangan Taeyong, pandangannya menelisik setiap sudut ruangan ini.

Jimin sampai lupa berkedip melihat mantan kekasih sahabatnya ini dengan baraninya kembali lagi.

"Ruangan ini tidak banyak berubah, sayangnya dulu aku hanya beberapa kali ke sini." Ia berkata dengan raut wajah polos. bahkan dirinya seperti tidak bersalah sama sekali.

Taeyong mati-matian menahan amarahnya yang akan meledak. ia masih diam.

"Oppa, kenapa sepertinya kau terkejut saat aku kesini? bukankah tadi pagi aku mengirimimu pesan? Yah, walaupun kau tidak pernah membalas satupun pesanku, tapi kau pasti membacanya. Saat aku di Bandara saja kau me--"

1# Feel So Hurt [Taeyong NCT] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang