XI. IPA.4
Tulisan itulah yang Fadel lihat didepan matanya. Kakinya mengikuti wali kelasnya untuk masuk kedalam kelas tersebut. Ingin cepat-cepat masuk, niatnya agar bisa cepat-cepat pulang. Ia menggaruk pipinya yang tak gatal. Jujur saja, ini akan menjadi tahap yang lumayan membuang waktu baginya —sebuah perkenalan—dan Fadel tidak suka itu.
Hal yang pertama Fadel rasakan ketika memasuki ruangan itu adalah hening ketika wali kelas tersebut —Ibu Shina namanya—berdiri didepan kelas dengan membawa Fadel disebelahnya.
Bu Shina berdeham pelan, otomatis siswa/i yang berada dikelas itu langsung menyimak yang ada dihadapan mereka dengan serius.
"Selamat pagi anak-anakku yang tampan dan cantik. Bagaimana kabar kalian hari ini? Kembali lagi dengan saya, Shina, wali kelas dikelas XI. IPA.4—"
Fadel menoleh pada Bu Shina dengan raut terkejut, ia menggaruk belakang telinganya. Dan ketika itu pula, Fadel mendengar helaan nafas dari seluruh penjuru kelas. Yang tadinya sedang bersuasana hening dan tenang, sekarang beberapa murid lainnya lebih memilih melakukan aktifitas sendiri.
"Ibu, pembukaannya kelamaan. Saya bolos, nih," celetuk salah satu cowok yang berada dipojok kelas. Dia duduk sendiri.
Kali ini Bu Shina yang menghela napas, "Oke, semuanya. Perhatikan kedepan. Saya mau memperkenalkan murid baru pindahan dari SMA Bina Bangsa, yang akan menjadi teman kalian."
"Kamu perkenalkan diri kamu sendiri, ya." Ucap Bu Shina pelan, Fadel mengangguk.
"Nama gue Fadelica. Panggil gue Fadel, wassalam."
Sudah? Hanya itu? Mengucapkan salam diakhir, tapi tidak mengucapkan salam diawal.
Ya, anggap saja khilaf.
Suasana dikelas tersebut mendadak sedikit ribut. Karena yang Fadel dengar ada beberapa pertanyaan yang ditanyakan secara bebarengan.
"Syutt! Kalo nanya satu-satu, kasian Fadelnya bingung." Ujar Bu Shina dan Fadel hanya terkekeh.
Satu siswa mengangkat tangannya. Itu cowok yang menyeletuk tadi.
"Bu, saya mau nanya, ehe.." Cowok itu menyengir.
"Nanti aja nanyanya, ya. Kita mulai dulu pelajarannya." Ibu Shina mengalihkan pandangannya ke Fadel. "Fadel duduk sama cowok yang tadi, gak papa ya? Sebelah kursinya masih kosong. Biasa, jomblo."
Woi?! Bu Shina seperti mengajak baku hantam nich.. -Inner beautynya Alvin.
©neyyxa
Ini sudah hampir selesai jam pelajaran tapi Fadel sama sekali tidak memerhatikan kedepan. Hanya menyibukkan diri dengan mencoret asal kertas kosongnya.
Sama dengan orang yang ada disebelahnya, cowok itu bernama Alvin dan Fadel sudah mengetahuinya—ikut melakukan apa yang sedang Fadel lakukan.
Terlalu malas mengikuti pelajaran, kebanyakan penjelasan. Padahal mereka berdua sama sekali tidak buat penjelasan apapun. Tolong bilang 'Iya' biar cepet.
"Lo kaga nulis, cuy?" Alvin tiba-tiba bertanya ketika melihat raut bosan Fadel.
Bukannya menjawab terlebih dahulu, gadis itu malah mengeluarkan ponsel yang ada disakunya, kemudian ditunjukkan kepada Alvin. "Gue rekam daritadi."

KAMU SEDANG MEMBACA
Badgirl Somplak
Humor[n e w v e r s i o n] "Gaya lo, tingkah lo, muka lo, kamseupay!" ;itu kata Fadel yang jengkel menghadapi cowok sok suci. ©neyyxa