#4

4 3 0
                                    

"Bu keylla mana? " lanjut keylli.

•••

Keylli pov

Hari ini aku sudah di perbolehkan pulang ke rumah, akhirnya aku bisa keluar dari rumah sakit menyeramkan itu. Ibu sudah menjelaskan apa yang telah terjadi ketika aku koma, ibu bilang keylla sangat merasa bersalah dan sejak saat itu dia mengutuk dirinya sendiri dan jadi tidak mau keluar kamar.

°°

TOK...TOK...TOK

"keylla aku sangat merindukanmu" ujarku dari luar kamar keylla.

"Ini aku , ibu udah ngejelasin semuanya, kamu gak salah ini salah aku please keluar, aku baik-baik saja gausah lagi kamu ngerasa ini semua salah kamu" sama seperti tadi tidak ada jawaban dari dalam kamar keylla. Ibu bilang semenjak kejadian itu saat aku koma, keylla gapernah keluar dari kamarnya lagi.

"Kamu marah sama aku? Aku minta maaf please buka pintunya" tetap sama gaada respon dari keylla.

"Okey kalau kamu gamau keluar aku tunggu di depan pintu sampai kamu mau keluar" ujarku lalu duduk dan bersandar ke pintu.

Aku memejamkan mataku, diam dalam kegelapan lebih dalam lagi dan tak terasa aku mulai terlelap dalam kegelapan.

"Tolong aku" aku mendengar seseorang berbisik kepadaku.

"Tolong tolonglah aku" orang itu kembali berbisik kepadaku, dari nada bicaranya aku tahu bahwa dia sedang dalam bahaya, tapi sepertinya suara itu tidak asing.

"Jangan! kumohon!! jangan cari aku!" kini dia membisikan kalimat yang bebeda dari sebelumnya, aku sangat mengenal suaranya tapi aku lupa.

"Tidak!! kumohon help me" bisiknya lagi dan kini aku sangat yakin dia benar-benar sedang dalam bahaya, ingin sekali ku membuka mata ini lalu melihat orang itu tapi kini aku merasa sangat lelah, aku sangat mengantuk.

"Jangan !!!! jangan tolong aku, tetap diam disana kumohon!!!! aaaaaaaaaaaaa!!!!!!" teriakan itu membuatku terbangun dari tidurku. 'Bingung' itu yang kurasakan kini, apa maksud dari mimpiku tadi? Orang itu berusaha meminta tolong padaku tapi dia juga melarangku menolongnya.

Tap.. Tap.. Tap..

Suara langkah kaki terdengar dari arah tangga, aku merasa dejavu suara langkah kaki itu seperti langkah kaki wanita yang menemuiku di rumah sakit itu, lagi lagi jantungku berdetak kencang, aku sangat takut apalagi lampu yang belum dinyalakan membuat rumah ini terkesan lebih seram.

Suara langkah kaki itu semakin mendekat, aku memeluk kedua kakiku lalu menyembunyikan wajahku menekuknya kedalam kakiku. Kudengar langkahnya semakin lama semakin mendekat, dan kini dia berhasil mendapatiku dia memegang pundakku.

"Kau sedang apa disini anak manis??!" itu yang kudengar dia bertanya padaku dengan nada menyeramkan, sontak aku teriak meminta tolong.

"Tolong mom help me!!! Seseorang akan melukaiku!!!! MOM!!!!! " teriakku

"Heyy sweety tenanglah, ini ibu, ibu disini" ujarnya, aku melihat kearahnya dan ya lega rasanya ternyata benar itu ibuku.

"Siapa yang akan melukaimu?" tanya ibuku.

"Someone, awalnya tadi yang aku dengar tidak seperti suara ibu tapi seperti,,, emmm seperti suara,,, enghh nothing, i'm fine mom, mungkin tadi hanya sugestiku saja, sorry mom" jelasku, entah mengapa sulit sekali rasanya untuk menceritakan semuanya pada ibu, aku takut jika ibu akan menyangka bahwa aku ini sudah gila.

•••

(Disisi lain)

Mikhael POV

Kulihat orang yang didepanku sedang menangis, apalagi yang sekarang terjadi padanya sehingga membuat ia menangis.

"Hey" kuhampiri dia lalu menyapanya, ia menatapku dengat tatapan kaget.

"Ada apa? " ujarku yang merasa ditatap aneh olehnya. Dia seperti berfikir sejenak lalu menggelengkan kepalanya.

"Sekarang apa lagi? Kenapa kau menangis? "Tanyaku lalu memberikan saputangan kepadanya.

"Aku baik-baik saja, jangan khawatirkan ku"jawab nya tanpa mengambil sapu tanganku.

"Aku harus pulang" ujarnya lalu berdiri.

"Aku antar " ujaarku yang ikut berdiri.

"Tidak aku bisa pulang sendiri, selamat tinggal" ujarnya sambil tersenyum dan mengepakkan satu tangannya.

"Tidak, bukan selamat tinggal tapi sampai bertemu kembali" ujarku membenarkannya. Aku orang yag termasuk bad boy tapi entah mengapa bila di dekatnya aku merasa ingin sekali melindungi nya dan bersikap baik padanya.

"Tidak untuk kali ini adalah selamat tinggal " ujarnya lagi lalu pergi meninggalkanku, entah apa maksud dari perkataannya, yang jelas ingin sekali aku mengantarnya tapi aku tahu sekali dia, kalau dia bilang tidak ya akan menjadi tidak.

#bersambung.....
Maaf typo bertebaran heheh

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 06, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DifferentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang