00⚡ Prolog

6.5K 316 54
                                    

"Kamu, saya drop out."

Kenyataannya, ucapan itu sukses membuat gadis berambut panjang bernama Fadel jengkel. Ia kesal pada dirinya sendiri karena hampir keciduk mau ikut tawuran bersama teman-temannya melawan SMA sebelah.

Salah sendiri mereka yang memancing duluan.

Fadel mendengus. "Harusnya bapak tuh berterimakasih sama saya yang udah mau usaha buat menyelamatkan harga diri sekolah, pak." Celetuknya.

"Apanya yang menyelamatkan?! Kamu mau nama baik sekolah ini tercemar?!"

"Ck, iya terserah bapak! Saya emang selalu salah!" Kata Fadel gemas.

"Kamu memang salah! Sudah sana pulang! Kasih suratnya buat orang tua kamu." Balas Pak Jaya.

Sabar, Fadel masih sabar.

Akhirnya, gadis itu berdiri. "Mana diusir, lagi. Awas loh pak! Masih saya liatin! Awas!"

Kepala sekolah tersebut mengusap wajahnya gusar, "bodoamattt. Emang saya pikirin?!"

Fadel menggendong tasnya, kemudian berjalan ingin keluar dari ruangan dengan muka tertekuk.

"Songong bapaknya! Awas pak, umur gak ada yang tau!" Gerutunya.

"Heh, kurang ajar! Saya denger!"

"Saya gak nanya! Emang saya pikirin?!"

Savage.

Tolong jangan ditiru, jika bukan ahlinya.

©neyyxa


"Assalamualaikum,"

"Waalaikumsalam, non Fadel."

Gadis itu mendudukkan tubuhnya diatas sofa. "Papi pulang jam berapa, mbok?" Tanya Fadel.

"Kayaknya pulang malam, non. Non Fadel mau si mbok masakin makanan?"

Fadel mendongak, "engga usah, mbok nanti Fadel bikin mi instan aja sendiri,"

"Loh? Non Fadel sudah dipesen sama tuan, ndak boleh makan mi instan lagi, ndak boleh non. Nanti sakit," ucap si mbok dengan logat jawanya.

Mampus.

"Anu, hng, maksud Fadel tu nanti Fadel mesen makanan sendiri aja, gitu mbok. Ehe.." Fadel tersenyum. Sudah jelas senyum paksanya.

Si mbok mengangguk paham. "Ohh gitu.. yowis, si mbok ke dapur lagi," pamit si mbok.

"Iya, mbok."

Fadel mengambil ponselnya, tepat saat sebuah panggilan terpampang dilayar.

Incoming call📞
Papi q yg tangpan piboonk🐽

"ASSALAMUALAIKUM JURAGAN!"

"Allahuakbar! Bisa jangan ngagetin kaga sih, malih?"

"Salamnya dijawab, Pih."

"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh."

"Nah! Git-"

"Kaga usah basa-basi ya anakku yang cantik piboonk, pihak sekolah nelpon Papi tadi. Lu punya masalah apa lagi, bambang?"

Mendengar itu Fadel menyengir. "Ehe.. gini, Pih, jadi Fadel tuh niatnya mau berusaha menjaga harga diri dengan-"

"Tawurannya sering-seringin! Heran gua, seminggu sekali, ada aja masalahnya. Kaga kelar-kelar. Terus sekarang dikasih hadiah apaan?"

"Drop out, Pih.." ucap Fadel memelan.

"BAGOS!"

"Anj- astagfirullah.. Kaget Fadel, Pih.."

"Bagus! Besok lu sekolah aja disekolah om Anton. Kane kan?" Ucap Ferdinan sambil tertawa puas disebrang sana. Bahasanya sudah seperti anak abg sepantaran anaknya.

Fadelica Gabrinea, gadis berandalan manis, ketua gangster dengan seribu jurus sifat menyebalkan yang sekarang merasa seperti ingin menangis. Bersekolah di SMA Galaksi, yang paling Fadel tidak ingin masuk sekolah itu karena human-humannya membuat Fadel melas duluan.

Juga, tidak mau masa mudanya monoton begitu saja.
Misalnya pulang dari sekolah tersebut tiba-tiba Fadel berubah jaim, kalem, alim, kan jadinya gak lucu?


©neyyxa

Hehe, ini new version loh guyseu :>
Semoga yang ini lebih bagus dan fresh

Ngomong-ngomong,  akutu masi hiatus ya😌
Sekalian mau lihat respon kelen dulu bole? Hahay(*´ω`*)

Terimakasi!
Sat, June 29, 19.

Badgirl SomplakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang