[1]
"Huaaaa.. kenapa sih dia kaya gitu? Eh engga, bukan dia. Tapi bokapnya, kenapa bokap dia harus ngelakuin hal kuno kaya gitu? Kenapa haaa kenapa???" Keluh seorang gadis yang berambut agak coklat dari kedua gadis lainnya.
"Ya mana gue tau shil, lu tanya bokapnya lah" Balas salah satu temannya bernama Tania yang saat itu saat itu sedang sibuk memasang rolling hair pada rambutnya.
"Ih dasar ga guna.. gue kan cuma curhat"
"Ya lagian daritadi nangis sambil nanya kenapa kenapa kenapa.. gue mana tau" Balas tania sekenanya.
"Yaudah shil, ikhlasin aja kalo emang jodoh pasti balik. Lo ga inget kata kata si putra pas mutusin lo? Dia tuh sayangnya sama lo bukan icha, kalau jodoh dia bakal datengin lo lagi.. lagian siapa juga sih shil yang mau kaya gini? Dia tuh dipaksa,dia mau dijodohin, inget aja yang dipaksa itu ga akan baik." nasihat salah satu temannya, Giselle.
"Nah bener tuh shil, yaelah nanti juga dapet yang baru. Lo mau gua cariin? Mau yang kaya apa? Kaya ka putra? Di tanah abang banyak..."
"Sialan lo ni, Ka Putra ganteng mana ada di tanah abang nyet!" Semprot Shilla pada Tania, sahabat paling menjengkelkan menurutnya itu.
"Tau ga Shil? Lo curhat dari jam 7, sekarang udah jam 12. Lo ga cape nangis sambil nyerocos apa? Udah deh mending kita tidur. Besok kita nge mall" ucap Giselle.
Ya, Tania dan Giselle memutuskan untuk mengiyakan ajakan Shilla untuk menginap dirumahnya. Mereka berdua tau Shilla sedang sedih akibat putus cinta. Memang menjadi suatu keharusan bagi mereka berdua untuk menemani sahabatnya yang sedang bersedih saat itu.
Kedua sahabatnya mengangguk.
Shilla mendengus, "yaudah, cape juga nangis mulu""Alhamdulillah orang ini sadar yaallah"
"Berisik lo ni!!!"
Akhirnya mereka tertidur, sebenarnya cuma Giselle dan Tania saja yang benar benar terlelap tidur.
Shilla, kembali lagi mengingat perihal kenangannya dengan Ka Putra. Ia masih tetap terjaga.
"ihhh, gaada chat apa?" keluhnya kesal sambil menekan nekan touchpad handphone-nya.
Karena kesal, akhirnya pun Shilla memejamkan mata dengan kedua earphone menyala di telinganya dengan memutar lagu andalan Andra and The backbone. Ya, lagu itu adalah lagu yang pernah Ka Putra nyanyikan untuk Shilla saat mereka masih bersama.
Kan ku genggam lembut kedua tanganmu...
Seakan takut, kehilangan mu...
Ku ingin selalu, hadirmu untuk ku...
Tak ada yang bisa...
Menggantikan dirimu...Sambil meresapi setiap makna dari lirik tersebut Shilla menatap langit langit kamarnya,
"Kalau memang kita jodoh, gua akan temui lu lagi Shil""Alah bullshit" katanya sambil menutup mukanya dengan bantal, dan akhirnya Shilla terlelap tidur.
Sebelumnya, mau tau gak kenapa Shilla sesedih itu putus sama Ka Putra? Jadi, mereka itu pacaran dari Shilla masih kelas 10 dan Ka Putra kelas 12. Iya, Ka Putra sekarang sudah kuliah semester 4. Ka Putra menjabat ketua osis pada jaman itu. Ka Putra tergolong murid pintar dan disiplin, gak bandel kaya cowo lain yang banyak tingkah. Bahasa Ka Putra yang halus suka bikin baper. Yang paling penting Ka Putra itu ganteng, hidungnya mancung, alisnya tebal. Sewaktu pacaran dulu mereka gak banyak bertengkar, mungkin karena ka putra sifatnya dewasa dan shannon yang punya sifat gak mau bikin rumit.
Oiya, Ka Putra itu romantis banget! Jangan dibahas romantisnya, nanti kasihan Shilla kangen hehe.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bubblegum | Highschool Love On
Novela JuvenilPermen karet Mungkin yang selalu muncul dalam benak setiap orang permen karet itu; permen yang mudah dicari, anak kecil suka makan, dan permen manis yang bisa dikunyah, permen pengusir bosan yang bisa di mainkan oleh lidah seumpama balon. Namun kali...